Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa pembangunan destinasi wisata di Taman Nasional Komodo sudah mencapai 95%. Proses pembangunan pun terus berlanjut dan ditargetkan rampung pada awal September mendatang.
"Pembangunan sudah 95%, lanjut sambil UKL UPL diselesaikan oleh PUPR," ungkap Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem KLHK Wiratno kepada Media Indonesia, Rabu (4/8)
Pihaknya menghargai usulan UNESCO untuk Taman Nasional Komodo. Namun, dia menegaskan bahwa pembangunan tersebut bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kunjungan dengan skala internasional.
Baca juga: UNESCO Minta Indonesia Hentikan Sementara Proyek di Taman Nasional Komodo
"Ini mau selesai akhir Agustus atau awal September. Nanti, kita buat manajemen pengunjung dan kualitas kunjungan. Juga ada Information center besar, agar pengunjung dapat mengetahui sejarah alam, pulau-pulau dan komodo yang sangat purba ini," imbuh Wiratno.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa pembangunan destinasi wisata hanya 1% dari total wilayah, yakni Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Pulau Padar. "Pembangunan untuk sarana dan prasarana luasnya tidak ada 1 hektare dari Taman Nasional Komodo, yang luasnya mencapai 173.300 hektare," pungkasnya.
Menyoroti kekhawatiran UNESCO terkait ekosistem Taman Nasional Komodo yang menjadi salah satu World Heritage, pihaknya memastikan terus memantau kondisi dan dampak lingkungan dari pembangunan.
Seperti, 3.022 komodo yang hidup di Taman Nasional Komodo tidak merasakan dampak pembangunan tersebut. Lebih spesifik, dia menyebut ada 1.320 ekor komodo yang hidup di sekitar Pulau Rinca, yang kini tengah dibangun.
Baca juga: BOR RS Menurun, Sandiaga: Ada Titik Terang Pembukaan Wisata
"Ada 8 ekor komodo yang paling sering aktif di sekitar pembangunan. Kita sudah memantau dampak kegiatan aktivitas manusia dan tidak terbukti ada komodo yang terbunuh atau meninggal," ungkap Wiratno.
Terkait isu pengusiran masyarakat setempat, dia memastikan hal itu juga tidak terjadi. Bahkan, mayarakat di sana turut merasakan dampak positif pembangunan Taman Nasional Komodo.
"Dibangun pagar agar Komodo tidak masuk. Sekarang, dibangun pagar di Kampung Komodo dan Kampung Rinca. Di sana juga sudah ada geliat wisata, seperti diving," terangnya.(OL-11)
Tim Gakkum KLHK telah melakikan penyegalan pada lahan yang terbakar. Penyegelan dilakukan sebagai tanda dimulainya penyelidikan atas dugaan unsur kesengajaan dalam pembukaan lahan HPK
Festival LIKE pertama di 2023 lebih menekankan pada strategi FOLU Net Sink 2030 dan perhutanan sosial, maka tahun ini Festival LIKE 2 akan menekankan pada teknologi ramah iklim.
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
LOCAL Conference of Youth Indonesia 2024 mengadakan pre-event dengan tema Youth Synergy in Local Conference of Youth Indonesia di Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup Kementerian Keuangan.
Komitmen dalam pengurangan sampah merupakan langkah penting dalam menangani permasalahan sampah, dan sinergi dalam pelaksanaannya sangat diperlukan.
Keberadaan mangrove krusial secara nilainya baik ekologi, sosial maupun ekonomi. Namun demikian tantangannya juga cukup besar.
Komodo Travel Mart digelar pada 6-9 Juni 2024 di Labuan Bajo setelah sebelumnya sempat terhenti sejak 2018.
TIM SAR Gabungan mengevakuasi seorang warga Pulau Komodo yang digigit Komodo
Pada Maret 2024, total Komodo yang teridentifikasi di Pulau Rinca adalah sebanyak 1.427 ekor atau bertambah sebanyak 169 ekor dibandingkan tahun sebelumnya.
PENGAMAT pariwisata Unsoed, Chusmeru menyatakan bahwa sampai saat ini Indonesia masih dipercaya sebagai destinasi wisata dunia. Hal tersebut terbukti dari data Kemenparekraf
KECE Travel Pass, yang diluncurkan Maret 2024, menawarkan kesempatan eksklusif bagi para petualang untuk menikmati keindahan Labuan Bajo.
Reptil endemik Indonesia yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) itu telah menetaskan Komodo melalui inkubator sejumlah 29 ekor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved