Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PADA pembahasan asmaul husna kali ini kita akan mempelajari tentang Al-Ghafur. Yang menarik, nama terindah Allah ini juga punya asma yang mirip yaitu Al-Ghaffar.
Dua nama terindah dari asmaul husna milik Allah itu berasal dari akar kata yang sama. Al-Ghafur dan Al-Ghaffar merupakan pengembangan dari akar kata ghafara-yaghfiru yang berarti mengampuni.
Dilansir dari @limofficial_lirboyo di Instagram, Al-Ghafur dan Al-Ghaffar tidak punya makna yang sama persis. Al-Ghafur mengandung faedah yang tidak terdapat pada Al-Ghaffar.
Baca juga: Asmaul Husna: Allah Al-'Alim Maha Mengetahui tanpa Batas
Begitu pula sebaliknya. Al-Ghaffar mencakup faedah yang tidak memiliki Al-Ghafur.
Menurut al-Hafiz al-Khattābi dalam kitab Sya'nu ad-Du'a', bila terdapat dua asma Allah yang disebutkan dalam bentuk yang berbeda, tetapi berasal dari akar kata yang sama, tiap-tiap dari keduanya punya faedah yang baru, tidak sekadar pengulangan. Lantas, apa perbedaan Al-Ghafūr dan Al-Ghaffār ?
Dalam kitab al-Maqshad al-Asnā, Imam Al-Ghazali memaparkan perbedaan kedua nama dari 99 asmaul husna itu. Al-Ghafur menunjukkan makna Zat yang Banyak Mengampuni. Maksudnya, Allah SWT tidak hanya mengampuni satu dosa, melainkan banyak sekali dosa yang diampuni oleh-Nya.
Baca juga: Asmaul Husna Allah Al-Fattah Pembuka Jalan Keluar Semua Masalah
Al-Ghaffār menunjukan makna Zat yang Mengampuni Berkali-Kali. Contohnya, ada seseorang yang melakukan dosa berupa meninggalkan puasa tanpa uzur, kemudian ia bertaubat dan mendapat ampunan dari Allah SWT. Pada kesempatan yang lain, ia melakoni dosa yang sama, lalu kembali bertaubat dan lagi-lagi Allah SWT memberikannya ampunan.
Itu Allah SWT ialah Zat yang Maha Mengampuni. Tidak ada dosa yang tidak berpeluang diampuni kecuali dosa syirik.
Baca juga: Asmaul Husna: Allah Al-Ghaffar Tampakkan Keindahan Tutupi Keburukan
Meski demikian, bukan berarti kita boleh melakukan dosa semau kita karena merasa percaya diri bahwa dosa tersebut pasti diampuni. Kita tetap sebisa mungkin menjauh dari dosa.
Barulah apabila telanjur mengerjakannya, segeralah kita meminta ampunan dari Allah SWT. Dan ingat dosa yang diremehkan akan menjadi besar dan berat. Namun jika kita menyesali dosa kemungkinan besar dosa menjadi kecil dan ringan. (OL-14)
Asmaul husna atau nama-nama terindah Allah yang akan dibahas kali ini yaitu Al-Muhshi (الْمُحْصِيُّ). Tahukah kamu makna Al-Muhshi sebagai salah satu asmaul husna dari Allah?
Nah, salah satu asma Allah itu Al-Waliy. Pertanyaannya apakah makna wali pada manusia sama dengan makna wali dalam asmaul husna itu?
Kenapa pembahasan Al-Qawiy dan Al-Matin digabungkan alias tidak masing-masing seperi asmaul husna yang lain? Ini karena makna Al-Qawiy dan Al-Matin masih saling berkaitan.
Pembahasan asmaul husna atau nama-nama terindah Allah SWT kali ini yaitu Al-Wakil. Ini bermakna Allah Zat yang dipasrahi. Dipasrahinya Allah tentu berbeda dengan makhluk-Nya.
Yang perlu kita cermati salah satu asmaul husna Allah, Asy-Syahid, masih berkaitan dengan asma Allah yang lain, yaitu Al-Khabir dan Al-'Alim.
Mari kita pahami asmaul husna Al-Ba'its. Dengan demikian kita dapat mengenal Allah yang akan membangkitkan semua manusia dari alam barzakh.
Bagaimana asbabun nuzul Surat Al-A'la, apa saja kandungan dan keutamaannya, serta teks sekaligus terjemahannya? Berikut uraiannya yang dikutip dari berbagai sumber.
Surat yang terdiri atas 17 ayat ini termasuk dalam juz amma atau juz 30, Surat Makiyah, dan diturunkan setelah Surat Al-Balad. Arti Ath-Thariq ialah yang datang di malam hari, yakni bintang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved