Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

SMS Blast Calon Penerima Vaksinasi

Atalya Puspa
02/1/2021 02:15
SMS Blast Calon Penerima Vaksinasi
Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Covid-19.(ANTARA FOTO/Moch Asim)

MULAI Kamis (31/12/2020), Kementerian Kesehatan mengirimkan secara serentak pesan singkat (SMS blast) kepada semua penerima vaksinasi tahap pertama yang terdaftar dalam Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Pesan singkat itu bukan pemberitahuan untuk pendaftaran, melainkan menjelaskan ihwal pelaksanaan vaksinasi dan penerimanya diminta berpartisiasi saat proses vaksinasi.

“Sasaran SMS blast ini adalah warga masyarakat dari kelompok prioritas penerima vaksin covid-19,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melalui keterangan resminya di Jakarta, kemarin.

Pengiriman pesan singkat sesuai KMK No HK.01.07/MENKES/12757/2020 tanggal 28 Desember 2020 tentang Penetapan Sasaran Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.

Menurut Ketua Tim Penanganan Covid-19 DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jajat Sudrajat, belum semua tenaga kesehatan menerima pesan singkat dimaksud. “Kami cek di pedulilindungi.id/cek-nik. Sebagian sudah terdaftar, sebagian belum.”

Dalam unggahan video Kamis (31/12/2020) malam, Presiden Joko Widodo mengungkapkan 2021 merupakan tahun pemulihan. Dari sisi kesehatan, kuncinya berada pada upaya menghentikan wabah. Untuk itu, pemerintah menggulirkan program vaksinasi mulai pertengahan Januari.

“Vaksinasi segera dilakukan pertengahan Januari 2021 untuk mencapai herd immunity, kekebalan komunal, sehingga penyebaran covid-19 bisa kita hentikan. Meski demikian, masyarakat tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan,” pesan Presiden.

Pada Kamis (31/12/2020) 1,8 juta dosis vaksin Sinovac dari Tiongkok kembali tiba di Tanah Air. Jumlah itu merupakan pengiriman batch kedua setelah sebelumnya pemerintah menerima 1,2 juta dosis vaksin sejenis.

“Dari 3 juta vaksin itu akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan yang jumlahnya 1,3 juta orang untuk melindungi tenaga kesehatan, baik dokter, perawat, bidan, maupun tenaga penunjang lain di dalam puskesmas dan RS rujukan covid-19,” tandas Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. (Ata/Dhk/Wan/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya