Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkapkan kekhawatirannya akan tingginya angka perceraian. Berdasarkan data Kemenag, angka perceraian naik cukup signifikan sejak tahun 2015 dan hal itu dinilai bisa berdampak pada kehidupan keluarga.
"Yang menggelisahkan perceraian yang sejak tahun 2015, satu tahun yang cerai 350 ribu. Kemudian 2018 naik, 2019 naik dan 2021 perceraian di Indonesia 580 ribu," ungkapnya dalam acara peluncuran Instruktur Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas, Selasa (12/7).
Menurut Hasto, pemerintah tengah mengupayakan untuk mewujudkan keluarga berkualitas lewat Kampung Keluarga Berkualitas. Ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yakni keluarga berencana.
Baca juga: Puan : RUU KIA, Negara Wajib Beri Bantuan Gizi Bagi Ibu dan Anak Tak Mampu
Dengan angka perceraian yang tinggi, tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan keluarga berkualitas.
"Ini mudah-mudahan memantik kita dalam membangun keluarga berkualitas, sehingga bentuk keluarga yang sakinah mawadah warohmah, keluarga yang maslahah tentram, mandiri dan bahagia," tuturnya.
Lewat program tersebut, pemerintah memastikan tidak ada satupun keluarga tidak terlayani bila mengalami suatu permasalahan, baik sosial, kemiskinan, kesehatan dan pendidikan. Disamping itu juga menekan angka kematian ibu, kematian bayi dan stunting. Kemudian juga angka partisipasi sekolah dan juga angka-angka kekerasan dalam keluarga terhadap perempuan dan anak diharapkan bisa menurun drastis di Kampung Keluarga Berkualitas.(OL-4)
Ratusan warga nampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024
Meskipun dalam keadaan ekonomi yang tergolong miskin, masyarakat Indonesia merasa tetap bahagia.
PEMERINTAH Kabupaten Lamongan berhasil membawa pulang penghargaan IBangga (Indeks pembangunan keluarga) award 2024 dari penilaian kegiatan tahun 2023.
INDEKS Pembangunan Keluarga (iBangga) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut kebahagiaan keluarga Indonesia berada pada level tangguh dengan skor 71,86.
Berdasarkan data, sekarang telah memasuki bonus demografi, dan berbagai persiapan perlu dilakukan agar saat generasi penerus ini bisa menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), ketentraman memiliki skor 59,79 (berkembang), kemandirian 52,49 (berkembang), dan kebahagiaan 71,86 (tangguh).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved