Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AGENDA United Nations Climate Change Conference (COP26) telah berlangsung di Glasgow. Dalam pembukaan agenda COP26 di Pavilliun Indonesia, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong mengungkapkan, Indonesia memiliki keinginan yang teguh untuk mencapai target yang ditetapkan dalam pengendalian iklim.
Namun demikian, Alue menegaskan, Indonesia tidak bisa berjalan sendiri. Maka, ia meminta dukungan penuh dari negara-negara maju untuk mencapai target-target pengendalian iklim. Diantaranya penurunan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 29% dengan upaya sendiri dan hingga 41% dengan bantuan negara lain, serta target FOLU net sink pada 2030 dan Indonesia rendah karbon dan berketahanan iklim pada 2060
"Kami mendesak setiap negara untuk bekerja secara kolaboratif untuk menyelamatkan bumi pertiwi kita. Kami telah membagikan apa saja pencapaian yang telah kita raih dan apa saja yang akan kita lakukan. Untuk semua peserta internasional, saya dengan senang hati menerima masukan terkait apa yang kita sudah lakukan," kata Alue dalam acara pembukaan COP26 Pavilliun Indonesia, Senin (1/11).
Alue mengungkapkan, perubahan iklim kini telah memengaruhi semua negara di dunia. Perubahan tersebut, lanjut dia, akan memengaruhi berbagai aspek mulai dari perburukan ekonomi, cuaca ekstrem yang lebih sering dan ganas, masalah kesehatan penduduk, peningkatan konsumsi energi, dan kesulitan ketersediaan air bersih.
"Tanpa tindakan, peningkatan suhu permukaan rata-rata dunia akan melampaui 3 derajat celcius pda abad ini. Orang-orang miskin akan menjadi kelompok paling rentan dan terpengaruh," ucap dia.
Baca juga : Es Greenland Mencair Ekstrem Perbesar Risiko Banjir Global
Saat ini sendiri, Indonesia telah melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di berbagai dimensi, mulai dari pengambilan keputusan di tingkat pemerintah hingga upaya-upaya yang dilakukan di tingkat tapak. Namun demikian, ia menyatakan masih ada sejumlah hambatan yang ditemui.
"Aksi bersama untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim memang menemui sejumlah tantangan, diantaranya kelemahan dalam pengambilan keputusan di tingkat lokal, kepentingan yang bertentangan antara sosial, ekonomi dan lingkungan, serta penolakan sudut pandang masyarakat alternatif dan tidak adanya dukungan dari masyarakat," beber dia.
Untuk itu, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk dunia internasional dalam menanggulangi permasalahan iklim di Indonesia.
"Kami siap melangkah lebih jauh, lebih berani mengambil tindakan untuk bumi kita," pungkas dia. (OL-7)
Menurut Kementan tidak ada cara lain menghindari krisisi pangan selain mengebut program pompanisasi dan oplah.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyoroti bahaya fenomena cuaca panas ekstrem yang semakin meningkat di banyak negara.
Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mendesak negara-negara untuk bertindak menanggapi dampak panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim.
Suhu baru tertinggi yang tercatat sebesar 17,09 derajat Celcius, sedikit melampaui rekor sebelumnya sebesar 17,08 derajat Celcius yang terjadi pada 6 Juli 2023.
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan generasi muda yang peduli pada lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keahlian membangun masa depan berkelanjutan.
Langkah nyata ini juga sebagai bentuk dukungan BMKG untuk memberikan data yang lebih akurat dalam mewujudkan target Net Zero Emission tahun 2060.
PT Pupuk Indonesia menandatangani Joint Development Study Agreement (JDSA) atau perjanjian studi pengembangan bersama dengan Chevron New Energies International.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi cadangan penyimpanan karbon hingga 630 giga ton.
Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon, melalui beragam cara. Salah satu opsi yang diyakini paling berpengaruh, yakni memperkuat ekosistem kendaraan listrik.
PT Cemindo Gemilang, produsen Semen Merah Putih, untuk kedua kali meraih penghargaan kategori Continuing Progress in Climate Actions dari World Cement Association (WCA).
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membeberkan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan deforestasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved