Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SAAT ini, Thailand sedang dilanda gelombang panas ekstrem dengan suhu melonjak hingga mencapai rekor tertinggi di beberapa daerah.
Merespon hal tersebut terkait dari sektor pangan, Pengamat Pertanian, Syaiful Bahari mengungkapkan bahwa perubahan iklim tidak bisa dijadikan kambing hitam terhadap kelangkaan produksi atau gejolak harga pangan.
"Sebenarnya masalah pangan di Indonesia, tidak hanya disebabkan oleh perubahan iklim ekstrem, apakah itu El Nino atau curah hujan tinggi. Kalau penyebabnya alam sebenarnya pemerintah sudah bisa mengantisipasi lebih awal agar tidak terjadi kelangkaan pangan di dalam negeri," kata Syaiful saat dihubungi pada Rabu (1/5).
Baca juga : Kepala Bapanas Jelaskan Alasan Harga Telur belum Turun
Masalah pangan di Indonesia, lanjut Syaiful, lebih disebabkan oleh kekeliruan kebijakan pembangunan pertanian nasional karena tidak memiliki arah yang jelas sektor pangan dan pertanian yang mau dibawa ke arah mana.
"Masalah lahan pertanian produktif yang semakin berkurang atau menyempit, kelangkaan dan mahalnya pupuk, usia petani yang semakin menua (aging farmer), pembangunan infrastruktur pertanian yang lamban, dan teknologi pasca panen yang tertinggal jauh dengan negara lain, semua ini menyebabkan biaya produksi pertanian samkin mahal," ucap Syaiful.
Akibatnya, sambung dia, hal tersebut berdampak produktivitas pertanian Indonesia semakin turun dan tidak efisien. Sementara itu, Syaiful menyatakan bahwa pemerintah lebih suka mengambil jalan pintas yaitu impor untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri, seperti beras yang terjadi dua tahun terakhir ini.
Baca juga : Atasi Krisis Pangan. Leafy Tawarkan Inovasi Atasi Keterbatasan Lahan Pertanian
"Jadi masalah utama pangan di Indonesia bukan datang dari luar, tetapi dari dalam. Buktinya, negara-negara seperti Vietnam, Thailand, India dan lain-lain, menghadapi persoalan iklim yang sama, tetapi pertanian mereka tetap maju dan semakin berkembang," ungkap dia.
Untuk mengantisipasi apabila gelombang panas tersebut menjangkau Indonesia, ia menyebut bahwa pemerintah harus segera menyusun program mitigasi pangan nasional, salah satunya adalah bagaimana cara memperkuat cadangan pangan nasional.
"Bukan hanya sekedar memenuhi stok gudang Bulog dengan komoditi impor. Buatkan regulasi yang jelas sehingga seluruh stakeholder bisa bekerja untuk meningkatkan cadangan pangan nasional," pungkasnya. (Z-6)
Berkat sumbangannya pada Pembangunan Nasional tersebut, Presiden Jokowi dianugerahi penghargaan sebagai Bapak Konstruksi Indonesia. Presiden mengatakan sejak awal kepemimpinannya
Persoalan pangan adalah isu global yang harus ditangani serius.
Pada Juli 2024, perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional secara tahun ke tahun atau year on year (yoy) mencapai 2,99% terhadap IHPB Juli 2023.
RMA Indonesia merupakan satu-satunya distributor resmi Mahindra Tractor di Tanah Air. Sementara, Mahindra FES adalah produsen traktor terbesar di dunia berdasarkan volume.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning, berkomitmen untuk terus memajukan masyarakat terutama perempuan setempat.
Menurut Kementan tidak ada cara lain menghindari krisisi pangan selain mengebut program pompanisasi dan oplah.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyoroti bahaya fenomena cuaca panas ekstrem yang semakin meningkat di banyak negara.
Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mendesak negara-negara untuk bertindak menanggapi dampak panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim.
Suhu baru tertinggi yang tercatat sebesar 17,09 derajat Celcius, sedikit melampaui rekor sebelumnya sebesar 17,08 derajat Celcius yang terjadi pada 6 Juli 2023.
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan generasi muda yang peduli pada lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keahlian membangun masa depan berkelanjutan.
Langkah nyata ini juga sebagai bentuk dukungan BMKG untuk memberikan data yang lebih akurat dalam mewujudkan target Net Zero Emission tahun 2060.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved