Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEKARANG kita bahas salah satu asmaul husna atau nama-nama terbaik Allah yaitu Al-Azhim. Secara bahasa, Al-Aẓhīm punya arti sesuatu yang besar atau agung.
Imam Ghazali, dalam kitab al-Maqshad al-Asna, membuat perincian makna asmaul husna Al-Azhim. Berikut detail makna asmaul husna Al-Azhim sebagaimana dilansir @limofficial_lirboyo di Instagram.
Sesuatu yang besar, apabila dinisbatkan pada pandangan manusia, adakalanya berupa sesuatu yang seluruh sisinya bisa dijangkau pandangan mata. Misalnya gajah. Gajah ialah sesuatu yang besar, tetapi kebesaran gajah tidak melampaui bingkai pandangan mata.
Selanjutnya, adakalanya sesuatu yang besar itu tidak mampu digapai pandangan mata secara keseluruhan. Langit ialah contohnya.
Kita bisa melihat langit, tetapi tak lebih sekadar satu sisinya. Sisi lainnya luput dari tatapan kita.
Sesuatu yang besar itu ada pula yang mampu dijangkau oleh segelintir orang saja, seperti 'arsy, kursiy, lauh, qalam, dan ruh. 'Arsy ialah sesuatu yang besar. Namun, tidak semua mata bisa memandangnya.
Yang terakhir, ada sesuatu yang besar, tetapi sama sekali tidak bisa dijangkau pandangan mata. Inilah yang disebut al-Aẓhim al-Muthlaq.
Baca juga: Asmaul Husna: Allah Al-Halim Maha Toleran kepada Pelaku Maksiat
Hanya ada satu yang terbilang al-Aẓhīm al-Muthlaq, yakni Allah SWT. Kebesaran Allah SWT tidak sanggup dijangkau pandangan mata serta tidak mampu dilampaui apa saja.
Segala sesuatu selain Allah SWAT yang diasumsikan besar tidaklah bersifat hakiki, melainkan besar hanya karena dinisbatkan pada benda lain yang berukuran lebih kecil darinya. Sedangkan kebesaran Allah SWT bersifat mutlak yang bukan disebabkan perbandingan dengan sesuatu yang lain.
Terdapat hamba-hamba Allah SWT yang pantas disifati al-Aẓhim. Mereka ialah orang-orang yang disegani sebab sifat-sifat mereka yang mulia. Mereka, tak lain dan tak bukan, ialah para nabi dan ulama. (OL-14)
Asmaul husna atau nama-nama terindah Allah yang akan dibahas kali ini yaitu Al-Muhshi (الْمُحْصِيُّ). Tahukah kamu makna Al-Muhshi sebagai salah satu asmaul husna dari Allah?
Nah, salah satu asma Allah itu Al-Waliy. Pertanyaannya apakah makna wali pada manusia sama dengan makna wali dalam asmaul husna itu?
Kenapa pembahasan Al-Qawiy dan Al-Matin digabungkan alias tidak masing-masing seperi asmaul husna yang lain? Ini karena makna Al-Qawiy dan Al-Matin masih saling berkaitan.
Pembahasan asmaul husna atau nama-nama terindah Allah SWT kali ini yaitu Al-Wakil. Ini bermakna Allah Zat yang dipasrahi. Dipasrahinya Allah tentu berbeda dengan makhluk-Nya.
Yang perlu kita cermati salah satu asmaul husna Allah, Asy-Syahid, masih berkaitan dengan asma Allah yang lain, yaitu Al-Khabir dan Al-'Alim.
Mari kita pahami asmaul husna Al-Ba'its. Dengan demikian kita dapat mengenal Allah yang akan membangkitkan semua manusia dari alam barzakh.
Bagaimana asbabun nuzul Surat Al-A'la, apa saja kandungan dan keutamaannya, serta teks sekaligus terjemahannya? Berikut uraiannya yang dikutip dari berbagai sumber.
Surat yang terdiri atas 17 ayat ini termasuk dalam juz amma atau juz 30, Surat Makiyah, dan diturunkan setelah Surat Al-Balad. Arti Ath-Thariq ialah yang datang di malam hari, yakni bintang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved