Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INFLASI di Amerika Serikat (AS) turun tipis untuk bulan kedua berturut-turut pada November. Data pemerintah menunjukkan itu pada Selasa (12/12). Ini menjadi berita yang menggembirakan bagi para pembuat kebijakan yang berupaya mengendalikan harga.
Indeks harga konsumen (CPI), ukuran inflasi yang diawasi dengan ketat, naik 3,1% dari tahun lalu. Ini dikatakan Departemen Tenaga Kerja. Angka tersebut turun dari angka 3,2% di Oktober.
Perlambatan ini terjadi karena turunnya harga bahan bakar. Indeks bahan bakar turun 6,0%. Namun, angka inflasi sedikit lebih tinggi dari perkiraan. CPI naik 0,1% antara Oktober dan November. Tidak termasuk komponen pangan dan energi yang mudah berubah, kenaikan CPI stabil di angka 4,0%dibandingkan tahun lalu.
Baca juga: Inflasi Brasil kembali Melambat pada November
Angka-angka pada Selasa dirilis pada hari yang sama ketika Federal Reserve membuka pertemuan kebijakan terakhirnya tahun ini. Pejabat bank sentral dengan cepat menaikkan suku bunga pinjaman acuan sejak tahun lalu untuk menjinakkan inflasi yang membandel. Angka CPI secara keseluruhan telah turun tajam dari puncaknya sebesar 9,1% pada Juni 2022.
Para analis sebagian besar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada tingkat saat ini karena dampak penaikan suku bunga yang ada akan berdampak pada perekonomian terbesar di dunia tersebut. "Angka inflasi punya sedikit implikasi terhadap pertemuan The Fed pada Desember," kata Michael Pearce, ekonom utama AS di Oxford Economics.
Baca juga: Moody's Turunkan Prospek Peringkat Hong Kong ke Negatif
Dia menambahkan bahwa para pejabat, "Secara luas memberi isyarat untuk memperpanjang jeda dan tidak akan bereaksi berdasarkan data satu bulan. Untuk melihat penurunan suku bunga lebih awal, kita perlu melihat inflasi melambat lebih tajam, mungkin dibantu oleh perlambatan di pasar tenaga kerja yang membantu menurunkan pertumbuhan upah dan inflasi harga jasa," kata Pearce kepada AFP menjelang laporan terbaru.
Tekanan harga juga masih terjadi di area lain. "Indeks tempat tinggal terus meningkat pada November mengimbangi penurunan indeks bensin," kata Departemen Tenaga Kerja.
Ketika inflasi sedang turun, kepala ekonom EY Gregory Daco memperingatkan bahwa mungkin ada risiko pengetatan berlebihan dalam kebijakan moneter. Dia mencatat bahwa The Fed sangat bergantung pada data dalam pengambilan keputusan suku bunganya yang berhasil ketika inflasi meningkat atau stabil pada tingkat tinggi.
Namun, katanya, "Kita berada di dunia bahwa disinflasi terjadi lebih cepat dari perkiraan The Fed. Hal ini menunjukkan kemungkinan bahwa pada dasarnya, mereka akan memiliki kebijakan moneter yang terlalu ketat mengingat kondisi inflasi saat ini." (Z-2)
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan penghargaan khusus dalam Best Insurance Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Investortrust
Agunan adalah aset atau barang berharga yang dijadikan jaminan saat melakukan pinjaman uang melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
Penurunan suku bunga bisa mulai September dan Desember atau November.
Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengapresiasi langkah BI dalam mempertahankan suku bunga tersebut.
Kisi Asset Management menggelar acara Market Outlook 2nd Half 2024 dengan tujuan memberikan wawasan mendalam mengenai strategi investasi di Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan alasan mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate pada level 6,25%.
ANALIS kebijakan ekonomi Apindo Ajib Hamdani berpendapat dengan suku bunga acuan atau BI Rate yang kembali ditahan pada posisi 6,25% pada Juli 2024 dapat menjaga daya beli masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved