Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan target angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) Indonesia bisa turun menjadi 2,1 anak per perempuan.
Saat ini, kata dia, TFR masih di kisaran angka 2,4, bahkan di beberapa daerah masih 2,6 anak per perempuan. Kondisi tersebut, jika tidak diatasi akan menyebabkan pertumbuhan penduduk Indonesia tidak seimbang.
"Karena itu, kita harus berusaha bagaimanapun juga untuk menurunkan angka TFR itu," ujar Hasto usai pembukaan kegiatan GenRe Edu Camp di Taman Kiram, Tanah Laut, Kalimatan Selatan, Jumat (5/7).
BKKBN membutuhkan dukungan komitmen, kepedulian tinggi, partisipasi, kerja sama dari para pemangku kepentingan, dan mitra kerja di seluruh tingkatan wilayah di Indonesia.
Di sisi lain, pihaknya akan berupaya meningkatkan pemakaian alat dan obat kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/CPR) dan menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terlayani (unmet needs) yang masih di atas 10%.
Untuk itu, salah satu sasaran potensial untuk meningkatkan jumlah pengguna KB adalah kalangan unmet need. Mereka adalah yang tidak ingin mempunyai anak namun tidak mengikuti program KB.
"Karena itu, kami akan memulai dari yang mudah salah satunya adalah unmet need harus menjadi sasaran kita," terang Hasto.
"Program KB ini harus digaungkan terus karena kadang-kadang orang tidak melakukannya (ber-KB) bukan karena tidak mau melainkan karena ketidaktahuan dan ada kesalahpahaman dalam melihat KB," tambah Hasto. (OL-09)
Ratusan warga nampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024
Meskipun dalam keadaan ekonomi yang tergolong miskin, masyarakat Indonesia merasa tetap bahagia.
PEMERINTAH Kabupaten Lamongan berhasil membawa pulang penghargaan IBangga (Indeks pembangunan keluarga) award 2024 dari penilaian kegiatan tahun 2023.
INDEKS Pembangunan Keluarga (iBangga) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut kebahagiaan keluarga Indonesia berada pada level tangguh dengan skor 71,86.
Berdasarkan data, sekarang telah memasuki bonus demografi, dan berbagai persiapan perlu dilakukan agar saat generasi penerus ini bisa menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), ketentraman memiliki skor 59,79 (berkembang), kemandirian 52,49 (berkembang), dan kebahagiaan 71,86 (tangguh).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved