Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENYANYI Kanada Celine Dion bersandar pada dukungan anak-anaknya di tengah diagnosis Stiff Person Syndrome (SPS). SPS sendiri adalah kelainan neurologis autoimun yang jarang ditemui. Kondisi ini membuat seseorang merasa kaku pada otot perut dan badan.
Dalam suatu unggahan foto di akun Instagram pribadinya, Dion mengaku kelainan tersebut merupakan salah satu pengalaman tersulit dalam hidupnya.
“Namun, saya tetap bertekad untuk suatu hari nanti kembali ke panggung dan menjalani kehidupan senormal mungkin,” tulisnya mendangingi unggahan foto itu, Sabtu (15/3) lalu.
Baca juga : Bunda, Yuk Waspadai Skoliosis pada Anak!
Dalam wawancara dengan Vogue France, penyanyi berusia 56 tahun itu ditanya apa yang paling membantunya saat dia menghadapi sindrom tersebut.
“Yang terpenting, cinta dari keluarga dan anak-anak saya, dan juga cinta dari para penggemar, serta dukungan dari tim saya,” tutur pelantun lagu My Heart Will Go On itu.
“Orang yang menderita SPS mungkin tidak cukup beruntung atau tidak memiliki akses untuk mendapatkan dokter yang baik dan pengobatan yang baik. Saya memiliki akses, ini adalah anugerah,” tambahnya.
Baca juga : Tuberkulosis yang Diderita Anak-Anak Dipastikan Juga Menular
Dari mendiang suaminya, Rene Angelil, Dion dikaruniai 3 anak. Dia merupakan ibu dari anak laki-laki berusia 23 tahun, Rene-Charlesdan dan si kembar berusia 13, Nelson dan Eddy.
Sebagaimana tertulis di people.com, pada 23 Mei 2023, seorang narasumber mengatakan putra Dion menjadi cahaya untuknya ketika dia harus membatalkan semua jadwal tur hingga April 2024 karena diagnosis SPS.
"Fokus utamanya selalu pada putra-putranya dan aktingnya. Dia adalah orang yang paling tidak mementingkan diri sendiri dan penuh perhatian," kata sumber tersebut.
Baca juga : Kasus Tuberkulosis Anak Naik Dua Kali Lipat Dibanding 2021
"Célene sangat mencintai anak-anaknya. Mereka luar biasa. Mereka memberinya semua dukungan dan cinta yang dia butuhkan," lanjutnya.
Hampir setahun kemudian, Dion berpose bersama ketiga putranya dalam foto yang dia bagikan di Instagram untuk memperingati Hari Kesadaran Sindrom Orang Kaku Internasional pada 15 Maret 2024.
“Saya sangat berterima kasih atas cinta dan dukungan dari anak-anak saya, keluarga, tim, dan Anda semua!” ungkap Dion mendampingi foto itu dalam dua bahasa, yakni Inggris dan Prancis. (Z-1)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu upaya mengatasi kanker yaitu PET sebagai pemeriksaan noninvasif yang membantu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler tubuh pasien secara tiga dimensi.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved