Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SAMPAH laut masih menjadi salah satu problem global, termasuk di Indonesia. Namun, hingga kini belum ada data dasar terkait pencemaran sampah di laut. Oleh karena itu, Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan penelitian guna mengumpulkan data dasar pencemaran sampah laut di Indonesia.
Penelitian menggunakan pendekatan sampah laut terdampar dengan mengadaptasi metode standar dari NOAA Technical Memorandum NOS-OR & R-46, khususnya metode shoreline survey methodology dan NOAA Technical Memorandum NOS-OR & R-48. Kajian monitoring sampah laut terdampar dilakukan di 18 lokasi di Indonesia, seperti Aceh, Padang, Pulau Pramuka, Semarang, Pontianak, Denpasar, Mataram, Makassar, Manado, Ambon, hingga Biak selama 13 bulan, dari Februari 2018 sampai Maret 2019.
Ada tujuh jenis sampah laut, yakni plastik dan karet, logam, kaca, kayu olahan, kain, dan bahan berbahaya. Namun, penelitian ini difokuskan pada sampah plastik karena adanya dominasi dan ancaman plastik yang tinggi pada ekosistem dan biota laut.
LIPI menggandeng sejumlah pihak di lokasi penelitian, yaitu Institut Pertanian Bogor, Universitas Hasanuddin, Universitas Diponegoro, Universitas Sriwijaya, organisasi nonpemerintah Diver Clean-up in The Action, beberapa UPT LIPI, masyarakat, nelayan, hingga pemulung di sekitar lokasi. "Ini merupakan pertama di Indonesia yang terintegrasi dan mengambil sampel di lapangan karena selama ini baru model. Kita enggak pernah tahu ini faktanya benar apa enggak, validasi di lapangan apa enggak," kata Peneliti Oseanografi LIPI Muhammad Reza Cordova di Jakarta.
Hasil monitoring menunjukkan persentase rata-rata sampah plastik berkisar 35,79 sampai 59,37% dari total sampah laut yang terdampar atau sekitar 1,96 sampai 4,56 plastik/m2 atau 29,69 sampai 197,45 g plastik/m2/bulan.
Dari total 18 lokasi pengamatan, tercatat lima kawasan pantai dengan sampah plastik terbanyak, yakni Padang, Makassar, Manado, Bitung, dan Ambon. Kelimanya memiliki persentase sampah plastik lebih dari 50% dengan jumlah lebih dari 4 pcs/m2 dan berat rata-rata lebih dari 190g plastik per m2.
Sampah plastik yang dominan ditemukan ialah sampah plastik sekali pakai (SPSP), seperti kantong kresek, sedotan, puntung rokok, dan styrofoam. Biasanya sampah plastik terdampar pada musim angin muson barat (Oktober hingga Maret) lebih tinggi jika dibandingkan pada musim angin muson timur (April hingga Oktober). Estimasi sampah plastik yang dihasilkan oleh kegiatan masyarakat (landbase dan seabase) ialah 268,740 sampai 594,558 ton per tahun. (Aiw/H-1)
TEPI jalan Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) tak terlepas dari persoalan sampah. Kondisi sampah ini terus jadi sorotan. Sebab warga masih saja membuang sampah sembarangan di tepi jalan.
Wirausaha kecil dan menengah terus didukung untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yaitu dengan turut mengurangi kemiskinan dan polusi plastik di Indonesia.
Korea Utara baru saja meluncurkan sekitar 500 balon berisi kertas bekas dan plastik, termasuk beberapa yang jatuh di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan.
Komitmen dalam pengurangan sampah merupakan langkah penting dalam menangani permasalahan sampah, dan sinergi dalam pelaksanaannya sangat diperlukan.
Hal Itu diketahui setelah IWP melakukan studi yang didanai oleh Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi khusus bentukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di tahun 2021.
Sampah rumah tangga itu diletakkan di bahu jalan hingga menggunung. Bau busuk sampah langsung menyeruak di sekitar lokasi tersebut.
Aphindo meminta pemerintah melakukan pengetatan impor produk barang jadi plastik dari negara lain untuk memproteksi industri hilir plastik dalam negeri.
Alifiah Azzahrah menampilkan karya desain interior Payabo House: Scavenger House. Karya itu menggunakan lebih dari 1.000 botol plastik daur ulang.
Tujuan dari peringatan ini adalah untuk mengingatkan kita akan dampak buruk penggunaan kantong plastik sekali pakai terhadap lingkungan
Gerakan Sekolah Sehat menghadirkan rangkaian kegiatan guna memaksimalkan terciptanya sinergi lingkungan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved