Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PENINGKATAN kasus demam berdarah dengue (DBD) terus terjadi, terutama saat musim hujan. Kementerian Kesehatan mencatat pada 2022, jumlah kumulatif kasus DBD di Indonesia sampai dengan pekan ke-22 dilaporkan sebanyak 45.387 kasus. Sementara jumlah kematian akibat DBD mencapai 432 kasus.
Baca juga: Peningkatan Kasus DBD di Daerah Mesti Diantisipasi
Nah, berbicara demam berdarah, ada fase dan gejala khas yang tidak boleh dilupakan. Fase dan gejala ini dikenal dengan sebutan Siklus Pelana Kuda. Seperti apa sih siklus pelana kuda pada demam berdarah?
Fase Pertama, Hari 1–3
Di fase ini, gejala DBD akan muncul, khususnya demam tinggi antara 39–41 derajat Celsius.
Demamnya bisa berlangsung selama 3–4 hari, biasanya tidak dapat diredakan dengan obat penurun panas biasa.
Demam memang bisa menjadi gejala dari berbagai penyakit. Akan tetapi, bila demam tidak kunjung turun dalam waktu 2–3 dan disertai gejala DBD lainnya, segeralah temui dokter.
Fase Kedua, Hari 3–5
Pada fase ini demam akan mereda. Hal yang perlu diamati, jangan terkecoh pada fase ini. Sebab banyak pengidapnya yang keliru ketika suhu sudah kembali normal, bahkan mengaitkannya dengan kesembuhan. Padahal, di fase ini mereka sedang memasuki masa di mana risiko tertinggi dari DBD dapat terjadi.
Di fase ini, pembuluh darah akan mengalami pelebaran. Hal inilah yang memunculkan ruam atau bintik merah pada kulit.
Fase kritis ini bisa berlangsung 24–48 jam. Komplikasi yang bisa ditimbulkan di fase ini bisa berupa perdarahan dan kelainan metabolik, seperti hipoglikemia, hipokalsemia, atau hiperglikemia.
Fase Penyembuhan, Hari 6–7
Ketika fase kedua atau kritis berakhir, maka suhu tubuh akan kembali naik. Dalam fase ketika atau penyembuhan ini denyut nadi akan kembali menguat, pendarahan berhenti, dan terjadinya perbaikan fungsi tubuh lainnya. Di samping itu, dalam beberapa kasus bintik atau ruam merah pada kulit pun berkurang.
Bisa Berujung Komplikasi
Jangan sekali-kali meremehkan penyakit ini. Segeralah temui dokter bila mengalami gejala demam berdarah. Ingat, demam berdarah bisa menimbulkan berbagai komplikasi pada pengidapnya bila tak ditangani dengan tepat. Komplikasi yang mungkin terjadi pada pengidap demam berdarah adalah kerusakan pembuluh darah yang bisa mengakibatkan perdarahan.
Selain itu, seseorang yang mengidap DBD bisa mengalami muntah secara terus-menerus, perdarahan pada hidung dan gusi, darah pada urine, nyeri perut, cepat lelah, hingga sulit bernapas.
Penyakit demam berdarah terbagi menjadi 2 jenis. Pertama, demam berdarah dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) yang membuat kebocoran pembuluh darah. Lalu, demam dengue (Dengue Fever) yang tidak membuat pembuluh darah bocor.
Umumnya, demam berdarah menyerang anak-anak berusia kurang dari 15 tahun, dan sebagian dialami juga oleh orang dewasa.
Gejala demam berdarah, antara lain:
Kemudian, sekitar 1 dari 20 orang yang sakit demam berdarah akan mengalami demam berdarah yang parah. Perhatikan tanda dan gejala demam berdarah yang parah. Tanda-tanda peringatan biasanya dimulai dalam 24-48 jam setelah demam menghilang.
Berikut ini tanda peringatan demam berdarah yang parah:
Jika kalian pernah menderita demam berdarah di masa lalu, Anda lebih mungkin terkena demam berdarah yang parah. Bayi dan perempuan hamil berisiko lebih tinggi terkena demam berdarah parah.
Nah, jika kalian menemukan gejala-gejala seperti yang diuraikan, sebaiknya langsung periksa ke dokter untuk memastikan demam biasa atau demam berdarah.
Setelah memperoleh diagnosa pasti, sebenarnya tidak ada pengobatan khusus yang dapat diberikan. Penderita akan disarankan untuk banyak beristirahat dan minum air putih yang banyak untuk mencegah dehidrasi. (OL-1)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Ada tiga fase DBD, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase recovery. Jadi, masyarakat harus memahami kapan dia bisa kelola di rumah dan kapan harus dibawa berobat.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved