Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Mendatang

Dinda Shabrina
09/10/2022 14:15
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Mendatang
Warga melewati banjir dengan menggunakan perahu di Desa Mesjid Pirak, Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara, Aceh, Jumat (7/10/2022).(Antara/Rahmad.)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan rilis potensi cuaca ekstrem sebelumnya untuk periode 2-8 Oktober 2022. Berdasarkan analisis terkini bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan.

Hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan ada sirkulasi siklonik yang membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan. "Aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti MJO (Madden Jullian Oscillation) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin juga secara tidak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers, Sabtu (8/10).

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprediksikan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 9-15 Oktober 2022 di wilayah hampir semua provinsi di Indonesia.

Untuk periode tiga hari ke depan (08-10 Oktober 2022) berdasarkan prakiraan berbasis dampak, terdapat beberapa wilayah yang berpotensi terdampak hujan lebat dengan kategori Siaga. Wilayah tersebut yaitu sebagian wilayah Aceh,
Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tengah.

Terkait dengan hal tersebut, BMKG merekomendasikan pihak-pihak terkait melakukan beberapa langkah antisipasi. "Diharapkan bisa memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif," ujar Dwikorita.

Selain itu, ia mengharapkan pihak terkait melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang. Langkah lain yakni menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah daerah, masyarakat, serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan gelombang tinggi).

"Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antarpihak terkait kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi. Kami dari BMKG juga akan terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem," tandasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya