Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Sunindo Pratama (SUNI IJ) berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp162,7 miliar pada kuartal pertama 2024. Angka itu naik 15,1% secara year on year (YoY) dari periode yang sama di 2023. Emiten pemasok pipa Oil Country Tubular Goods (OCTG), pipa bor, dan pipa saluran untuk pengeboran minyak dan gas bumi itu mencatatkan perbaikan kinerja keuangan yang berasal dari segmen penjualan dan jasa yang berkontribusi masing-masing sebesar 99,7% dan 0,3%.
"Kenaikan pendapatan usaha ini ditopang pertumbuhan segmen penjualan yang meningkat sebesar 15,1% YoY seiring dengan pertumbuhan volume penjualan OCTG tubing dan casing yang tumbuh masing-masing sebesar 35,6% YoY dan 117,8 kali YoY," ujar Direktur Utama PT Sunindo Pratama Tbk, Willy Johan Chandra dalam keterangannya, Rabu (8/5).
Selaras dengan peningkatan pendapatan, perseroan juga berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp33,4 miliar atau meningkat sebesar 68,6%. Laba bersih tersebut telah mencapai 30,5% target perseroan pada tahun ini.
Baca juga : Laba Bersih Q4 2023 Bank DKI Tembus Sebesar Rp1 Triliun
Seiring dengan pertumbuhan laba bersih, perseroan juga berhasil meningkatkan ekuitas sebesar 5,7% menjadi Rp621,5 miliar jika dibandingkan periode Q4 2023. Total liabilitas perseroan mengalami penurunan sebesar 12,5% menjadi Rp175,5 miliar pada Q1 2024 disebabkan oleh adanya transaksi pembayaran utang jangka panjang Perseroan sebesar Rp10,7 miliar.
Dengan komposisi ekuitas dan liabilitas tersebut, Perseroan berhasil menjaga rasio-rasio keuangan sesuai ketentuan kredit dengan Debt to Equity Ratio (DER) pada level 0,29 kali atau jauh berada di bawah ketentuan kredit yaitu maksimal 2,5 kali.
Pada kuartal pertama tahun ini, SUNI juga berhasil menjaga arus kas dari aktivitas operasional tetap positif sebesar Rp12,3 miliar, atau meningkat sebesar 119,0% YoY. Perseroan juga melakukan investasi sebesar Rp34,8 miliar untuk pembelian mesin dan pembangunan pabrik, nilai investasi tersebut mengalami penurunan sebesar 51,1% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp71,1 miliar hal ini disebabkan karena pembangunan pabrik kedua masih dalam proses penyelesaian tahap awal. Dari aktivitas pendanaan, arus kas bersih mengalami penurunan sebesar 106,1% YoY disebabkan oleh transaksi pembayaran utang yang dilakukan Perseroan pada 1Q 2024.
Willy Johan Chandra menyatakan SUNI berhasil membukukan peningkatan kinerja Q1 2024 yang berkelanjutan sebagai hasil dari implementasi beberapa langkah strategis di tahun 2024. Pihaknya semakin optimistis untuk mencapai target perseroan pada tahun 2024 ini dengan potensi captive market Indonesia untuk produk seamless pipes/OCTG tubing dan memberikan peluang bagi Perseroan untuk menjamin keberlangsungan usaha ke depannya. (Z-11)
PT Petrindo Jaya Kreasi membukukan laba bersih sebesar US$30 juta pada semester pertama 2024. Angka itu mengalami peningkatan dari posisi laba US$11 juta di semester pertama 2023.
Di semester I 2024, Unilever mencatat penjualan bersih sebesar Rp19,0 triliun dengan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun.
Kesuksesan perusahaan dalam mencetak laba yang besar utamanya disebabkan oleh transformasi dan digitalisasi
CSAP perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan bangunan, barang konsumen, dan kimia, serta jaringan ritel modern, mencatat pendapatan sebesar Rp16,45 triliun pada 2023.
PT Benteng Api Technic atau BAT Refractories membukukan kinerja keuangan solid pada 2023, baik dari sisi pendapatan, laba bersih, hingga neraca.
Untuk kinerja keuangan, tahun 2023 merupakan tahun yang luar biasa bagi PT Wahana Inti Selaras.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
Penyaluran kredit dan pembiayaan pada semester pertama 2024 tercatata sebesar Rp352,06 triliun
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
Komisi VI DPR RI mengapresiasi BNI atas kinerja yang apik di sepanjang tahun ini. Perseroan juga dinilai inovatif karena menghadirkan terobosan berupa produk digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved