Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
UNDANG-Undang Dasar 1945 dan Pancasila telah mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak, termasuk pekerja domestik atau pekerja rumah tangga.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga menegaskan, selama ini diskriminasi dan stigmatisasi kerap diterima pekerja rumah tangga.
Karena itu, Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) mendesak untuk disahkan agar pekerja rumah tangga (PRT) bisa diakui dan mendapat perlindungan hukum. Hal itu karena PRT dinilai ikut andil dalam mengembangkan keluarga.
"Maka sudah sepantasnya perlindungan PRT dijamin kita semua. .Dan kementerian kami menjadikan perlindungan PRT menjadi fokus kerja kami sehingga kami apresiasi Kowani dan aktivis perempuan lainnya seperti Komnas Perempuan dan lainnya dalam perjuangan mewujudkan UU PPRT ini, " kata Bintang dalam diskusi virtual bertajuk Pentingnya UU Perlindungan PRT Untuk Perempuan Indonesia, Senin (13/7).
Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah yang juga hadir dalam diskusi tersebut menegaskan, PRT punya peran dalam keluarga, bukan hanya di Indonesia, bahkan dalam skala global.
Baca juga : Menaker Ingatkan Pentingnya Perlindungan PRT
"PRT.telah berkontribusi penting pada perekonomian nasional dan global. Dengan upaya perlindungan PRT ini untuk men jamin hak kerja tanpa diskriminasi yang berkeadilan ,kemanusiaan dan bermartabat, " ujar Ida Fauziyah.
Komitmen dua menteri itu disambut positif Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto. Menurutnya, RUU PRT berkaitan juga dengan misi Kowani untuk memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak. Giwo menegaskan, pihaknya juga mendesak RUU PPRT segera disahkan.
"Perlindungan dan upaya legitimasi pada.PRT telah mangkrak 16 tahun.Dari 5 juta PRT yang.mayoritas perempuan mereka rawan dan rentan dari pelecehan dan eksploitasi fisik dan psikis.Juga. ada stigma pada mereka kurang berketrampilan. Padahal.mereka warga negara berhak mendapat perlindungan dan keadilan sosial sesuai dasar negara kita Pancasila," tutur.Giwo.
Dia berharap RUU PPRT bisa disahkan pada DPR periode saat ini karena PRT ikut memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa. (OL-7)
KETIDAKJELASAN pembahasan lanjutan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) mendapat perhatian dari para tokoh agama.
NasDem pertanyakan komitmen pimpinan DPR tentang pembahasan RUU PPRT
Harapan masyarakat terkait adanya pembahasan RUU PPRT sempat muncul pada saat Rapat Paripurna DPR pada 21 Maret 2023 yang dipimpin Ketua DPR Puan Maharani
Dalam RPJMN sebagai turunan visi misi nawacita, RUU PPRT itu salah satu prioritas untuk disahkan selama periode 2014-2024.
Jelang akhir masa jabatan DPR RI periode 2019--2024 Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) belum kunjung disahkan.
Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) semakin tidak memiliki kejelasan. Tidak ada tanda-tanda rancangan aturan itu untuk segera disahkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved