Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan Topan Hagibis telah bergerak meninggalkan daratan Jepang menuju Samudera Pasifik.
“Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Jepang (JMA) tanggal 13 Oktober 2019, Typhoon Hagibis sudah bergerak meninggalkan daratan Jepang ke arah Timur Laut menuju Samudera Pasifik Barat bagian Utara,” terang Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo dalam keterangannya, Minggu (13/10)
Ia menerangkan intensitas Topan Hagibis sudah mulai menurun, meskipun demikian masih masuk dalam skala kuat.
“Saat ini kecepatan angin di pusat typhoon adalah 60 knots sedangkan 12 jam sebelumnya adalah 75 knots. Dalam 24 jam kedepan JMA memprakirakan Typhoon Hagibis akan menurun intensitasnya,” ujarnya.
Baca juga: Korban Tewas Akibat Topan Hagibis Bertambah Jadi 7 Orang
Ia pun mengumumkan posisi Topan Hagibis juga semakin menjauh dari wilayah Indonesia, sehingga tidak memberikan dampak terhadap kondisi cuaca ataupun gelombang laut di Indonesia.
“Adapun potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia lebih dipengaruhi adanya daerah tekanan udara rendah di wilayah Indonesia bagian utara yang membentuk daerah pertemuan angin yang memanjang dari Semenanjung Malaysia hingga Laut Sulawesi,” tulisnya.
Topan Hagibis menjadi topan paling kuat yang melanda Jepang dalam beberapa dasawarsa terakhir yang melumpuhkan Tokyo dan sejumlah wilayah lainnya. Pihak berwenang telah mengeluarkan perintah evakuasi kepada lebih dari 6 juta orang di seluruh Jepang.(OL-5)
Penjaga Pantai Filipina mempersiapkan penempatan penghalang terapung dan selang penyedot untuk menangani tumpahan minyak dan mencegahnya mencapai ibu kota, Manila.
Topan Gaemi mencapai Tiongkok tenggara setelah melintasi Selat Taiwan, memicu peringatan tentang potensi banjir, genangan air, dan peningkatan aliran sungai.
Sebanyak 14 orang meninggal dunia akibat diterjang Topan Gaemi di Filipina. Lebih dari satu juta orang terdampak dan 1,3 juta hectare lahan pertanian hancur.
Di Filipina, topan gaemi memperburuk kondisi hujan, menyebabkan kapal tanker MT Terra Nova terbalik dan satu kapal kargo tenggelam di lepas pantai selatan Taiwan.
Topan Gaemi telah mendarat di pantai timur Taiwan dengan kecepatan angin mencapai 240 km/jam (150 mph), menjadikannya badai terkuat yang menghantam pulau itu dalam delapan tahun.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) secara resmi menyatakan Siklon Tropis Freddy sebagai siklon tropis terpanjang yang pernah tercatat dalam sejarah. Fenomena itu berlangsung selama 36 hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved