Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
IDENTITAS harus jadi media taaruf dan bukan jadi alat untuk membentur-benturkan antarkelompok dan mengeliminasi kelompok lain. Hal itu dikatakan Tuan Guru Bajang (TGB) KH Muhammad Zainul Majdi dalam talk show 'Menolak Politik Identitas' di Aula Sekretariat Asrama Haji, Pondok Gede Jakarta Timur, Kamis (6/10).
Talkshow digelar Wadah Silaturahim Khatib Indonesia (Wastahi) yang merupakan organisasi para pengkhutbah di Indonesia. Kegiatan diawali dengan wisuda 20 orang khatib yang telah mengikuti pelatihan khatib moderat angkatan 1 yang berlangsung selama empat bulan dan ditutup dengan deklarasi para khatib Wasathi untuk menciptakan pemilu damai.
Untuk menghindari dampak negatif politik identitas, jelas TGB, hindari tasyisuddin alias mempolitisir agama tapi prinsip Islamnya yang harus dimunculkan yaitu keadilan. "Hindari ujaran kebencian (khitobul karahiyah), munculkan khitobul mahabbah atau ujaran kasih sayang". kata TGB.
Lebih jauh, TGB menyatakan peran khatib atau pendakwah memegang amanah Nabi MUhammad yang minimal harus dikembalikan secara utuh nilai-nilainya dan tidak boleh berkurang. "Masjid memiliki fitrahnya untuk membersihkan batin atau jiwa seorang muslim. Sehingga jangan sampai umat Islam keluar dari masjid malah panas hati sumpek pikirannya karena mendengar khutbah atau ceramah yang isinya adalah kebisingan politik", tambah TGB.
Hal senada diungkapkan Ketua Wasathi, H. A. Fauzan Amin. Ia mengatakan seorang khatib saat berkhutbah itu sejatinya sedang menjadi juru bicara Tuhan di bumi. "Jadi, setiap isi khutbah harus bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT," ungkap Fauzan.
Ketua Baznas, Prof Noor Ahmad mengatakan sejatinya nilai-nilai Islam melampaui situasi & kondisi, melampaui sekat organisasi, melampaui perkembangan ideologi, bahkan partai politik. "Secara historis, para ulama di masa awal kemerdekaan telah menyebut Indonesia sebagai darus sulhi, darul mitsaq, darussalam. Sejak sepeninggal Nabi Muhammad SAW, umat Islam telah mengenal perpecahan. Karenanya, sebagai sebuah agama, Islam menghindari politik identitas yang mengarah pada perpecahan," jelasnya.
Sementara CEO PolMark Indonesia, Eep Saefullah Fatah menyatakan politik identitas mendapat tantangan tiga hal yaitu pemilih semakin independen, politik uang marak tapi tidak efektif dan pemilih menimbang kehidupannya saat momen election.
"Masa depan cerah itu ada bagi politik jalan keluar. Bagi para khatib dan pendakwah, politik jalan keluar ialah dengan mempraktikkan ayat, bukan lagi hanya mendakwahkan ayat dengan maksud mengkapitalisasi politik bagi keuntungan sebagian orang atau kelompok. Politik yang memberikan solusi bagi permasalahan umat," terang Eep. (RO/OL-15)
Dalam Pemilu 2024, ujaran kebencian dan hoaks jauh menurun tapi diganti kategori lain yaitu netralitas aparat dan penggunaan sumber daya publik untuk memenangkan calon tertentu.
Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengingatkan kepada seluruh peserta pemilu dan juga para pendukung untuk tidak menggunakan agama sebagai lelucon politik.
Masyarakat diingatkan untuk tidak terpengaruh dengan politik identitas yang kerap disuarakan dalam isu nasional.
CALON presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan merespons anggapan politik identitas usai merangkul kelompok Rizieq Shihab Cs untuk ikut memenangkan dalam Pemilu 2024.
Uskup membahas soal situasi terkini di bidang politik, sosial, ekonomi dan lingkungan hidup baik berskala nasional maupun internasional.
Jelang penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden, sejumlah tokoh budaya dan lintas agama mencurahkan unek-unek tentang situasi politik.
KEPALA Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora BRIN Prof. Ahmad Najib Burhani, Ph.D akan menjadi Khatib Salat Idul Fitri 1445 H di Masjid Nursiah Daud Paloh
Bagi para khatib salat Idul Fitri yang masih mencari bahan yang tepat untuk dibawakan, mungkin ini salah satu yang dapat dipertimbangkan. Berikut salah satu contoh khutbah salat Idul Fitri.
Artikel ini menyampaikan bahan khutbah Jumat dari Rabithah Alawiyah Kota Malang. Temanya yaitu Sebab Kehancuran Suatu Umat yang ditulis Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil.
Berikut penjelasan tentang membersihkan hati menyambut Ramadan yang layak khatib sampaikan dalam khutbah Jumat kali ini sebagaimana dilansir dari NU Online.
Berikut contoh khutbah Jumat yang dapat disampaikan para khatib. Khutbah Jumat ini dibuat oleh H Ahmad Misbah, Ketua LDNU Tangsel, yang berjudul Menyambut Sya'ban.
Bagaimana contoh khutbah Jumat tentang bulang Syakban? Berikut khutbah Jumat yang dirilis Rabithah Alawiyah Kota Malang dan ditulis Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved