Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meluruskan pernyataan terkait potensi tsunami di Cilegon, Banten. Menurut dia, informasi yang disampaikannya itu adalah gambaran skema terburuk.
"Iya itu skenario terburuk aja, jadi kemungkinan tidak terjadi juga," kata Dwikorita di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/12).
Dia menyebut informasi tersebut merupakan paparan peta bahaya wilayah Indonesia saat ini. BMKG selalu membuat potensi bencana dari ringan hingga terburuk.
"Jadi itu peta bahaya yang disusun duluan dnegan skenario terburuk," ungkap dia.
Dia menyampaikan tak hanya Cilegon atau wilayah Selat Sunda yang berpotensi terjadi tsunami. Tapi di seluruh garis pantai Indonesia memiliki potensi serupa.
Baca juga: Kepala BMKG Sebut Cilegon Berpotensi Tsunami hingga 8 Meter
Seperti garis pantai barat Pulau Sumatra, garis pantai selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua. Pasalnya berhadapan langsung dengan Samudra Hindia.
"Samudra Hindia itu rawan tsunami," sebut dia.
Potensi serupa juga terjadi garis pantai yang berhadapan dengan Samudra Pasifik. Salah satunya Selat Makassar.
"Jadi (informasi) seperti itu hal yang sudah banyak diketahui saya rasa, sudah terlalu sering kita sampaikan juga," ujar dia.
Dia menyampaikan pembuatan skenario terburuk tersebut dibuat agar seluruh pihak terkait bisa menyiapkan langkah mitigasi. Sehingga, bisa meminimalkan korban jiwa.
"Mencegah terjadinya korban dan kerusakan yang dahsyat, sudah ada latihan-latihan juga di daerah Cilegon itu," ujar dia. (A-2)
Masyarakat NTT diminta tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu gempa dan tsunami yang beredar beberapa hari terakhir.
Kabupaten Serang, Provinsi Banten, memiliki potensi risiko bencana tsunami mulai level sedang hingga tinggi.
Tanaman Butun, keben atau dikenal juga dengan putat laut ini pernah mendapat predikat sebagai Pohon Perdamaian di masa Bapak Presiden Soeharto.
Letak geografis Indonesia di pertemuan tiga lempeng, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik menyebabkan Indonesia rawan mengalami gempa yang dapat memicu tsunami.
Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng.
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved