Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BNPB mengajak semua pihak, khususnya keluarga, untuk melakukan latihan kebencanaan di Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) pada Senin nanti, tepatnya 26 April.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengungkapkan, ini merupakan kesempatan kepada setiap anggota keluarga untuk berdiskusi dan berlatih kebencanaan.
"Peran kepala keluarga atau pun orang dewasa dalam sebuah keluarga sangat diharapkan dalam membimbing latihan kebencanaan," kata Raditya dalam keterangan resmi, Jumat (23/4).
Baca juga: New DTKS Merupakan Data Hasil Pemadanan dengan NIK
Ia menyatakan, berbagai latihan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sederhana. Setiap keluarga dapat memfokuskan pada satu atau dua jenis bahaya, misalnya gempa bumi di tengah pandemi Covid-19.
"Setiap kepala keluarga dapat membuat daftar cek untuk lembar rencana kesiapsiagaan keluarga," katanya.
Ia membeberkan, lembar atau poster tersebut dapat memuat beberapa informasi sebagai panduan seluruh anggota keluarga, misalnya hasil identifikasi potensi bahaya yang ada di sekitar tempat tinggal, peta sederhana akses evakuasi dari dalam rumah dengan menggambar secara sederhana tata letak dan anak panah jalur evakuasi, informasi titik kumpul yang disepakati, nomor kontak darurat, tempat evakuasi komunitas, atau isi tas siaga bencana.
Selain itu, dalam mengisi hasil identifikasi ancaman bahaya, setiap keluarga dapat memanfaatkan aplikasi InaRISK. Aplikasi ini sudah tersedia untuk platform android maupun IOS.
Setelah mengetahui dan menuliskan bahaya, keluarga dapat mencari berbagai referensi cara menghindar dari bahaya tersebut. Pada aplikasi InaRISK juga tersedia langkah masyarakat dalam merespons bahaya. Di samping itu, keluarga juga dapat mengakses pedoman kesiapsiagaan keluarga atau buku saku dari BNPB.
Adapun, keluarga juga dapat mendiskusikan antar anggota keluarga mengenai bagaimana harus merespons apabila terjadi bencana. Misalnya saat gempa, mereka dapat membicarakan mengenai akses cepat untuk evakuasi.
Pada situasi ini, keluarga dapat menyusun perabot tanpa harus menutup akses keluar rumah. Kemudian, anggota keluarga diinformasikan untuk tidak melepas kunci dari daun pintu apabila pintu telah terkunci penghuni dari dalam rumah.
Ia menegaskan, etiap keluarga memiliki potensi risiko yang berbeda meskipun dalam satu kawasan memiliki potensi bahaya yang sama. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat risiko dari setiap keluarga, misalnya pada bahaya gempa, antara lain titik lokasi dan kondisi topografi lingkungan sekitar, struktur bangunan, maupun kapasitas anggota keluarga, termasuk anggota keluarga dengan disabilitas.
"Pada masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, setiap keluarga juga perlu mencermati kemungkinan multi bahaya," katanya.
Pada saat darurat, upaya penerapan protokol Kesehatan dapat terabaikan. Padahal Langkah 3M sangat penting dilakukan pada saat bersamaan keluarga melakukan evakuasi. Beberapa alat pelindung diri seperti masker medis atau masker kain dan hand-sanitizer dapat dimasukkan dalam daftar isi tas siaga bencana.
Baca juga: Indonesia Kirim 27 Imam Terbaik ke Uni Emirat Arab
Pada HKB 2021 ini, BNPB mengajak BPBD dan berbagai pihak di seluruh Indonesia untuk melakukan latihan. Berbagai kegiatan dapat dilakukan di tingkat institusi seperti uji sirine atau tanda peringatan dini, uji tempat evakuasi dan uji lapang evakuasi mandiri.
Melalui HKB, BNPB berharap ini menjadi momentum untuk mendorong gerakan kesiapsiagaan dalam mengenali ancaman atau bahaya, mengenali solusi dengan penyiapan strategi untuk mengurangi atau menghindari risiko, serta siap untuk selamat. Gerakan kesiapsiagaan ini diwujudkan dengan latihan kebencanaan di seluruh wilayah Indonesia. (H-3)
Cuaca panas yang melanda Kota Padang selama dua bulan terakhir menyebabkan beberapa kawasan mengalami kekeringan, termasuk Bukit Gado-Gado, Air Manis, Seberang Palinggam, Rawang, dan Batang
Puluhan titik panas atau Hotspot terpantau satelit di Provinsi Bangka Belitung (Babel), Kamis (1/8). Itu diduga kuat merupakan pancaran dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
Lahan di Dusun Jombor, Desa Cipete, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) terbakar pada Rabu (31/7) malam. Petugas gabungan sudah berhasil mengendalikan api pada Kamis dini hari
kebakaran lahan itu mulai masif terjadi dan dirasakan dalam dua pekan ini. Dimana memang terlihat ada peningkatan intensitas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kota Palangka Raya.
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Hal ini dilakukan sebagai langkah kesiapsiagaan dini dan kewaspadaan jika terjadi bencana di sekitar lingkungannya
Melalui uji kompetensi, BPBD berharap peningkatan SDM dan mitigasi bencana di Kalimantan Selatan.
Program yang dilakukan oleh Kementerian Sosial sangat tepat mengingat wilayah Garut yang rawan bencana memerlukan upaya mitigasi dari pemerintah dan masyarakat.
Potensi bahaya bencana yang terjadi di sekolah dapat menyebabkan kejadian yang tidak diinginkan dan menimbulkan dampak negatif bagi peserta didik maupun staf pendidik
Aktivitas Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan peningkatan. Kondisi ini ditandai dengan perubahan warna air danau di Kawah I Tiwu Ata Polo.
Pentingnya sistem peringatan dini bencana di berbagai belahan dunia yang kini menjadi pembahasan dalam High Level Panel di rangkaian World Water Forum ke-10.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved