Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Kesehatan, selaku pemimpin Kelompok Kerja Bidang Kesehatan G20 akan menggelar pertemuan kedua Health Working Group (HWG-2), pada 6-7 Juni 2022 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan side event One Health pada 7-8 Juni 2022.
Juru Bicara G20 Bidang Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pada pertemuan kedua ini, Kemenkes akan menginisiasi pembahasan terkait upaya pemimpin G20 dalam membangun sistem kesehatan global yang kuat dan tangguh dari ancaman bencana kesehatan di masa depan.
“Pertemuan kedua HWG akan menekankan aspek koordinasi, abilitas, dan respon cepat terhadap perubahan situasi penyakit serta pembiayaan rencana mitigasi untuk menghadapi situasi pandemi global,” katanya.
Baca juga: Jokowi Dinilai Bawa Pesan Persatuan Lewat Presidensi G20
Dalam helatan ini, para delegasi akan fokus pada 3 agenda yakni memobilisasi sumber daya keuangan untuk melakukan pencegahan, kesiapsiagaan dan respons pandemi (PPR) di masa depan, memobilisasi sumber daya kesehatan penting baik alat kesehatan esensial maupun diagnostik untuk pencegahan, kesiapsiagaan dan respons pandemi (PPR) serta optimalisasi pengawasan genomik dan penguatan mekanisme berbagai data yang terpercaya untuk memberikan insentif bagi penguatan kesehatan masyarakat global.
Selain itu, negara anggota G20 juga akan membahas mengenai mekanisme pembiayaan untuk PPR kedepannya.
Dikatakan Nadia, saat ini, sudah ada beberapa inisiatif pembiayaan yang telah diinisiasi oleh World Bank dan WHO, yakni joint finance dan health taskforce serta Financial Intermediary Fund (FIF).
Diharapkan, pada pertemuan kedua ini bisa menghasilkan satu tindakan kolektif global yang diperlukan untuk meningkatkan investasi dan dukungan dari berbagai pihak untuk memperkuat kapasitas negara-negara berkembang melakukan pencegahan, kesiapsiagaan, respons pandemi berikutnya.
“Rekomendasi adanya financial intermediary fund, diharapkan menjadi salah satu output pada pertemuan HWG kedua di Lombok,” harap Nadia.
Selain membahas 3 agenda prioritas ketahanan sistem kesehatan global, pada pertemuan kedua HWG juga akan melangsungkan side event terkait one health yang akan dilaksanakan pada tanggal 7-8 Juni 2022.
Gelaran side even One Health ini merupakan tindaklanjut dari Deklarasi Roma tahun 2021 yang menyatakan komitmen negara-negara G20 untuk meningkatkan implementasi pendekatan one health di tingkat nasional, regional dan global.
Selain itu, melalui side even ini diharapkan menjadi sarana bagi negara anggota G20 untuk berbagi praktik baik dalam merealisasikan One Health sekaligus mengurangi kesenjangan antarnegara dalam melaksanakan One Health.
“Adanya side even ini diharapkan muncul satu policy brief untuk memperkuat implementasi One Health dalam meningkatkan strategi dan kapasitas PPR dalam menghadapi pandemi yang mungkin terjadi di masa yang akan datang,” ungkap Nadia.
Nantinya, policy brief ini diharapkan dapat diadopsi sebagai bagian dari pada deklarasi tingkat menteri atau bahkan sampai ke tingkat pimpinan negara G20 dalam rangkaian untuk memperkuat ketahanan kesehatan Global.
Nadia mengingatkan bahwa tercapainya ketahanan sistem kesehatan global yang kuat dan sustain serta pemerataan akses kesehatan antarnegara membutuhkan koordinasi dan kolaborasi baik dari negara anggota G20.
Karenanya, melalui pertemuan kedua HWG, Indonesia mengajak G20 untuk bersama-sama berkomitmen mencapai sistem kesehatan yang lebih permanen dan suplai kesehatan esensial yang lebih baik.
“Kita berharap, pada pertemuan kedua HWG para pemimpin G20 dapat bekerjasama untuk menciptakan arsitektur Kesehatan Global yang lebih inklusif, terkoordinasi dan responsif untuk mengakhiri pandemi COVID-19 maupun dalam menghadapi pandemi di masa yang akan datang,” pungkasnya. (RO/OL-1)
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyelenggarakan program residensi dokter spesialis ini bekerja sama dengan Accreditation Council of Graduate Medical Education (ACGME).
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Ikatan Dokter Indonesia mengeluhkan target Satuan Kredit Profesi (SKP) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Ada sebanyak 25 portable X-Ray yang akan ditempatkan di 15 kabupaten/kota di 9 provinsi.
Saat pandemi, KAI Commuter mencatatkan jumlah volume penumpang yang turun drastis.
erkembangan teknologi yang sangat pesat, berimbas pada semua sektor. Dengan penerapan teknologi yang semakin menjadi daya tarik dalam memasarkan properti.
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Akses patogen dibutuhkan sebagai kesiapsiagaan dan respons terhadap pandemi.
Pandemi menyadarkan kita bahwa tantangan kesehatan sangat kompleks serta memerlukan solusi inovatif dan kolaboratif berbasis teknologi.
Keadilan atau equity awalnya dinarasikan sebagai jantung dalam proposal perjanjian ini, lalu dijalankan menjadi tidak berarti apa-apa dan sekedar klise.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved