Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
LAPORAN yang diterbitkan World Health Organization (WHO) menyebutkan tidak ada negara yang bebas dari tuberkulosis (TB). Di Indonesia, 842 ribu orang menderita TB, 23 ribu di antaranya TB yang resisten obat. Ironisnya, sebanyak 75% dari orang yang sakit tuberkulosis di Indonesia merupakan kelompok usia produktif.
Situasi ini merupakan ancaman terhadap salah satu agenda Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024, yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Oleh karena itu, eliminasi TB pada 2030 menjadi target Indonesia sejalan dengan deklarasi UN High Level Meeting on TB 2030.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengungkapkan, penanganan TB perlu menjadi prioritas lintas sektor untuk mewujudkan target eliminasi TB 2030 di Indonesia.
"Saat ini pemerintah memperkuat infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat antardaerah, bahkan lintas pulau. Kalau TBC tidak dapat dikendalikan lintas sektor, penyebaran TB di Indonesia dapat semakin meluas dan membebani negara," ujar Menkes dalam acara kemitraan Stop TB Partnership yang dihadiri pemangku kepentingan terkait ancaman TB global, di Sudirman, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim untuk Dukungan dan Dampak bagi Negara dan Komunitas Stop TB Partnership dokter Viorel Soltan mengungkapkan, pada 2017, TB resisten obat merenggut 230 ribu jiwa di seluruh dunia dan menyebabkan kerugian ekonomi hinga 17,8 miliar dolar AS dalam setahun.
"Stop TB Partnership global bersama dengan dengan Stop TB Partnership Indonesia, bekerja sama untuk memastikan permasalahan ini teratasi dengan pendekatan multisektor," terang Viorel.
Ketua Dewan Pembina Stop TB Partnership Arifin Panigoro, juga menekankan pentingnya keterlibatan berbagai sektor menanggulangi TB. Menurut Arifin, TB berdampak pada swasta karena pada skala makro, korporasi dapat mengalami penurunan produktivitas.
"Bonus demografi yang diprediksi menjadi generasi emas Indonesia akan berbalik menjadi bencana jika kita tidak bermitra untuk mengakhiri TB," ujar Arifin.
Duta Tuberkulosis Indonesia dr Sonia Wibisono menekankan ancaman TB yang rentan menular melalui udara sehingga siapa pun bisa tertular. "TB tidak hanya berisiko terjadi kepada orang yang tinggal di permukiman kumuh, tetapi juga pada dokter, perawat, pekerja, bahkan karyawan umum. Penderita juga lintas usia, gender, dan sosial. Siapa pun, apa pun, dan di mana pun berisiko tertular," ungkap Sonia. (Ros/H-3)
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Ada sebanyak 25 portable X-Ray yang akan ditempatkan di 15 kabupaten/kota di 9 provinsi.
Pada 2020 notifikasi kasus TB ada di angka 393.323 kasus. Lalu pada 2021 menjadi 443.235 kasus, pada 2022 sebanyak 724.309 kasus, pada 2023 sebanyak 821.200 kasus.
Kelumpuhan yang disebabkan oleh tuberkulosis (TB) tulang belakang tidak sama dengan kelumpuhan akibat polio.
EDUKASI dan sosialisasi tentang bahaya tuberkulosis (TB) harus dilakukan secara massif. Ini dilakukan agar masyarakat memahami dan peduli dengan pencegahan dan pengobatan TB.
Penularan Tuberkulosis (Tb) masih tinggi dengan 282.281 kasus dilaporkan hingga Juni 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan notifikasi kasus sejak 2021.
Pemberian obat pada waktu yang sama perlu dilakukan dengan tujuan agar tidak lupa dan skip minum obat dan anak jadi terbiasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved