Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengungkapkan bahwa bandara antariksa adalah pembangunan besar sebagai bentuk investasi modal dan melibatkan konsorsium penanaman modal yang besar. Kesiapan lahan dan investor adalah dua syarat pembangunan itu dimulai. Jka kedua syarat tersebut sudah jelas, BRIN akan memulai pembangunan roket pengorbit satelit.
"Kita akan bermitra dengan konsorsium swasta. Bandara ini nantinya bukan sekedar fasilitas negara untuk riset tetapi juga untuk bisnis peluncuran satelit," tuturnya dalam keterangan resmi, Minggu (26/9).
Handoko mengakui, sudah ada beberapa konsorsium yang menyatakan minat. Namun karena sifatnya yang confidential, hal itu tidak dapat disebutkannya. Bisnis ini multinasional sehingga membutuhkan kerjasama internasional.
Baca juga: 9 Juta lebih Orang Miskin Dikeluarkan dari Program JKN
Lebih lanjut, Handoko mengatakan, posisi geografis Indonesia lebih menguntungkan untuk meluncurkan satelit. “Ada potensi penghematan bahan bakar karena gravitasi di Indonesia lebih mendukung dan lebih menguntungkan daripada India. Indonesia berharap memiliki kemandirian dalam meluncurkan satelit untuk komunikasi, surveilans, mitigasi perubahan iklim, mitigasi bencana, dan sebagainya,” jelasnya.
Mengenai Space X yang dikabarkan pernah berkomunikasi dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN (sebelumnya adalah Lapan) Erna Sri Adiningsih menegaskan bahwa komunikasi yang pernah berlangsung dengan Space X bukan dalam konteks pembangunan antariksa. “Space X saat itu membantu memetakan lokasi penerbangan penumpang komersial antarbenua dengan menggunakan roket agar lebih hemat energi dan waktu dibandingkan jika menggunakan pesawat,” terangnya.
Sebelumnya, Lapan sudah melakukan studi feasibilitas pada lahan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan di Biak. Lokasi Biak diketahui sudah sesuai dalam hal teknis dan lingkungan secara fisik. Namun untuk luasannya harus diperluas karena belum memenuhi persyaratan minimum 1000 hektare untuk kebutuhan yang lebih besar, selain itu ada aspek sosial budaya yang harus difikirkan secara serius.
“Stasiun bumi di Biak sudah ada sejak lama sebelum BRIN terbentuk. Posisinya berbeda dengan lokasi yang diisukan akan dibangun bandara roket pengorbit satelit,” sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BRIN juga menyampaikan bahwa Morotai adalah salah satu dari beberapa lokasi lainnya yang dipilih sebagai alternatif lokasi bandara roket pengorbit satelit. “Biak bukan satu-satunya lokasi ideal dan BRIN belum investasi apapun. Saat ini BRIN masih melakukan evaluasi terhadap perencanaan awal. Kajian serupa juga sudah dilakukan di beberapa lokasi lainnya,” tandasnya.(H-3)
Dua astronot NASA, Sunita Williams dan Barry "Butch" Wilmore, menghadapi ketidakpastian terkait jadwal kepulangan mereka dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Sebagai bagian dari misinya, pesawat ruang angkasa tersebut menambang material dari permukaan asteroid, mengemasnya, dan mengembalikannya ke Bumi.
Saat ini sektor antariksa yang potensial secara ekonomi memang telekomunikasi. Namun, potensi lain yang bisa dieksplorasi adalah penginderaan jauh atau remote sensing.
China berhasil meluncurkan Chang’e 6 pada 3 Mei 2024 dengan tujuan mengambil sampel batuan di sisi terjauh bulan atau sisi bulan yang tidak terlihat dari bumi
Tiga perusahaan sedang berupaya menyediakan penjelajah Bulan berikutnya milik NASA untuk misi berawak yang direncanakan pada akhir dekade ini.
Gedung Putih pada Selasa (2/4) mengumumkan bahwa mereka mengarahkan NASA untuk menciptakan standar waktu terpadu untuk Bulan dan benda langit lain. Apa tujuannya?
Kerja sama difokuskan melalui pembiayaan dari pemerintah Indonesia melalui program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan.
BRIN mempunyai fungsi sebagai funding agency dalam pelaksanaan riset dan inovasi di Indonesia, bukan hanya untuk peneliti BRIN namun dapat diakses oleh untuk masyarakat umum.
BRIN juga harus melihat sistem pendanaan riset sebagai hibah sehingga berbagai pengujian riset dalam bentuk teori dan produk inovasi yang memiliki resiko tertentu, bisa terkover .
KETUA Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri melantik Amarulla Octavian sebagai wakil kepala BRIN pada Kamis (3/8)
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan bahwa pihaknya masih terbuka untuk melakukan fasilitasi penelitian Nikuba karya Aryanto Misel.
WAKIL Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sri Mulyani memastikan bahwa kebutuhan dana untuk melengkapi sarana dan prasarana BRIN akan terus terpenuhi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved