Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KEPALA Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menargetkan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) dapat diselesaikan pada 2019. GDPK yang digagas dalam Peraturan Presiden No 153 Tahun 2014 tentang Grand Design Pembangunan Kependudukan selama ini belum ada tindak lanjut sehingga terjadi disparitas kependudukan.
"Disparitas menjadi satu tantangan dalam grand design ini karena harus rinci. Grand design yang mengambang lalu tidak direct ke kabupaten dan provinsi juga tidak bisa diimplementasikan," jelasnya di Jakarta, kemarin.
Diungkapkan, selama ini banyak pembahasan dan diskusi kependudukan, namun belum ada hasil yang mengarah pada grand design kependudukan tersebut. "Hal terpenting dalam pembangunan kependudukan yang berkualitas terlebih dulu memastikan data akurat tentang kuantitas penduduknya. Kuantitas penduduk berperan penting menimbulkan struktur penduduk," ujarnya.
Dalam mengimplementasikan grand design tersebut BKKBN harus melibatkan berbagai lembaga dan kementerian sehingga dibutuhkan kerja sama dan koordinasi yang baik. "Target 2019 karena memang rumit dan melibatkan banyak pihak jadi harus membangun hubungan yang baik dulu karena di sini yang sering menjadi masalah," pungkasnya.(Sru/H-1)
Ratusan warga nampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024
Meskipun dalam keadaan ekonomi yang tergolong miskin, masyarakat Indonesia merasa tetap bahagia.
PEMERINTAH Kabupaten Lamongan berhasil membawa pulang penghargaan IBangga (Indeks pembangunan keluarga) award 2024 dari penilaian kegiatan tahun 2023.
INDEKS Pembangunan Keluarga (iBangga) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut kebahagiaan keluarga Indonesia berada pada level tangguh dengan skor 71,86.
Berdasarkan data, sekarang telah memasuki bonus demografi, dan berbagai persiapan perlu dilakukan agar saat generasi penerus ini bisa menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), ketentraman memiliki skor 59,79 (berkembang), kemandirian 52,49 (berkembang), dan kebahagiaan 71,86 (tangguh).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved