Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kemenristek/BRIN Sediakan Katalog Elektronik Produk Inovasi

Atikah Ishmah Winahyu
22/9/2020 18:05
Kemenristek/BRIN Sediakan Katalog Elektronik Produk Inovasi
Kepala BPPPT Hammam Riza usai menyumbangkan PCR Test Kit dan ventilator kepada Wali Kota TangSel Airin Rachman, Kamis (4/6).(ANTARA/Muhammad Iqbal)

Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP) mendorong komersialisasi produk riset dan inovasi yang dikembangkan oleh para periset nasional, baik dari lembaga penelitian dan pengembangan maupun perguruan tinggi melalui pengadaan e-catalog atau katalog elektronik sektoral produk inovasi.

Sekretaris Utama Kemenristek/BRIN Mego Pinandito mengatakan, katalog elektronik dapat mewadahi inovasi-inovasi dalam negeri agar dapat sampai kepada konsumen dengan aturan/prosedur yang baik, sehingga para peneliti/perekayasa tidak perlu lagi kebingungan untuk menghilirisasikan produknya.

Baca juga: Kebagian Subsidi Kuota, Anggota Ombudsman: Benahi Datanya

Upaya ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang mengamanahkan kewajiban Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk menggunakan hasil invensi dan inovasi nasional. Serta Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mengatur salah satu bentuk insentif badan usaha yang melaksanakan litbangjirap adalah pencantuman produk hasil inovasi tersebut ke dalam katalog elektronik pemerintah.

“Program inisiasi ini dilakukan untuk memperluas proses dari hilirisasi dan komersialisasi terhadap produk-produk inovasi yang telah dilakukan oleh teman-teman peneliti/SDM Iptek secara nasional dan diberikan tempat untuk meletakkannya sehingga potensi pengadaan barang dan jasa tidak hanya fokus pada pemerintah tapi juga nanti pada masyarakat luas pada pelaku-pelaku usaha lainnya,” kata Mego dalam Sosialisasi Katalog Elektronik Sektoral Produk Inovasi Kemenristek/BRIN, Selasa (22/9).

Di samping itu, upaya hilirisasi ini diharapkan mampu meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri sekaligus memperkuat kemandirian Indonesia untuk menciptakan produk inovasi berkualitas sebagai substitusi impor. Mego pun memastikan bahwa produk-produk yang ditampilkan dalam katalog elektronik sektoral produk inovasi ini memiliki standar dan kualitas yang terjamin sehingga dapat memuaskan konsumen.

“Kementristek/BRIN bersama LKPP serta dukungan Kementerian/Lembaga terkait melakukan evaluasi sebelum produk itu ditayangkan. Kematangan produk, sertifikasi, standardisasi, komitmen ketersediaan produk menjadi suatu yang sangat penting di samping memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan, termasuk manajemen risiko pelaku usaha memberikan jaminan,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto turut mendukung program inisiasi ini agar produk anak bangsa dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal, terutama membantu menghadapi pandemi covid-19. Menurut Sugeng, penggunaan produk dalam negeri menjadi solusi dalam menjawab kondisi makroekonomi, sebab dapat mengurangi jumlah impor yang kemudian berdampak pada defisit neraca perdagangan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mendorong peningkatan konsumsi dalam negeri, meningkatkan skala ekonomi industi sehingga memiliki daya saing yang tinggi, serta menciptakan bangsa yang mandiri.

“Dengan transformasi produk inovasi ke produk komersial, tentunya diharapkan selain kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi, juga adanya potensi ekspor kebutuhan pasar internasional,” imbuhnya.

Plt Direktur Sistem Inovasi Kemenristek/BRIN Paulina Pannen melaporkan bahwa sudah terdapat empat produk inovasi yang ditayangkan di katalog elektronik yaitu tiga ventilator pada kategori alat kesehatan dan motor listrik pada kategori alat transportasi.

“Dari 10 Agustus sampai sekarang ada proses transaksi 44 paket pengadaan sekitar 200-300 ventilator,” ungkapnya.

Untuk meningkatkan jumlah produk dalam e-catalog, Kemenristek/BRIN membuka kesempatan bagi pelaku usaha untuk mengikuti Proses Penilaian dan Notifikasi Produk Inovasi dalam Katalog Elektronik Sektoral Produk Inovasi. Permohonan penilaian dan notifikasi produk inovasi dapat disampaikan kepada Komite Penilaian dan Notifikasi Katalog Elektornik Sektoral Produk Inovasi atau melalui tautan https://bit.ly/registrasi_pra_kataloginovasi pada 15-25 September 2020.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya