Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DINAS Kesehatan Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan terjadi lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di 10 kabupaten, Kamis (12/3). Selain itu, kasus kematian akibat DBD di 22 kabupaten dan kota di NTT bertambah menjadi 38 orang, dari satu hari sebelumnya 37 orang.
Tambahan korban meninggal seorang bayi berusia dua tahun di Kabupaten Alor. Sedangkan total korban yang menjalani perawatan di rumah sakit di Alor sejak Januari-12 Maret tercatat 324 orang atau ada penambahan enam pasien DBD sejak Rabu (11/3). "Pasien DBD yang meninggal itu tiba di rumah sakit dala kondisi demam, selama perawatan dalam kondisinya dengue shock syndrome (DSS)," ujar Kepala Dinas Kesehaan Alor dokter Maya Blegur kepada Media Indonesia.
Selain Alor, lonjakan pasien DBD selama Kamis terjadi di Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Belu, Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada, Manggarai Timur, dan Manggarai.
Menurut Dokter Maya Blegur, salah satu penyebab bertambahnya korban DBD yakni iklim yang memengaruhi daur hidup nyamuk. Sedangkan untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sudah dilakukan masyarakat. "Kondisi di lapangan masyarakat sudah sadar melakukan pemberantasan sarang nyamuk," ujarnya.
Menurutnya, saat ini pihaknya fokus melakukan upaya promotif dan preventif dan 6M Plus serta membangun kelompok kerja penanganan DBD di setiap kecamatan. Selain itu juga dilakukan penyuluhan ke sekolah tentang pentingya menjaga lingkungan tetap bersih, dan pemberian abetisasi massal. "Tahun lalu, Alor kejadian luar biasa (KLB) DBD dengan jumlah kasus 82 dan empat meninggal," ujarnya. (OL-12)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Ada tiga fase DBD, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase recovery. Jadi, masyarakat harus memahami kapan dia bisa kelola di rumah dan kapan harus dibawa berobat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved