Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PASANGAN sineas Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen Sihasale dibawah bendera Alenia Picture dan Bhinneka Multi Media kembali memproduksi film Indonesia Dari Timur. Film yang dibuat oleh pasangan suami istri tersebut bertemakan sepak bola Indonesia yang dipadukan dengan visualisasi keindahan alam nusantara di tanah Papua.
Dalam pemutaran perdana yang dilakukan di Epicentum XXI Kuningan Jakarta pada Sabtu (9/12), Ari Sihasale selaku produser, sutradara dan sekaligus pemain menuturkan, Film Indonesia Dari Timur menyuarakan gudang talenta sepak bola di Indonesia yang diwakilkan warga Papua.
"Produksi Film Indonesia Dari Timur diselenggarakan di Wamena, Timika dan Jayapura disertai dengan pengambilan gambar di stadion yang megah dengan penokohan yang kuat," ungkap Ari.
Baca juga : Ifa Isfansyah Sebut Kompetisi Bagus untuk Industri Film
Ari menambahkan dalam Film Indonesia Dari Timur terdapat banyak adegan yang begitu mengagumkan dengan keindahan tanah Papua. Film ini dibuat untuk diingat oleh banyak khalayak khususnya anak muda Indonesia dengan segudang talenta.
Sementara itu Nia Zulkarnaen selaku produser mengatakan, Film Indonesia Dari Timur adalah bentuk cintanya kepada tanah air Indonesia termasuk Papua dan juga dunia olahraga sepak bola.
Baca juga : Vino dan Bella Ungkap Perjuangan Syuting Pakai Prostetik di Film Hamka & Siti Raham Vol 2
"Terinspirasi dari olahraga sepak bola sebagai olahraga pemersatu bangsa yang dicintai seluruh rakyat Indonesia dimana warga Papua juga banyak tersebar diberbagai klub di tanah air," ungkap Nia Zulkarnaen yang juga memiliki darah sineas dari kedua orang tuanya.
Dalam catatan Helmalia Putri sebagai eksekutif produser, Film Indonesia Dari Timur selain bicara keindahan alam Papua dan sepak bola, juga menggambarkan kehangatan sebuah keluarga, kebersamaan, dan kesetiaan.
"Film ini mampu mengorbankan api yang 'manyala' untuk generasi muda Indonesia yang terinspirasi dari semangat Indonesia bagian timur," tandas Helmalia.
Seperti diketahui sebelumnya Film Indonesia Dari Timur mengisahkan Edu seorang pilot senior yang melayani rute-rute perintis di Papua, mendapatkan tugas dari Simon, pemilik perusahaan penerbangan untuk membangun sebuah tim sepakbola. Tim sepakbola tersebut dipersiapkan untuk bertanding dalam sebuah turnamen bergengsi tahun depan.
Edu yang semula enggan, kemudian menyetujui tugas tersebut, namun akhirnya berubah. Edu dijanjikan akan memimpin sebuah anak perusahaan yang akan didirikan Simon, dengan satu syarat bahwa ia harus bisa mendirikan sebuah klub sepa kbola remaja yang akan disponsori oleh perusahaan mereka dan akan merekrut bakat-bakat muda Papua yang tercerai-berai tanpa pembinaan meskipun tim mereka baru saja memenangkan pertandingan nasional belum lama ini.
Anak perusahaan itu akan mengibarkan kebanggaan tim sepakbola tersebut dan menjadi satu-satunya pihak yang sanggup merawat simbol harga diri masyarakat Papua. Usaha Edu terbentur oleh kekecewaan para pemain sepak bola tim binaan coach John karena hadiah yang dijanjikan tidak diberikan sponsor saat kemenangan turnamen sebelumnya.
Hal inilah yang menyebabkan mereka berpencar pulang entah kemana. Akankah Edu dan coach John berhasil mengumpulkan mereka semua kembali, bisa disaksikan sepenuhnya di Film Indonesia Dari Timur.
Film garapan Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen ini turut dibantu oleh eksekutif produser Helmalia Jelita Putri serta Co produser Ahmad Syahrul Fadhil dan Usman Sani Lubis. Adapun para pemain yang turut terlibat diantaranya adalah Ibnu Jamil, Ari Sihasale, Donny Alamsyah, Damara Finch, Marcelino Lefrandt serta Dinda Ghania.
Film Indonesia Dari Timur turut memperkenalkan bintang-bintang muda sepak bola dari Papua seperti Yesaya Kogoya, Richardo Youwe, Yulianus Yual, Karel Fonataba, Michael Twenty serta sejumlah bintang muda lainnya. (Z-5)
Indonesia berhasil meraih tiga penghargaan di BIFAN+ Awards 2024 yang diselenggarakan di Webtoon Convergence Center, Bucheon, Korea Selatan pada 9 Juli 2024.
Miles Films siap melahirkan karya-karya baru dengan genre yang beragam dan berkolaborasi bersama para sineas muda.
Melalui proses seleksi dengan lebih dari 50 peserta, Last Chicken On Earth dan In the Never Ending Whirl of a Reel terpilih sebagai film terbaik dari wilayah DKI Jakarta.
KEHADIRAN Dana Indonesiana menjadi penyemangat bagi penyelenggara Festival Film Purbalingga. Mereka semakin antusias menjalankan agenda tahunan itu, untuk merangsang kreativitas
Clermont-Ferrand Film Festival 2024 mengumpulkan sekitar 116 ribu pengunjung dari berbagai belahan dunia.
Program Melihat Indonesia dari Metro TV dinilai telah konsisten meningkatkan kebudayaan Nusantara.
FILM horor komedi Rumah Dinas Bapak yang disutradari Bobby Prasetyo akan rilis pada 8 Agustus 2024. Dibintangi Dodit Mulyanto, Putri Ayudya, Fajar Nugra, Sadana Agung, Yasamin Jasem
Bahkan judul novel dan film tersebut pun sama. Heartbreak Motel adalah film bergenre drama. Tentu saja dalam film ini terdapat aktor-aktor ternama yang memerankannya.
Setelah lima tahun absen dari dunia perfilman, aktor Korea Selatan, Joo Jung Suk kembali bermain film komedi berjudul Pilot.
Sidharta Tata menjelaskan ide cerita film Sakaratul Maut berasal dari hal-hal kecil dan umum terjadi dalam konteks ruang sosial masyarakat, terutama di kampung.
Fabio Asher mengaku merasa bangga karena dilibatkan dalam karya terbaru Melly Goeslaw ini.
Film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years memperlihatkan perjalanan karier Rossa di industri musik serta perjuangannya sebagai ibu bagi putra semata wayangnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved