Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RATUSAN perempuan dari berbagai komunitas wanita berkebaya yang tergabung dalam koalisi tradisikebaya.id, menari bersama dalam acara Kebaya Berdansa di Tribeca Park, Central Park, Jakarta Barat, akhir pekan lalu. Acara tersebut digelar dalam rangka kampanye untuk mendorong masuknya kebaya sebagai warisan budaya tak benda di UNESCO.
Karlina Puspa, Ketua Umum Forum Bhinneka Indonesia (Forbhin) mengaku tidak menyangka animo masyarakat sangat besar. Hal ini ditandai dengan banyaknya perempuan berkebaya yang datang di acara itu.
"Hari ini senang sekali ya, ramai diluar dugaan semuanya bergembira dan semuanya memakai kebaya. Dan kebaya ternyata sangat luwes bisa dipakai di event apa saja. Harapannya kedepan ayo kita bersama-sama memperjuangkan sampai ke UNESCO dan Kebaya menjadi sah milik Indonesia menjadi ciri khas dan identitas perempuan Indonesia, Kebaya adalah Indonesia," ungkap Karlina dalam keterangannya pada Senin (29/8).
Turut hadir di acara tersebut, Deputi V bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pertahanan dan Hak Asasi Manusia Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Jaleswari Pramodhawardani. Dalam sambutannya ia mengapresiasi setinggi-tingginya gerakan kampanye Kebaya Goes to UNESCO lewat kegiatan Kebaya Berdansa. Ia menilai bahwa Kebaya merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas perempuan Indonesia dan tak lekang oleh zaman.
"Bagi seorang perempuan, berkebaya tidak saja untuk mengartikulasikan dirinya melalui pakaian, tetapi juga memiliki makna yang lebih luas mulai dari wujud identitas hingga kecintaan pada budaya bangsa," tuturnya.
Lebih lanjut, Jaleswari mengatakan bahwa gaung Kebaya Goes to UNESCO sejalan dengan perspektif Pemerintah pada misi bersama dalam menjaga kepemilikan serta menduniakan Kebaya, apalagi saat ini Indonesia tengah berada pada puncak kepemimpinan global. Momentum ini dirasa sangat pas untuk memperkenalkan budaya Indonesia pada dunia.
"Indonesia tengah berada pada puncak kepemimpinan global, Indonesia mendapatkan kedudukan strategis dalam tataran regional maupun internasional. Untuk itu saya rasa mendapatkan pengakuan dari UNESCO atas Kebaya sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia merupakan langkah holistik yang harus terus kita upayakan dalam mendukung penguatan soft power Indonesia," ungkapnya.
Baca juga: Kesehatan Mental Adalah Fondasi untuk Masa Depan Anak
Senada dengan Karlina, Ketua Umum Asosiasi Komunitas Musisi Indie Kreatif (ASKOMIK), Gatut Suryo juga mengaku senang dengan keberhasilan acara Kebaya Berdansa. Menurutnya Kebaya bisa dipadukan dengan jenis musik apapun, dan bisa digunakan di kegiatan manapun.
"Kebaya itu dari dulu sebenarnya dari zaman nenek moyang kita itu sudah di pakai di kegiatan apa saja sehari hari, jadi sampai berdansa pun. Nah sekarang ini begitu banyak anak-anak muda sebenarnya sudah mulai dengan gaya gaya kebaya yang sporty, modis itu kebaya bisa dipakai dimana saja. Jadi kebaya itu tetap masuk ke semua genre," tambah Gatut.
Silviyanti Dwi Aryati selaku Assistant Marcomm & Relations General Manager Central Park dan Neo Soho Mall mengaku sangat senang dan ikut mendukung Gerakan Kebaya Goes to UNESCO lewat berbagai kegiatan yang diselenggarakan di Central Park.
“Kebaya Berdansa adalah salah satu gerakan mendukung kampanye Kebaya Goes To Unesco yang juga termasuk dalam rangkaian besar Central Park dan Neo Soho Mall selama bulan Agustus 2022 dengan tujuan agar dunia mengetahui bahwa Kebaya milik Indonesia dan identitas perempuan Indonesia," ungkapnya.
Acara Kebaya Berdansa di inisiasi bersama yang terdiri dari FORBHIN, ASKOMIK, Kamar Musik Nusantara (KMN), Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), Universal Line Dance (ULD), Yayasan Budaya Nusantara Digital (YBND) dan juga Central Park. (R-3)
Sejak awal berdirinya, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) selalu menjadi tempat favorit bagi para seniman di Solo Raya untuk mengekspresikan karya mereka.
Sang Kembang Bale adalah pertunjukan yang mengangkat kesenian Ronggeng Gunung dari Ciamis dan Pangandaran yang menawarkan nuansa spiritual bagi penontonnya.
Pementasan ini terinspirasi dari kesenian Ronggeng Gunung, seni klasik dari Jawa Barat.
Beberapa event yang bisa jadi pertimbangan untuk dikunjungi yakni Festival Lembah Baliem hingga Dieng Culture Festival
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan nilai estetika produk, tetapi juga membantu seniman lokal untuk lebih dikenal.
Kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 merupakan pengembangan dari kegiatan Belajar Bersama Maestro, yang sebelumnya hanya melibatkan pelaku budaya di bidang kesenian saja.
Diselenggarakan dengan tema 'Sinergi Memperkuat Ekonomi dan Keuangan Digital serta Inklusif untuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan', sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah
Aktor Ahn Hyo Seop melalui postingan pada akun Instagram pribadinya @imhyoseop membagikan momen ia berada di Jakarta.
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
Kegiatan job fair dengan menggandeng sebanyak 40 perusahan yang berpartisipasi serta pengelola Gajah Mada Plaza yang telah memfasilitasi tempat kegiatan.
Realisasi investasi di DKI Jakarta menjadi yang tertinggi nomor dua di Indonesia setelah Jawa Barat, dengan nilai investasi hingga semester I 2024 mencapai Rp120 triliun.
Peran partai politik dalam menjaga kualitas demokrasi pada pelaksanaan Pilgub Jakarta sangat penting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved