Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMBANGUNAN Kebun Bibit Rakyat (KBR) menjadi salah satu kegiatan yang mendukung program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
KBR dimaksudkan untuk menyediakan bibit tanaman kayu-kayuan atau tanaman serbaguna (MPTS) dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus merehabilitasi hutan dan lahan kritis serta kegiatan penghijauan lingkungan. KBR dilaksanakan swakelola oleh kelompok masyarakat.
Salah satunya adalah kelompok Hutan Kemasyarakatan (HKM) Bina Wana di Desa Tribudi Sukur, Kecamantan Kebun Tebu, Lampung Barat.
Melalui Permen Kehutanan No 37/2007 tentang Hutan Kemasyarakatan, HKM Bina Wana sukses memanfaatkan kawasan hutan seluas lebih dari 600 hektare (ha) untuk menghasilkan berbagai produk. Antara lain berupa kayu-kayuan seperti sengon, meranti, hingga tanaman kopi, pisang, lada, singkong, aren, jengkol, dan petai.
Menurut Ketua HKM Bina Wana Engkos Kosasih, HKM mengubah perekonomian masyarakat desa transmigrasi dari Jawa Barat ini. “Dulunya boleh dikatakan perekonomiannya morat-marit. Dengan bisa mengelola hutan, lewat program HKM, Alhamdulillah masyarakat merasa tertolong,” ujar Engkos saat diwawancarai beberapa waktu lalu.
Salah satu potensi yang dimiliki kawasan ini adalah produk rotan. Saat ini, HKM Bina Wana mengembangkan tanaman rotan yang kondisinya kian langka di kawasan hutan tersebut.
Rencananya rotan ditanam di lahan seluas 30 ha pada tahun ini. Adapun bibit yang disemai sebanyak 33 ribu. Menurut Engkos, rotan yang ada bisa punah jika tidak ada upaya untuk memperbaruinya.
Menurutnya, di wilayah Lampung pembibitan rotan hanya di Desa Tribudi Sukur. “Di kawasan ini banyak jenis rotan, ada rotan cacing, rotan semambu. Rotan-rotan alam sebagian sudah dimanfaatkan masyarakat.”
HKM Bina Wana juga dapat mengangkat peran ibu-ibu di desa tersebut melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati. Kegiatan utama KWT Melati antara lain memproses Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) berupa biji kopi, pisang, singkong, dan aren menjadi produk jadi siap konsumsi.
Dengan menjadi penggerak di sektor hilir, KWT Melati menghasilkan omzet sekitar Rp2 miliar pada tahun lalu. Mereka pun bisa meraup Sisa Hasil usaha (SHU) sedikitnya Rp300 juta per tahun.
Ketua KWT Melati Yayah Suryani menyebut semua anggota menerima penghasilan setiap bulan, ditambah pembagian SHU setiap tahunnya. “Tahun lalu, setiap anggota mendapat Rp900 ribu (dari SHU), dan tidak semua dibagikan kepada anggota. Ada 3% disisihkan untuk keperluan sosial dan pengembangan usaha,” katanya.
Sistem yang sudah mapan membuat HKM Bina Wana terbebas dari ijon atau praktik jual beli berdasarkan jaminan kredit dari petani yang pembayarannya dilakukan dengan hasil panen dengan harga jual rendah. Menurut Engkos, HKM ini sudah sangat mandiri. Anggotanya berpendapatan per bulan tidak kurang dari Rp3 juta, ditambah SHU setiap tahunnya.
Pemanfaatan gaharu
Tak hanya HKM Bina Wana, Lampung juga memiliki Kelompok Tani Gaharu Lampung binaan KLHK yang menjual HHBK dari pohon gaharu. Menurut ketua kelompok Syamsul Huda, dirinya mengembangkan gaharu sejak 2008.
Ia menjelaskan untuk menghasilkan berbagai produk turunan, gaharu mesti ‘dilukai’ dengan disuntikkan zat tertentu. “Jadi kalau pohon ini tidak luka, tidak ada cacatnya, itu kosong, harganya murah seperti kayu bakar. Tapi saat dia luka, ada infeksi dari jamur, cendawan, maka ada aroma wangi. Nah itu itulah yang jadi nilai jual gaharu,” jelasnya.
Syamsul menyebut semua komponen pohon ini bisa laku dijual. Melalui pengelolaan gaharu, Kelompok Tani Gaharu Lampung bisa menghasilkan berbagai produk untuk dipasarkan.
“Bahkan sampah-sampahnya masih bisa dijual. Jadi kami di sini memaksimalkan hasil, bukan hanya dari penyuntikan, tapi juga produk hasil turunannya. Seperti minyak, ada air distilasi gaharu, madu gaharu, gelang gaharu, parfum gaharu, teh gaharu, pokoknya banyak sekali,” paparnya.
Penanaman mangrove
Upaya rehabilitasi hutan dan lahan juga dilakukan KLHK lewat penanaman mangrove. Tahun lalu, pemerintah menganggarkan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) sekitar Rp406 miliar untuk program padat karya mangrove.
Sepanjang tahun ini, KLHK bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove mempercepat rehabilitasi mangrove seluas 34.250 ha di 32 provinsi. Di Lampung, upaya rehabilitasi hutan mangrove dilakukan Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Way Seputih Way Sekampung (BPDASHL WSS) di Kawasan Penyangga Taman Nasional Way Kambas.
Rehabilitasi hutan mangrove ini dilakukan dengan metode pemberdayaan kelompok tani hutan dan masyarakat sekitar kawasan hutan. Masyarakat yang terlibat tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Rahayu Mandiri.
Melalui kegiatan itu, sebanyak 90.750 batang mangrove berhasil ditanam pada areal seluas 25 ha. Melalui program PEN mangrove, KTH Rahayu Mandiri juga mampu menyediakan bibit mangrove untuk daerah lain, membuat bronjong pemecah ombak untuk menahan abrasi dan sarang kerang untuk dipanen, hingga menyediakan ambulans bagi masyarakat. (Ifa/S3-25)
Sehingga yang paling aman dan idea, lokasi lahan restorasi mangrove harus milik instansi pemerintah dan hutan mangrove tersebut bisa dijadikan lokasi wisata alam.
Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menanam lebih dari 50.000 pohon mangrove di 14 lokasi berbeda secara serentak.
Ada tiga fungsi utama mangrove yakni, fungsi jasa, ekologi, dan fisik.
Ia memanfaatkan momen Hari Mangrove Sedunia dengan meluncurkan inisiatif Next Generation New Icon Gadis Antariksa.
Penanaman mangrove sebagai komitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dengan membantu melindungi, memperbaiki, dan memperbarui bumi melalui pelestarian ekosistem mangrove.
PENATAAN kawasan konservasi mangrove dan ekowisata berjalan di Ketapang Aquaculture, Desa Ketapang, Kecamatan Mauk. Kawasan ini menjadi model pengelolaan lingkungan pesisir.
Pemerintah bakal memperluas peran BPDPKS. Ke depan, lembaga itu tidak hanya mengurusi dana sawit saja, tetapi juga produk perkebunan lain seperti kelapa, kakao, dan karet.
Pengacara Angelina Jolie mengatakan sang aktris ingin mantan suaminya, Brad Pitt, mengakhiri perseteruan dengan menarik gugatan terkait penjualan separuh sahamnya di Château Miraval.
Kalimantan Selatan siap mengembangkan perkebunan kopi melalui program Pengembangan Kopi Diversifikasi Terintegrasi.
Warga Cikoneng yang merupakan pekerja perkebunan teh The Ciliwung mulai bertanam kopi di sela-sela tanaman teh sejak 2018.
MENTERI Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki meyakini pembangunan pabrik minyak makan merah tidak bakal merugi.
Dengan dibentuknya badan kakao dan kelapa yang dicangkokan ke BPDPKS, Syaiful menilai hal tersebut akan mengganggu program strategis nasional kelapa sawit ke depannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved