Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MENTERI Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyatakan pemerintah berysukur penambahan kasus virus korona di Tanah Air tidak seburuk berbagai hasil prediksi yang dikeluarkan berbagai kalangan. Prediksi yang menyatakan kasus covid-19 akan meledak signifikan sejauh ini tidak terjadi.
"Kita bersyukur bahwa ternyata prediksi bahwa kasus di Indonesia akan tumbuh secara eksponensial yang sangat ekstrem ternyata tidak terjadi. Angka kasus kita rata-rata masih rendah yaitu kasus per hari masih di bawah 500 kasus paling tinggi puncaknya," ungkap Muhadjir dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (8/5).
Menurut Muhadjir, saat ini terjadi kecenderungan angka kasus covid-19 mengalami penurunan walaupun tidak terlalu drastis. Tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan dari hari ke hari dengan rata-rata 300 orang sembuh per harinya. Ia mengatakan kecenderungan penurunan kasus itu terjadi berkat kedisiplinan warga mematuhi pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
"Untuk angka kematian juga landai tidak ada penambahan yang cukup drastis. Ini suatu keadaan yang bagus untuk kita syukuri dan ini berkat kerja sama dari semua pihak dan juga kedisiplinan seluruh warga Indonesia dalam mematuhi seruan dari pemerintah untuk melaksanakan protokol kesehatan untuk pencegahan covid-19 ini," ucapnya.
Sejak pandemi merebak, imbuh mantan Mendikbud itu, pertumbuhan kasus cukup tinggi terjadi di wilayah Jawa khususnya DKI Jakarta. Kemudian diikuti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah. Kini pertambahan kasus per wilayah menurutnya potensial bergeser ke luar Jawa seperti di wilayah Sulawesi Selatan.
Baca juga : Pemerintah Maksimalkan Tes Masif Covid-19 dengan PCR dan TCM
Muhadjir mengakui untuk kawasan ASEAN, Indonesia memang menjadi negara dengan jumlah kasus tertiggi kedua setelah Singapura. Di Singapura, kasus covid-19 pernah tercacat hingga 1.400 orang dalam sehari. Menurut Muhadjir, dibandingkan dengan jumlah penduduk, kasus di Indonesia masih tidak sebesar negara lain di ASEAN.
"Tentu saja angka ini sebetulnya tidak terlalu istimewa. Karena jumlah penduduk kita 263 juta, dibandingkan dengan Filipina sekitar 110 juta, apalagi Singapura yang penduduknya 6 juta," ucapnya.
Muhadjir melanjutkan, tren penurunan kasus di Tanah Air saat ini akan dijadikan dasar pemerintah untuk membuat prediksi dan perhitungan skenario penanganan kasus covid-19 ke depan.
"Jadi semuanya landai-landai. Mudah-mudahan ini juga akan terus berlangsung dan akan semakin turun. Sehingga kita bisa mempercepat proses penanganan covid-19 dan juga bisa segera menangani dampak yang terjadi," tukasnya.
Per 8 Mei 2020, jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 sebanyak 13.112 orang setelah ada penambahan sebanyak 336 orang. Adapun jumlah kasus meninggal bertambah menjadi 943 dengan penambahan sebanyak 13 orang. Sementara iti, kasus sembuh bertambah 113 orang sehingga totalnya menjadi 2.494 orang. (OL-7)
Berdasarkan pedoman yang ada, covid-19 baru dianggap sebagai ancaman jika jumlah atlet yang tertular mencapai 5% dari total seluruh atlet dalam periode tujuh hari.
Sebanyak enam atlet dinyatakan positif Covid-19 dalam waktu kurang dari satu minggu penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024.
Lima dari enam atlet di Olimpiade Paris 2024 yang dinyatakan positif covid-19 merupakan atlet polo air Australia, dan satu merupakan atlet renang Inggris.
Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara.
Sejulah atlet yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 terjangkit Covid-19. Terbaru, perenang Inggris Adam Peaty dinyatakan positif setelah lima atlet polo air Australia.
Menurut WHO, model kerja dari rumah dapat menciptakan kondisi berbahaya, yakni berdampak buruk bagi kesehatan karyawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved