Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PERAN keluarga sangat penting untuk menurunkan stunting pada anak Indonesia. Pendidikan dan pengetahuan terkait bahaya stunting harus dipahami oleh keluarga.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan mendidik keluarga dan kunci suksesnya diantaranya pengentasan stunting yakni bagaimana keluarga bisa memberikan asupan gizi yang optimal kepada anaknya.
"Tantangan kita sekarang ini adalah bagaimana masyarakat itu menjadi butuh dan menjadi merasa perlu pengetahuan terkait bahaya stunting itu penting dan stunting harus diatasi. Untuk menuju ke sana memang pendidikan pengetahuan khusus tentang pengasuhan," kata Hasto dalam webinar Praktik Baik Upaya Percepatan Penurunan Stunting dari BKKBN dan Tanoto Foundation, Rabu (6/10)
Sehingga kerja sama antara pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi menjadi suatu keniscayaan. Dengan pengetahuan stunting keluarga bisa menjalankan fungsi perlindungan terhadap tumbuh kembang anak dan kemudian bisa mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu pengetahuan terkait dengan gizi juga menjadi bagian fungsi keluarga dalam perlindungan pada anak dan keluarga. Mindset tentang gizi terkadang disalahartikan, bagaimana keluarga sering mengeluarkan banyak uang untuk belanja tetapi tidak tepat sasaran.
"Mereka konsumsi barang-barang yang sebetulnya tidak mencerminkan gizi seimbang sehingga tubuh anak kesannya kenyang, anak itu mendapatkan porsi kesannya banyak tetapi sel-selnya kelaparan. Ini karena mindset kita dalam menyikapi menu sehari-hari juga perlu sekali dipahami," ujar Hasto.
Oleh karena itu BKKBN dengan bersama Tanoto Foundation dan mitra lainnya optimistis bisa mengatasi 1.000 hari kehidupan pertama dan juga pengasuhan keluarga dengan baik.
Pada kesempatan yang sama Head of Early Childhood Education and Development Tanoto Foundation Eddy Henry mengungkapkan permasalahan stunting atau gagal tumbuh kembang anak masih menjadi permasalahan mendasar pembangunan Indonesia.
Berdasarkan status gizi balita Indonesia 2019 menunjukkan lebih 1 dari 4 anak atau 8 juta anak di Indonesia mengalami gagal tumbuh sesuai dengan usianya. "Walau dalam 11 tahun ini Indonesia mengalami penurunan stunting yang signifikan namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki juga yakni indikator gizi dan kesehatan yang tidak menunjukkan penurunan yang pelan dengan tingkat angka stunting," ungkapnya. (H-1)
Kandungan gizi mikro susu, terutama vitamin C, zat besi, zinc dan asam folat itu sangat diperlukan untuk perkembangan otak anak di masa sekolah.
Semakin Berkembangnya tren gaya hidup sehat, Semakin banyak wanita yang mencari cara yang efektif untuk mengurangi berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan
Angka prevalensi stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) 27,3%, lebih tinggi daripada prevalensi nasional, yaitu 21,6% pada 2022.
Ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana Jakarta mengungkapkan bahwa hormon pertumbuhan dan asupan gizi memegang peranan penting
ibu hamil yang menjalani puasa selama Ramadan harus memperhatikan sejumlah ketentuan tertentu guna menjaga kesehatan ibu dan bayi yang ada di dalam kandungan.
ASUPAN makanan bergizi merupakan salah satu perilaku utama hidup sehat. Pola makanan dan gizi harus ditata dengan baik sesuai dengan siklus hidup, yakni saat bayi dan anak-anak
Ratusan warga nampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024
Meskipun dalam keadaan ekonomi yang tergolong miskin, masyarakat Indonesia merasa tetap bahagia.
PEMERINTAH Kabupaten Lamongan berhasil membawa pulang penghargaan IBangga (Indeks pembangunan keluarga) award 2024 dari penilaian kegiatan tahun 2023.
INDEKS Pembangunan Keluarga (iBangga) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut kebahagiaan keluarga Indonesia berada pada level tangguh dengan skor 71,86.
Berdasarkan data, sekarang telah memasuki bonus demografi, dan berbagai persiapan perlu dilakukan agar saat generasi penerus ini bisa menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), ketentraman memiliki skor 59,79 (berkembang), kemandirian 52,49 (berkembang), dan kebahagiaan 71,86 (tangguh).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved