Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEKITAR 47 juta perempuan kehilangan akses pelayanan kontrasepsi modern karena pandemi covid-19 dan berpotensi memunculkan 7 juta kehamilan yang tidak direncanakan. Prediksi itu dirilis United Nation Population Fund (UNFPA) PBB pada Juni 2020 dan menjadi salah satu refleksi penting pada peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2020 pada 26 September mendatang.
"Karena itu, kami berpesan pada pasangan usia subur agar rencanakan setiap kehamilan atau sebaiknya ditunda dulu," kata Deputi Bidang Keluarga Berencana (KB) Kesehatan Reproduksi (KR) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Eni Gustina dalam webinar, Kamis (24/9).
BKKBN juga menyarankan pasangan usia subur untuk menggunakan alat kontrasepsi guna menghindari kehamilan dalam waktu dekat. Bila masyarakat atau pasangan suami istri menggunakan kontrasepsi, maka risiko terlalu banyak anak, terlalu dekat kelahiran satu dengan yang lain, hamil dalam usia tua maupun muda bisa dicegah.
Di Indonesia sendiri, sambung Eni, laju pertumbuhan penduduk Indonesia berkisar 1,49% yang artinya setiap tahun lahir sekitar kurang lebih 5 juta penduduk di Indonesia. Jumlah itu sama dengan banyaknya penduduk di Singapura.
"Jadi Indonesia melahirkan penduduk satu negara setiap tahunnya," ungkap Eni.
Beberapa pemasalahan program KB dan Kesehatan Reproduksi yang terjadi di Indonesia, antara lain ditunjukkan dengan masih tingginya angka kematian ibu dan bayi, penurunan penggunaan metode kontrasepsi modern (mCPR), disparatis angka prevalansi kontrasepsi, unmet need, peserta KB aktif (PA) metode Kontrasepsi jangka panjang antar wilayah masih tinggi. Lalu, masih tingginya pula angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun.
Hal lainnya adalah belum optimalnya sertifkasi kompetensi tenaga kesehatan dan pelayanan KB, juga masih rendahnya Kesertaan KB di wilayah tertinggal, terpencil, dan perbatasan masih rendah dan permasalahan lainnya.
Dalam hal ini, menurut Eni, bidan menjadi garda terdepan dalam memperluas cakupan kontrasepsi khususnya kepada pasangan usia subur (PUS). Mengingat, kontrasepsi akan berdampak terhadap angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
“Karena dapat mengurangi dampak dari '4 terlalu', baik terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak anak,” pungkasnya. (H-2)
Ratusan warga nampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024
Meskipun dalam keadaan ekonomi yang tergolong miskin, masyarakat Indonesia merasa tetap bahagia.
PEMERINTAH Kabupaten Lamongan berhasil membawa pulang penghargaan IBangga (Indeks pembangunan keluarga) award 2024 dari penilaian kegiatan tahun 2023.
INDEKS Pembangunan Keluarga (iBangga) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut kebahagiaan keluarga Indonesia berada pada level tangguh dengan skor 71,86.
Berdasarkan data, sekarang telah memasuki bonus demografi, dan berbagai persiapan perlu dilakukan agar saat generasi penerus ini bisa menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), ketentraman memiliki skor 59,79 (berkembang), kemandirian 52,49 (berkembang), dan kebahagiaan 71,86 (tangguh).
Ingin menggunakan KB suntik? Yuk pelajari cara kerja dan jenis dari metode kontrasepsi ini.
Sebelum memilih KB suntik 3 bulan, yuks pelajari efek sampingnya.
Sebelum memutuskan untuk menggunakan suntik KB, penting untuk mencari informasi selengkap mungkin tentang jenis kontrasepsi ini.
Proses pemberian suntik KB dilakukan dengan cara injeksi pada lengan bagian atas atau bokong setiap 3 bulan. Tujuan dari suntikan ini adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso Agustina Nurmala menekankan pentingnya para ibu hamil memahami tanda-tanda bahaya persalinan.
GURU Besar Bidang Ilmu Obstetri-Ginekologi dan Ilmu Kesehatan Reproduksi FKUI Eka Rusdianto Gunardi menilai susuk (implan) keluarga berencana (KB) sebagai pilihan terbaik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved