Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BAGI Allah tak ada suara yang terlalu lirih atau suara yang terlalu kencang. Segala bebunyian sama jelasnya bagi pendengaran-Nya. Karenanyalah, salah satu asmaul husna atau nama-nama terindah Allah ialah As-Sami' atau Zat yang Maha Mendengar.
Kali ini kita bahas lebih mendalam tentang As-Sami' sebagai salah satu asmaul husna. Simak penjelasannya sebagaimana dilansir @limofficial_lirboyo di Instagram.
Allah SWT punya banyak asma (nama). Salah satunya ialah As-Samī' alias Zat Yang Maha Mendengar.
Baca juga: Asmaul Husna Allah Al-Hasib yang Mencukupi Semua Kebutuhan Makhluk
Imam Al-Ghazali mendefinisikan As-Samī' sebagai Zat yang tidak ada bunyi yang luput dari jangkauan-Nya, meski samar sekali pun. Allah SWT menangkap bunyi semut hitam yang merayap di atas batu pada malam yang kelam.
Dia pun mendengar pujian yang dihaturkan hamba-hamba-Nya lantas mengganjar mereka serta doa yang diharapkan mereka, lalu mengabulkannya.
Baca juga: Asmaul Husna: Al-Hafizh Maha Menjaga Semua yang Bertolak Belakang
Namun, Allah SWT tidak selayaknya makhluk yang mendengar lewat alat seperti telinga. Allah SWT mendengar tanpa melalui perantara sebagaimana Dia berbicara tanpa memakai lisan. Pendengaran Allah suci dari cara-cara yang ditempuh makhluk.
Manusia juga punya kemampuan mendengar. Namun, pendengaran manusia serbaterbatas. Ada kalanya bunyi terlalu lirih dan ada kalanya terlalu kencang, sehingga pendengaran manusia tidak mampu menangkapnya secara sempurna, bahkan tak mampu sama sekali.
Baca juga: Dua Makna Al-Muqith sebagai Asmaul Husna Allah
Menurut Imam Al-Ghazali, dengan memahami makna Allah sebagai As-Samī' sebagaimana dijelaskan, ada dua hal yang harus kita penuhi. Pertama, kita harus menjaga lisan, sebab Allah Maha Mendengar.
Kedua, kita mesti memahami bahwa kita diciptakan dengan kemampuan mendengar tidak lain untuk mendengar kalamullah, kitab yang diturunkan oleh-Nya, dan hadis Rasulullah SAW. Dengan demikian, kita memperoleh petunjuk menuju jalan yang diridai-Nya. (OL-14)
Asmaul husna atau nama-nama terindah Allah yang akan dibahas kali ini yaitu Al-Muhshi (الْمُحْصِيُّ). Tahukah kamu makna Al-Muhshi sebagai salah satu asmaul husna dari Allah?
Nah, salah satu asma Allah itu Al-Waliy. Pertanyaannya apakah makna wali pada manusia sama dengan makna wali dalam asmaul husna itu?
Kenapa pembahasan Al-Qawiy dan Al-Matin digabungkan alias tidak masing-masing seperi asmaul husna yang lain? Ini karena makna Al-Qawiy dan Al-Matin masih saling berkaitan.
Pembahasan asmaul husna atau nama-nama terindah Allah SWT kali ini yaitu Al-Wakil. Ini bermakna Allah Zat yang dipasrahi. Dipasrahinya Allah tentu berbeda dengan makhluk-Nya.
Yang perlu kita cermati salah satu asmaul husna Allah, Asy-Syahid, masih berkaitan dengan asma Allah yang lain, yaitu Al-Khabir dan Al-'Alim.
Mari kita pahami asmaul husna Al-Ba'its. Dengan demikian kita dapat mengenal Allah yang akan membangkitkan semua manusia dari alam barzakh.
Bagaimana asbabun nuzul Surat Al-A'la, apa saja kandungan dan keutamaannya, serta teks sekaligus terjemahannya? Berikut uraiannya yang dikutip dari berbagai sumber.
Surat yang terdiri atas 17 ayat ini termasuk dalam juz amma atau juz 30, Surat Makiyah, dan diturunkan setelah Surat Al-Balad. Arti Ath-Thariq ialah yang datang di malam hari, yakni bintang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved