Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PARA penderita asma tentu tidak asing dengan inhaler, bahkan sebagian besar selalu menyimpannya di dalam tas untuk berjaga-jaga jika terjadi kondisi tertentu.
Penggunaan inhaler merupakan cara paling penting dalam pengobatan asma. Akan tetapi, beberapa orang masih percaya dengan mitos bahwa inhaler dapat membuat ketagihan hingga mengandung steroid.
Baca juga: Divonis Jantung Bocor, Nela Bertahan Hidup dengan Mengandalkan Obat
Berikut ini adalah mitos dan fakta tentang inhaler yang digunakan oleh penderita asma menurut Direktur RS Shalimra Bagh, India, Vikas Mittal,, dikutip dari Indian Express.
Faktanya asma adalah penyakit jangka panjang yang dapat dikendalikan dengan pengobatan yang diresepkan dalam bentuk inhaler. Asma tidak memiliki obat dan inhaler bertindak sebagai penyelamat bagi sebagian besar pasien asma.
Inhaler meringankan pasien untuk jangka pendek juga untuk jangka panjang; kadang-kadang diberikan sesuai kebutuhan hanya untuk jangka pendek ataupun diberikan secara teratur untuk membantu mengatasi kondisi Anda.
Ini seperti melanjutkan pengobatan untuk tekanan darah tinggi, diabetes, atau seperti membutuhkan kacamata untuk mata sepanjang hidup Anda. Jadi, tidak benar kalau inhaler membuat ketagihan.
Faktanya, banyak orang mengkaitkan steroid dengan efek berbahayanya seperti pertumbuhan terhambat, tulang lemah, dan lainnya.
Inhaler memiliki steroid dalam dosis mikrogram yaitu 1.000 kali lebih sedikit daripada dosis miligram (mg) dalam steroid oral.
Selain itu, inhaler diberikan langsung ke saluran napas dan tidak langsung diserap dalam tubuh sehingga memiliki efek samping yang minimal dibandingkan jika diberikan dalam bentuk tablet.
Steroid merupakan bagian integral dalam meredakan gejala asma, karena asma adalah penyakit inflamasi. Sebaliknya, jika steroid tidak digunakan untuk mencegah asma yang memburuk, ini dapat mempengaruhi pertumbuhan anak dan menyebabkan masalah jangka panjang.
Faktanya, berbagai studi dan penelitian menunjukkan bahwa obat oral kurang efektif karena membutuhkan waktu lebih lama untuk bekerja saat serangan asma, sementara inhaler memberikan obat langsung ke saluran udara, sehingga dapat memberikan pertolongan cepat.
Dengan cara ini, kita membutuhkan dosis obat yang lebih sedikit dan efek samping yang lebih sedikit. Misalnya, tablet asthalin 2 mg setara dengan 20 isapan inhaler asthalin karena setiap isapan hanya mengandung 100 g.
Faktanya, inhaler memiliki obat yang tidak hanya meredakan tetapi juga mengontrol asma untuk jangka panjang.
Asma adalah penyakit kronis yang bertahan lama tetapi penyakit yang sepenuhnya dapat dikendalikan, tidak dapat disembuhkan, dan jika tidak diobati, dapat menjadi parah sehingga tidak bisa dikendalikan.
Jadi, inhaler yang menjadi andalan pengobatan asma sebaiknya digunakan secara rutin agar tidak berubah menjadi asma yang parah.
Faktanya, asma adalah kondisi jangka panjang (kronis) yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, baik dengan menggunakan inhaler atau obat lain yang direkomendasikan. Tapi, itu sepenuhnya dapat dikontrol dan pasien dapat menjalani kehidupan yang benar-benar normal.
Gejala-gejala yang disebabkan oleh asma dapat mereda dalam jangka waktu tertentu dan obat-obatan yang diperlukan pada akhirnya dapat berkurang atau berhenti, tetapi bukan berarti telah sembuh.
Untuk pasien yang asmanya dipicu setelah lama tidak minum obat, serangan asma berikutnya bisa berakibat fatal. Inilah sebabnya mengapa disarankan untuk terus minum atau menghentikan obat (inhaler) hanya atas saran dokter. (Ant/OL-1)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu upaya mengatasi kanker yaitu PET sebagai pemeriksaan noninvasif yang membantu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler tubuh pasien secara tiga dimensi.
Melalui upaya kolaboratif untuk meningkatkan pengelolaan asma diharapkan dapat mengurangi serangan dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Survei Kesehatan 2023 menunjukkan proporsi kekambuhan asma dalam 12 bulan terakhir menurut kelompok usia tetap tinggi, dengan anak di bawah 1 tahun memiliki tingkat kekambuhan 53,5%.
Kiesha Alvaro menganggap adegan di sungai cukup menantang karena khawatir sinus atau asma yang diidapnya kambuh.
Polusi partikel halus menyebabkan kematian lebih dari 250.000 orang di Uni Eropa pada 2021. Ini menurut laporan Badan Lingkungan Eropa (EEA) yang diterbitkan Jumat (24/11).
RUANG perawatan anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dipenuhi oleh anak-anak yang menderita infeksi saluran pernapasan akut atau (ISPA) dan diare.
Budi menyebut faktor risiko polusi udara terhadap penyakit asma adalah 27,95 persen
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved