Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Awas, Topan Goni dan Atsani Picu Gelombang Tinggi hingga 4 Meter!

Ferdian Ananda Majni
02/11/2020 14:20
Awas, Topan Goni dan Atsani Picu Gelombang Tinggi hingga 4 Meter!
Lokasi terkini topan Goni dan Atsani.(BMKG)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia hingga 3 November 2020 karena pergerakan dua siklon tropis, yakni Goni dan Atsani.

Kepala bidang Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Taufan Maulana mengatakan terdapat siklon tropis Goni 965 hPa di Filipina memberikan dampak tidak langsung terhadap tinggi gelombang di Laut Natuna utara.

"Sementara siklon tropis Atsani 998 hPa di Samudra Pasifik timur Filipina memberikan dampak tidak langsung terhadap tinggi gelombang di Samudra Pasifik utara Halmahera dan Perairan utara Sulawesi - Halmahera," kata Taufan dalam keterangannya, Senin (2/11).

Menurutnya, sirkulasi udara terpantau di Perairan selatan Jawa Tengah. Pola angin di wilayah Indonesia pada umumnya bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna utara dan Perairan utara Sulawesi.

"Kondisi ini mengakibatkan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," sebutnya

Kondisi itu mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh - Kep. Mentawai, Perairan Enggano - Bengkulu, Samudra Hindia barat Aceh - Bengkulu, Perairan Kep. Anambas - Kep. Natuna, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa bagian barat, Perairan Kep. Seribu, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan.

Perairan selatan Flores, Selat Ombai, Laut Sawu, Perairan P. Sawu - Kupang - P. Rotte, Samudra Hindia selatan P. Sawu - Kupang - P. Rotte, Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua barat - Papua, Laut Banda bagian timur, Perairan Kep. Tanimbar, Perairan selatan Kep. Kei - Kep. Aru, Laut Arafuru.

Kemudian, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia lainnya, diantaranya adalah Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten - P. Sumba, Samudra Hindia selatan Banten - P. Sumba, Laut Natuna utara.

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m).

Kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m). "Mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya