Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEBUAH penelitian terbaru, yang dirilis Kamis (8/9), menemukan bahwa pemanis buatan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Pemanis buatan dikonsumsi oleh jutaan orang setiap harinya dari produk seperti diet soda, karena mereka menghindari kenaikan berat badan akibat mengonsumi gula. Namun, efek samping dari pengganti gula ini masih menjadi kontroversi.
Demi mengetahui risiko dari pemanis buatan ini, peneliti dari Institut INSERM di Prancis menganalisa data dari lebih dari 100 ribu orang dewasa di Prancis yang melaporkan pola makan, gaya hidup, dan data medis mereka antara 2009 dan 2021 sebagai bagian dari penelitian NutriNet-Sante.
Baca juga: Hindari Santapan Manis Sebelum Tidur, Ini Akibat Buruknya
Sebanyak 37% responden mengonsumsi pemanis buatan dengan rata-rata 42 miligram per hari. Jumlah itu sama dengan satu paket pemanis buatan atau sepertiga kaleng diet soda.
Dalam penelitian yang berlangsung selama sembilan tahun, ditemukan 1.502 masalah jantung, termasuk serangan jantung, angina, dan stroke.
Penelitian yang diterbitkan di jurnal BMJ mengindikasikan bahwa penyakit jantung dialami oleh 346 dari 100 ribu orang yang mengonsumi pemanis buatan dibandingkan 314 dari 100 ribu orang yang tidak.
"Hasil penelitian ini sejalan dengan laporan teranyar WHO yang tidak mendukung penggunaan pemanis buatan sebagai pengganti gula," ujar pemimpin penelitian INSERM Mathilde Touvier.
April lalu, WHO merilis pernyataan yang mengatakan tidak ada bukti yang jelas bahwa pemanis nongula efektif menurunkan atau mengendalikan berat badan dalam jangka panjang.
Sebelumnya, penelitian lain pada awal tahun ini yang menggunakan data Nutri-Net menemukan adanya korelasi antara kanker dan pemanis buatan seperti aspartame, acesulfame potassium, dan sucralose.
Namun, penelitian obsevasional semacam ini menuai kritik karena tidak bisa memastikan penyebab perbedaan yang ada antara penggunaan pemanis buatan dengan yang tidak.
Naveed Sattar, pakar kesehatan metabolis dari Universitas Glasgow menyebut penelitian itu tidak bisa menjawab pertanyaan yang ada.
"Itu karena ada perbedaan besar pada karakteristik orang-orang yang mengonsumi pemanis buatan dengan yang tidak," ungkapnya.
Karenanya, Sattar, meminta pemerintah di dunia membiayai penelitian jangka panjang mengenai penggunaan pemanis buatan. (AFP/OL-1)
Penyebab penyakit jantung secara umum dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yakni kelompok umur muda di bawah 40 tahun dan kelompok umur tua di atas 40 tahun.
Kelainan jantung bawaan dan kelainan jaringan kolektif yang menimbulkan masalah seperti jantung bocor atau pembuluh darah mudah robek lebih banyak ditemukan pada orang berusia 20-an tahun.
Masalah irama jantung atau aritmia biasanya ditandai dengan gejala jantung berdebar tanpa alasan dan dalam keadaan tubuh tidak sedang beraktivitas.
HENTI jantung mendadak (sudden cardiac arrest) adalah keadaan saat aktivitas jantung mendadak terhenti akibat gangguan irama Jantung dan dapat menyebabkan kematian.
PEMERINTAH menyasar minuman berpemanis dalam kemasan sebagai objek cukai baru. Ini mencakup minuman yang mengandung gula, pemanis alami, hingga pemanis buatan.
Kim Seon-ho diketahui mengikuti jejak kebiasaan jalan kaki setiap hari untuk menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved