Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memeriksa kembali ratusan ribu data yang bocor ke publik. Data diduga milik guru honorer calon penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) senilai Rp1,8 juta yang tersebaar luas di medsos, termasuk WAG.
Koordinator P2G, Satriwan Salim mengatakan Kemendikbud melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan seharusnya melakukan cross check ke pihak bank yang akan menyalurkan BSU. Pasalnya, terdapat nomor rekening dan nama ibu kandung dari para calon penerima BSU.
Baca juga: Sumbar Juara Umum MTQ Nasional XXVIII Tahun 2020
"Yang lebih mengkhawatirkannya lagi, ada nama ibu kandung dan nomor rekening. Nah, kalau merujuk Dapodik (Data Pokok Pendidikan), data itu tidak memuat nama ibu kandung apalagi nomor rekening. Jadi mestinya Kemdikbud coba cross check ke pihak bank tersebut. Itu kira-kira data dari mana? Kenapa beredar di WAG?" terang Satriwan kepada Media Indonesia, Sabtu (21/11).
Dia mengatakan para guru honorer berharap Kemdikbud bisa menelusuri ke pihak bank. Kemudian, selanjutnya data-data tersebut ditindaklanjuti agar tidak terulang lagi. Kemanan digital, lanjutnya, adalah yang utama saat ini.
"Mestinya Kemendikbud berkoordinasi dengan pihak bank. Seandainya demikian, Kemdikbud sebagai orang tua kami para guru, berhak untuk ajukan protes keras ke pihak bank, karena sangat tidak profesional dalam menjaga data," ungkap Satriwan yang membenarkan adanya kebocoran data tersebut.
Baca juga: Januari 2021, Perguruan Tinggi Juga Boleh Tatap Muka
Perlu diketahui, untuk mendapatkan bantuan BSU, calon penerima tidak perlu mengajukan diri. Daftar penerima ditetapkan oleh Kemendikbud berdasarkan Dapodik dan PDDikti.
Lalu calon penerima harus menyiapkan dokumen-dokumen seperti KTP, NPWP, Surat Keptusan Penerima BSU Kemendikbud yang dapat diunduh dari Web Info GTK dan PDDikti dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang dapat diunduh dari Web Info GTK dan PDDikti, diberi materai dan ditandatangani.
Untuk mencairkan BSU Kemendikbud bagi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) non-PNS, caranya Kemendikbud membuatkan rekening baru setiap PTK penerima BSU Kemendikbud. Kemudian, PTK dapat mengecek informasi rekening bank masing-masing dan lokasi cabang bank penyalur untuk pencairan bantuan dengan mengakses Web Info GTK.
"Pendaftaran BSU itu direct lewat Web Info GTK Kemdikbud. Bukan lewat Dapodik kayak bantuan kuota. Lagi pula siapa yang bilang Dapodik bocor?" tegasnya.
Sebelumnya, Kemendikbud menepis adanya kebocoran data ke publik. Ditjen GTK telah menelusuri dugaan tersebur dan tidak ada kebocoran data di Kemendikbud. (H-3)
PENJABAT (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana mengangkat seluruh guru honorer menjadi tenaga pengajar berstatus Kontrak Kerja Individu (KKI).
KOMISI E DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Pendidikan (Disdik) agar bisa mengangkat seluruh guru honorer menjadi guru Kontrak Kerja Individu (KKI).
4.000 guru tersebut masuk di data guru dari bantuan operasional sekolah (BOS) yang diangkat langsung oleh kepala sekolah dan sebagian besar belum memilki Dapodik.
Perhimpunan P2G mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap situasi guru honorer di Jakarta dan daerah lain, menyusul kebijakan "cleansing."
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menjelaskan pemutusan kontrak guru honorer adalah langkah dari Disdik mendata guru honorer secara akurat.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta 4.000 guru honorer untuk mengikuti rekomendasi agar mereka terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved