Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MASYARAKAT dibuat geger atas kejadian pembunuhan yang dilakukan seorang ibu terhadap anaknya di Brebes. Menurut keterangan dari kepolisian, pelaku diduga nekat membunuh anaknya karena mengalami depresi. Psikolog keluarga, Nafisa Alif, memberikan pandangannya terkait kasus ini.
Menurut Nafisa, masyarakat sebaiknya menghindari melakukan judgement atau menghakimi pelaku. Sebab kata Nafisa, kita tidak mengetahui apa yang sebetulnya terjadi pada pelaku dan apa yang dialami dalam hidupnya.
“Hindari judgement. sebaiknya kita sebagai orang di luar ibu itu, menghindari perilaku menghakimi atau penilaian. Harus kita hindari karena kita tidak tahu apa yang terjadi pada ibu itu. Apa masalah yang ibu itu alami, dinamikanya seperti apa, pemakanaannya si ibu ini terhadap masalahnya yang dialami apa,” kata psikolog keluarga, Nafisa Alif kepada Media Indonesia, pekan lalu,
Baca juga: MUI Persilakan Warung Buka Saat Ramadan
Nafisa mengatakan mungkin saja ibu yang membunuh anaknya itu mengalami stres berat. Nafisa mengatakan bisa saja gangguan yang dialami bisa lebih dari sekadar stres, misalnya seperti major depressive disorder atau yang dikenal dengan depresi. Tentu saja Nafisa mengatakan untuk mengklaim itu harus ada diagnosa dari tenaga ahli. Tetapi dalam kasus ini, Nafisa menuturkan agar masyarakat menghindari bahasa yang menghakimi.
Dalam psikologi, Nafisa menjelaskan ada yang dinamakan gelas emosional. Di dalam gelas emosional itu, terdapat biologis, sosial dan psikologis. Nafisa mengatakan emosional manusia terbentuk dari ketiga unsur itu.
Stres yang dialami ibu di Brebes itu, jelas Nafisa, bisa jadi karena faktor biologis, sosial maupun psikologisnya. Secara biologis, kecemasan si ibu diturunkan dari ibunya sebelumnya. Ditambah lagi pengalaman sosialnya. Bisa jadi sejak kecil ia mengalami kekerasan dan menyaksikan KDRT. Kemudian secara psikologis, Nafisa menyebut ada orang-orang yang memang secara kemampuan sulit untuk coping stress atau mengatasi stres.
“Ada memang orang yang secara kemampuan sulit untuk coping stress. Sulit untu mengatur emosi yang dia rasakan. Dan ini juga dipengaruhi oleh kecerdasan. Ada orang-orang dengan taraf kecerdasan tertentu kesulitan mencari alternatif solusi,” jelas Nafisa.
Meski begitu, Nafisa tetap tidak membenarkan apa yang dilakukan pelaku. Apapun alasannya, pembunuhan katanya tidak bisa dibenarkan.
“Memang, secara apa yang dia lakukan secara personal salah. Pembunuhan itu tidak bisa dibenarkan. Namun sekali lagi kita tidak tahu apa yang sudah ibu itu alami selama bertahun-tahun lamanya. Atau mungkin ada tuntutan besar di masa pandemi. Masalah keuangan, ekonomi, itu juga bisa memicu kejadian itu,” pungkasnya. (H-3)
Ibu baru membutuhkan kerja keras karena harus siap setiap saat untuk bayinya. Karena itu, ibu yang baru melahirkan membutuhkan dukungan dari suami dan anggota keluarga yang lain.
Prevalensi depresi tertinggi terjadi pada kelompok usia 15-24 tahun dengan sebanyak 2 persen yang didominasi dari latar belakang ekonomi bawah.
PERMASALAHAN judi online tidak hanya terkait perspektif ekonomi. Masalah ini juga terkait perspektif kesehatan mental hingga problem sosial.
Studi di Denmark menunjukkan orang dewasa yang sering pindah rumah saat kecil berisiko lebih tinggi mengalami depresi, dibandingkan yang tinggal di komunitas yang sama.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network mengungkapkan bahwa sering menunda waktu makan malam dapat meningkatkan risiko seorang pekerja
Mindfulness ternyata berhubungan dengan peningkatan regulasi emosi, perhatian, dan pengendalian diri.
Hanya sebagian orang yang tahu bahwa ada jenis batuk psikogenik (psikis) atau batuk yang disebabkan karena faktor psikologi.
Kebahagiaan adalah pilihan hidup yang melibatkan kondisi pikiran dan perasaan kesenangan serta ketentraman. Berikut 5 kiat tingkatkan kualitas hidup dan kebahagiaan.
PEMBANGUNAN Ibu Kota Nusantara (IKN) yang baru mencapai 15% sejak awal pembangunannya memunculkan ketidakpastian penugasan ASN
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Polri merawat psikis anggota. Hal ini menyusul banyaknya anggota yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
PAKAR psikologi forensik Reza Indragiri menyebut kasus bunuh diri dikalangan personel kepolisian memiliki tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat sipil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved