Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INOVASI produk makanan yang dihasilkan oleh Sagolicious mendapatkan apresiasi berupa Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Tak tanggung-tanggung, Sagolicious mendapatkan 2 rekor MURI sekaligus untuk Pelopor Pasta, Mie & Kripik dari Sagu dan pembuat Pasta, Mie & Kripik dari sagu dengan varian terbanyak.
Pencatatan dan Penganugerahan Rekor MURI kepada Sagolicious dilakukan di Galeri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang berlokasi di Mall of Indonesia (MOI), Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Penganugerahan diberikan oleh Wakil Direktur Utama MURI Osmar Semesta Susilo kepada Jenny Widjaja, pemilik Sagolicious yang juga Duta Sagu Indonesia. Sagolicious memproduksi 100% olahan berbahan utama sagu varian rasa terbanyak.
Varian yang tercatat ialah original, ubi ungu, buah merah, sawi, kelor, kunyit, buah naga, spirulina, cabe merah, pandan, kakao, tea, blueberry, buah bit, udang rebon, daun suji, tinta cumi, manga, bayam brazil, cabe rawit, charcoal, greentea, wortel, tomat dan pumpkin.
Jenny Widjaya mengapresiasi penganugerahan ini dan mengaku membuatnya semakin bersemangat mempopulerkan sagu ke seluruh pelosok nusantara dan dunia.
“Sagu merupakan makanan pokok utama warga Papua dan sudah saatnya masyarakat Nusantara mengetahui bahwa Sagu dapat dijadikan olahan masakan yang bervariasi. Seperti Pasta, Mie, Kripik dan Makaroni. Apalagi, sagu merupakan sumber makanan yang sehat,” katanya.
Baca juga : Pandemi Covid-19 Membuka Peluang Pengembangan Teknologi Kesehatan
“Sagolicious merupakan Pelopor dan Pencetus mengolah pangan sagu menjadi Mie dan Pasta Sagu Varian Milenial di Indonesia dengan menyajikan menu makanan berbahan utama sagu, “ imbuh Jenny.
Berbicara mengenai Sagolicious, Jenny menjelaskan, Sagolicious akan menjadi restoran pertama di Jakarta yang menjadi pelopor Mie dan Pasta berbahan sagu. Menu andalannya ialah Mie dan Pasta Sagu Varian Milenial.
"Dan tidak hanya rasa original saja yang akan kami sajikan di Restoran ini, ada beberapa varian rasa yang akan kami buat pada makanan yang berbahan sagu ini," ungkapnya.
“Merupakan suatu kebanggaan ditunjuk sebagai Duta Sagu oleh Pemda kota Jayapura. Ini sekaligus tantangan bagi saya untuk membuat olahan sagu dikenal di seluruh Indonesia,” katanya
Dengan kehadiran Sagolicious sekaligus memperkenalkan Pariwisata dan Makanan Khas Papua dan juga mendukung UMKM memperkenalkan Varian sagu Papua Modern kepada masyarakat di Jakarta dan seluruh Indonesia.
Dalam upaya mengenalkan sagu di seluruh Nusantara, Sagolicious akan memproduksi varian olahan berbahan sagu yang sesuai dengan lidah masyarakat. Olahan berbahan sagu merupakan salah satu warisan kuliner yang memiliki peluang untuk dikenal masyarakat. (RO/OL-7)
Sustainability tourism bakal jadi tren terutama di kalangan gen Z. Liburan itu menjadi prioritas gen Z.
Korea Selatan terus mempromosikan produk-produk makanan dan minuman ke Indonesia. Salah satunya, produk pertanian seperti buah-buahan seperti strawberry dan peach.
Tren makanan dan minuman Korea yang semakin mendunia berkat Hallyu atau Korean Wave berhasil mendongkrak ekspor Korean Food ke pasar Indonesia. Hal itu pun dimanfaatkan
Jika produk obat, makanan, serta kosmetik yang beredar sudah terjamin keamanannya, maka konsumen atau masyarakat bisa tenang.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi 0,08% secara bulanan (month to month/mtm) pada Juni 2024.
Depresiasi rupiah sangat berdampak pada industri makanan dan minuman (mamin). Pasalnya, suplai bahan baku dari industri tersebut bergantung dari impor.
Timwas Haji DPR RI menemukan sejumlah merek asal Indonesia dibajak negara lain. Beberapa merek tersebut di antaranya rojo lele untuk tepung, pandan wangi untuk beras.
Wakil Ketua DPR RI dari Partai NasDem, Rachmat Gobel, meninjau langsung industri pengolahan sagu dan singkong berkapasitas produksi 50 ton sehari di PT Bangka Asindo Agri (BAA).
Produk olahan sagu dan singkong dari PT Bangka Asindo Agri (BAA) di Sungailiat, Bangka, Provinsi Bangka Belitung, kini telah diekspor ke Tiongkok dan Jepang.
PRODUK yang dihasilkan dari produksi Sagu dan Singkong dari PT Bangka Asindo Agri (BAA) Sungai Liat, Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel) diekspor hingga ke Tiongkok dan Jepang.
Sagu, tanaman khas Papua yang kaya akan karbohidrat, kembali menemukan tempatnya di hati masyarakat Papua melalui proyek Lumbung Sagu yang menggabungkan tradisi dengan inovasi baru.
makanan khas Riau yang terdiri dari aneka macam kuliner utama, pendamping dan cemilan untuk buah tangan, cita rasanya lezat dan unik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved