Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GEMPA bumi mengguncang Kabupaten Malang dan sekitarnya di Jawa Timur pada Sabtu (10/4). Gempa Magnitude 6,1 ini bahkan dirasakan bahkan sampai ke Yogyakarta. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berpusat di laut berjarak 96 kilometer dari Kepanjen, Kabupaten Malang, berjenis menengah akibat aktivitas subduksi dengan mekanisme pergerakan naik.
BPBD Kabupaten Malang mencatat gempa telah menyebabkan 10.482 rumah rusak dengan kategori ringan, sedang, dan berat. Kerusakan masif terjadi di 32 kecamatan. Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano mengatakan, ada dua penyebab mengapa gempa dengan intensitas kerusakan sebesar itu bisa menimbulkan dampak yang masif.
Diungkapkannya, ada dua kemungkinan yang bisa menyebabkannya, yaitu pertama, intensitas gempa nyatanya lebih besar atau kedua, konstruksi bangunan di Indonesia belum cukup kuat untuk menghadapi gempa tersebut. "Ini masih perlu dicari tahu lebih lanjut," katanya dalam bincang-bincang podcast seperti dilansir dari laman ITB.
Dengan menggunakan jaringan pengamatan seismik yang telah dimiliki, imbuhnya, sebetulnya ada cara yang mudah untuk memperkirakan apakah gempa tersebut berpotensi memicu tsunami atau tidak.
Akan tetapi, sambung Irwan, persoalan yang dihadapi Indonesia adalah tsunami jarak dekat. Hal ini mengakibatkan bencana terjadi duluan sebelum imbauan evakuasi dini sampai kepada masyarakat seperti gempa di Palu yang lalu.
“Ini yang patut dievaluasi sebab Indonesia sudah cukup baik dalam mendeteksi lokasi gempa dan kenaikan muka air laut, tetapi mekanisme kebencanaan belum berada di level yang sama,” tambahnya.
Saat ini, lanjut alumnus Nagoya University, Jepang itu, sejumlah peneliti pada bidang ilmu kebumian telah berkontribusi dalam mekanisme kebencanaan dengan menghasilkan Indonesia Seismic Hazard Map atau Peta Potensi Gempa di Indonesia. Peta ini dapat menjelaskan lokasi-lokasi di Indonesia yang berpotensi mengalami gempa, ini juga menjadi dasar penjelasan secara ilmiah mengapa gempa di Malang dengan kekuatan dan kedalaman tersebut dapat terasa sampai daerah lain.
Ia berharap peta tersebut dapat terus dikembangkan sehingga kelak dapat menjelaskan tidak hanya potensi gempa, tetapi juga potensi kerusakan dan kerugiannya. Tentunya, butuh kerja sama multidisiplin untuk mewujudkan hal tersebut.
Dengan terus dikembangkannya kerja sama multidisiplin, katanya, diharapkan mekanisme kebencanaan di Indonesia dapat terus diperbaiki. Misalnya dengan membangun posko mekanisme bencana oleh masyarakat setempat sehingga penyampaian informasi dapat tersalurkan secara baik, mengubah pandangan masyarakat terhadap risiko bencana agar lebih sigap dan tanggap, serta membuat peta risiko bencana. (H-2)
Getaran gempa terasa di semua wilayah di Kabupaten Kuningan.
Berdasarkan yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Kuningan dengan Skala Intensitas III MMI, di Ciamis
Wilayah Pantai Timur, Sarmi, Papua, diguncang gempa tektonik dengan kekuata 5,3 magnutudo, pada Rabu (24/7) pukul 07.22.09 WIB. Itu tidak berpotensi tsunami.
GEMPA bumi Magnitudo 5 mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai dan juga dirasakan di Kota Padang, Sumatra Barat, pukul 10.50 Wib, Selasa (23/7/24).
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap gempa bumi 5,7 magnitudo yang mengguncang wilayah Pantai Barat Sumatera, Pulau Nias Sumatera Utara
BPBD Sulawesi Utara memastikan tidak ada korban dan kerusakan usai diguncang gempa magnitudo 7.
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved