Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PENGAMAT pendidikan Prof. Cecep Darmawan menilai konsep Kampus Merdeka sebenarnya bukan hal baru. Ruh dari konsep itu ada berdasarkan UU No.12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, namun implementasi belum optimal.
"Itu kan sudah mengatur otonomi kampus. Jadi tanpa konsep Kampus Merdeka pun kampus seharusnya sudah melakukan pronsip-prinsip otonomi kampus yang merdeka seperti istilah Mas Menteri," kata Cecep kepada Media Indonesia.
Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) itu membeberkan persoalan yang selama ini menghambat kampus untuk berkolaborasi dengan dunia di luar kampus. Hadirnya Kampus Merdeka diharapkan bisa memperkuat otonomi kampus.
Menurutnya, seperti yang diungkapkan Mendikbud, harus diruntuhkan sekat-sekat yang memang menjadi permasalahan selama ini.
Terkait regulasi, Cecep mengatakan kewenangan pemerintah pusat lah selaku pembuat kebijakan. Sehingga regulasi yang menjadi sekat untuk Kampus Merdeka perlu disesuaikan.
"Misalnya ada kebijakan membuka atau menutup prodi harus ada izin ke Ditjen Dikti kayak gitu, tapi sebenarnya untuk beberapa kampus khususnya PTNBH sebetulnya sekarang sudah tidak harus izin ke Dikti cukup di senat akademiknya aja," jelas dia.
Selain itu, adapula regulasi lain yang dinilai non-akademik dan membebankan kampus. Bagi PTNBH, harus ada income generating, pemasukan yang besar.
"Kan itu non-akademik. Pokoknya banyak aturan-aturan yang mengikat dosen sehingga kurang optimal dalam membahas soal karya-karya akademik," tambah dia.
Baca juga: IPB: Perlu Penyesuaian Regulasi untuk Sukseskan Kampus Merdeka
Cecep menjelaskan ada juga hambatan kurikulum. Kampus memang mengatur kurikulumnya sendiri, tetapi untuk beberapa prodi harus ada link n match dengan industri atau dunia di luar kampus.
Lantas, hal itu pun sebenarnya sudah berjalan namun belum optimal. Penyusunan kurikulum bersama dengan industri seperti yang diarahkan dalam Kampus Merdeka memang bisa sangat membantu ke depannya.
"Selama ini kan begitu ya cuma bagaimana melakulan optimalisasinya. Apalagi untuk pendidikan vokasi itu wajib ada link n match dengan industri," ungkapnya.
Dia pun menambahkan kampus sebagai lembaga pendidikan seharusnya tidak dibebankan dengan berbagai tugas birokrasi. Birokrasi yang ketat membuat kampus sulit untuk bisa kreatif dan inovatif. Dosen lebih banyak mengerjakan tigas administrasi dan sulit mengetahui kebutuhan masyarakat dengan berkolaborasi.
"Jadi ini lebih kepada kreativitas pimpinan perguruan tinggi itu harus gitu," tuturnya.(OL-5)
Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menugaskan sejumlah tenaga fungsional penerjemah untuk menjadi juru bahasa
Saat ini ada sebanyak 203.385 satuan pendidikan PAUD di Indonesia dengan jumlah peserta didik sebanyak 6,8 juta jiwa dan 486.451 pendidik.
Kemendikbudristek mengalihwahanakan 100 judul buku bacaan bermutu (buku cerita bergambar) ke dalam bentuk buku Braille.
Bertempat di Ubud, Bali, Festival Intur 2024 mengusung tema Subak: Harmoni dengan Pencipta, Alam, dan Sesama.
Ditjen Kebudayaan memberikan perlindungan jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan bagi para pelaku budaya yang memperoleh penghargaan.
Nadiem Anwar Makarim mengatakan keragaman suku, ras, dan golongan agama serta kepercayaan yang hidup di Indonesia adalah fakta yang telah diakui dan pahami bersama
Kemendikbud-Ristek menegaskan bahwa program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester genap tahun akademik 2024/2025 tetap berjalan.
Terdapat tiga materi penting yang dibawakan oleh para narasumber dalam workshop ini. Selain juga dilakukan praktik secara langsung mengenai teknik mixing yang efektif.
Universitas harus memastikan bahwa pembelajaran daring memenuhi standar ketat untuk kredit akademik.
Kolaborasi ini memberikan mahasiswa Universitas Bali Dwipa peluang untuk mendapatkan pengalaman langsung di Sekolah Cendekia Harapan di Bali.
emendikbud Ristek adalah terkait dengan kesenjangan atau ketidaksetaan, akses dan kualitas.
Pemerintah Indonesia dan Jerman tidak pernah memiliki perjanjian soal program kerja Ferienjob. Ferienjob tidak bisa masuk program magang MBKM karena tidak sesuai kriteria.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved