Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRODUK yang dihasilkan dari produksi Sagu dan Singkong dari PT Bangka Asindo Agri (BAA) Sungai Liat, Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel) diekspor hingga ke Tiongkok dan Jepang.
Owner PT BAA, Abun mengatakan pangsa pasar untuk produk turunan dari sagu dan singkong yakni tepung dan Mie Sago bukan hanya dipasarkan di Bangka dan Pulau Jawa.
Namun menurutnya produk tersebut kini sudah di ekspor hingga ke Tiongkok dan Jepang.
Baca juga : Rarcmat Gobel: Pembangunan KCJB Selesai, Harusnya Tanggung Jawab Bukan APBN
"Produk kita selain sudah di pasarkan di seluruh Bangka dan pulau jawa, juga diekspor ke China dan Japan," kata Abun pada Kamis (23/5).
Ia mengatakan karena keterbatasan bahan baku, Produksi di pabrik hanya bisa 40 hingga 40 ton setiap hari.
"Baik itu sagu dan singkong produksi kita paling banyak itu 50 ton sehari, karena keterbatasan bahan baku,"ujarnya.
Baca juga : Ini Sederet Data Penting Kinerja Ekonomi Dunia yang Dinanti Investor
Ia mengaku jika bahan baku banyak, Pabrik bisa memproduksi lebih dari itu, sehingga ketahanan pangan bisa benar benar terjaga.
Sementara Rachmat Gobel Wakil Ketua DPR RI dari Partai NasDem mengatakan kehadirannya ke pabrik tersebut ingin melihat dan mengecek secara langsung apakah Produk yang dihasilkan dari sagu dan singkong bisa mengatasi krisis pangan di Indonesia.
Ia mengatakan sedang melihat dan mempelajari selain beras, produk apalagi yang bisa mengatasi krisis pangan yang harus diantisipasi.
Apalagi menurutnya beras banyak sudah impor, apakah ada alternatif lain yang bisa di dorong mengurangi impor beras tersebut.
Makanya ia datang ke Bangka ingin melihat langsung bagaimana ekosistem yang dibangun menjadikan industri ini terintegrasi dengan baik, bahkan energi yang pun bisa dari limbah yang dihasilkan. (RF/Z-7)
Singkong yang diolah menjadi beras merupakan alternatif yang aman bagi penderita diabetes karena memiliki serat tinggi dan indeks glikemik rendah.
Di tengah ketegangan global terkait krisis pangan, Indonesia memperkuat langkahnya dalam meningkatkan produksi pangan dan mencari sumber daya alternatif yang berkelanjutan.
Wakil Ketua DPR RI dari Partai NasDem, Rachmat Gobel, meninjau langsung industri pengolahan sagu dan singkong berkapasitas produksi 50 ton sehari di PT Bangka Asindo Agri (BAA).
Produk olahan sagu dan singkong dari PT Bangka Asindo Agri (BAA) di Sungailiat, Bangka, Provinsi Bangka Belitung, kini telah diekspor ke Tiongkok dan Jepang.
Saat direbus, singkong ternyata memiliki berbagai manfaat kesehatan yang mengejutkan.
Timwas Haji DPR RI menemukan sejumlah merek asal Indonesia dibajak negara lain. Beberapa merek tersebut di antaranya rojo lele untuk tepung, pandan wangi untuk beras.
Sagu, tanaman khas Papua yang kaya akan karbohidrat, kembali menemukan tempatnya di hati masyarakat Papua melalui proyek Lumbung Sagu yang menggabungkan tradisi dengan inovasi baru.
makanan khas Riau yang terdiri dari aneka macam kuliner utama, pendamping dan cemilan untuk buah tangan, cita rasanya lezat dan unik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved