Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INSTITUTE for Development of Economics and Finance (Indef) mendapati bahwa masyarakat pesimistis pemerintahan Prabowo-Gibran dapat mengatasi persoalan utang negara yang telah menumpuk. Itu berdasarkan telaahan perbincangan warganet (netizen) dalam 15 hari terakhir yang ditangkap dari platform X.
Indef menyisir perbincangan warganet dalam 15 hari terakhir mengenai utang Indonesia. Setidaknya terdapat 22 ribu perbincangan dari 18.977 akun dengan mengecualikan media dan pendengung (buzzer).
"Para netizen yang 18 ribu akun tadi, angkanya 72,5% pesimis bahwa utang ini akan mampu diselesaikan atau ditangani oleh pemerintahan Prabowo-Gibran," ujar Direktur Pengembangan Big Data Indef Eko Listiyanto dalam diskusi bertema Warisan Utang untuk Pemerintahan Mendatang, Jakarta, Kamis (4/7).
Baca juga : Presiden: Rasio Utang Negara masih Aman, Boleh sampai 60% dari PDB
"Ini menggambarkan betapa pegiat sosial media atau netizen merasa bahwa kondisi keuangan negara sudah terlalu buruk sehingga optimisme menipis," tambahnya.
Dari netizen yang pesimistis itu, didapati pula perbincangan bahwa kondisi utang Indonesia saat ini dikhawatirkan dapat membuat negara kolaps. Hal tersebut, kata Eko, sedianya masih teramat jauh. Namun itu menunjukkan tingginya kekhawatiran masyarakat pada kondisi utang negara.
Kendati demikian kekhawatiran netizen itu dianggap rasional lantaran nilai utang Indonesia terus mengalami kenaikan. Tahun depan, misalnya, negara harus menyediakan Rp800 triliun untuk membayar utang jatuh tempo.
Baca juga : Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$395,1 Miliar
Sementara dalam periode 2024-2029, total utang jatuh tempo Indonesia diperkirakan mencapai Rp3.749 triliun. Itu termasuk dalam nilai utang Indonesia yang hingga Mei 2024 tercatat menembus Rp8.300 triliun.
Utang yang ditarik pemerintah itu juga dianggap sebagai beban oleh 79% netizen. Sementara hanya 21% yang menyatakan utang tersebut bermanfaat. Eko menilai itu harus menjadi perhatian bagi pemerintah untuk bisa lebih bijak melakukan pengadaan utang.
Kondisi utang Indonesia itu juga disimpulkan oleh netizen bahwa Presiden Joko Widodo mengingkari janjinya. Itu dikaitkan dengan janji Jokowi ketika pertama kali berkampanye di 2014 yang menyatakan bakal membereskan ihwal utang negara.
Baca juga : Jokowi Disebut tak Sadar Dirinya tak Adil, Kenapa?
Alih-alih teratasi, justru selama satu dekade menjadi presiden, Jokowi memecahkan rekor sebagai Kepala Negara di Indonesia yang menambah utang dalam jumlah besar. Itu terlihat dari rasio utang era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berkisar 25% hingga 26% dari PDB menjadi di kisaran 38% hingga 40% pada era Jokowi.
"Dulu awal-awal Jokowi memerintah berjanji mengurangi utang, tapi kita di-prank, yang terjadi kenaikan utang tertinggi sepanjang sejarah terjadi di era Jokowi. Pada masa SBY 25-26% terhadap PDB, sekarang sudah hampir 40%," tutur Eko.
(Z-9)
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (24/7) ditutup melemah terbatas di tengah pasar mencermati utang pemerintah Indonesia.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (24/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup melemah 51,10 poin.
Meskipun pemerintah masih memberlakukan kebijakan AA, ada data yang menunjukkan pertumbuhan belanja pemerintah masih cukup tinggi bahkan jauh lebih tinggi jika dibandingkan 2023.
Peningkatan utang di tengah menurunnya pendapatan negara akan berdampak pada investment rating Indonesia
Apindo khawatir utang pemerintah bisa melonjak hingga Rp10 ribu triliun jika wacana Prabowo Subianto menaikkan rasio utang mencapai 50% dari produk domestik bruto (PDB) terealisasi.
Biaya utang Indonesia saat ini dinilaiĀ terlampau besar
Mainan di ruang kerja Gibran Rakabuming Raka saat mengemasi barang usai mengajukan pengunduran diri sebagai Wali Kota Surakarta.
IBU kandung tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan, Kartini mengucapkan terima kasih atas banyaknya dukungan yang diberikan kepada anaknya.
KASUS Vina, remaja putri yang dilaporkan meninggal pada 2016 karena menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan di Kota Cirebon, kini viral dan tengah menjadi perbincangan netizen.
Selama masih ada rasis dan diskriminasi, olahraga kita tidak akan pernah naik level. Mental ini yang harus dibenahi.
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menjadi pusat perhatian media Korea setelah foto editan netizen, menampilkan Shin Tae-yong mengenakan seragam Korpri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved