Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (IDX: BBRI) memproyeksikan pembagian dividen pada 2023 dan 2024. Perusahaan akan berusaha berapa pun laba BRI, minimal akan membagi dividen sebesar 70% dari laba di tahun tersebut.
"Mudah-mudahan ini mendapat persetujuan dari semua pihak yang punya kewenangan menetapkan ini," kata Direktur Utama BRI Sunarso, pada Public Expose Live 2023, Kamis (30/11). Bila deviden yang dibagikan BBRI hanya 50% dari laba, modal bank akan semakin besar sehingga kemungkinan bank harus melakukan pertumbuhan anorganik.
"Jadi proyeksi dividen tahun 2023 dan 2024, saya berusaha untuk minimal memberikan 70% dari laba. Proyeksi laba BRI di 2023 minimal Rp55 triliun. Sebab hingga 9 bulan, kami sudah menghimpun laba Rp44 triliun," ujarnya.
Baca juga: Investasi Naik, Ekonomi Amerika Serikat Kuartal III Tumbuh 5,2%
Sepanjang Oktober, November, dan Desember, BRI akan menggenjot laba minimal Rp55 triliun tercapai dan 70% dari laba bisa dibagikan dalam bentuk deviden. "Proyeksi laba tahun 2024 misalnya sebesar Rp60 triliun atau berapapun, kalau bisa juga 70% dari itu dibagikan menjadi deviden," kata Sunarso.
Pada 2022, dengan laba BRI Rp51,4 triliun, perusahaan membagikan dividen sebesar 85% atau Rp43 triliun. "Pemegang saham mayoritas masih negara. Maka dari Rp43 triliun dividen 2022, kami bayar ke negara Rp23 triliun dan masuk penerimaan APBN ditambah pajak Rp12 triliun. Jadi total BBRI setor ke negara Rp35 triliun," kata Sunarso. Sisanya sebesar Rp20 triliun dividen dibagikan kepada pemegang saham publik.
Baca juga: OECD Pangkas Perkiraan Pertumbuhan Global dan Risiko Perang Gaza
Saat ini rasio kecukupan modal (CAR) BRI sebesar 27,47% termasuk level permodalan yang tebal bagi bank. Apabila dalam setahun untuk mengejar pertumbuhan kinerja bank BRI hanya butuh 2% mengonsumsi modal, Sunarso yakin hingga lima tahun ke depan, berapapun laba BRI harus dibagi dalam bentuk dividen. (Z-2)
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
PASAR modal Indonesia sejak 2019 mencatatkan akumulasi penghimpunan dana senilai Rp479,42 triliun. Total nilai pajak yang dibayarkan perusahaan tercatat yaitu senilai Rp185,17 triliun.
EMITEN tambang nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel menetapkan pembagian dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp1,6 triliun.
PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) memutuskan akan membagikan dividen sebesar Rp39,28 miliar dari laba tahun buku 2023. Jumlah ini setara dengan Rp128,25 per lembar saham.
Ekonom Minta Maksimalkan Peran BUMN untuk Menopang Pertumbuhan Ekonomi
Alasan tidak dibagikan dividen tahun buku 2023 karena mempertimbangkan untuk belanja modal proyek-proyek INCO yang sedang berjalan dan modal kerja perseroan di tahun-tahun mendatang.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
PIS AP mencetak laba pada tahun buku 2023 sebesar US$76 juta dengan melayani lebih dari 30 klien internasional dari berbagai negara dan bisnis model.
Dalam RUPS, telah disahkan raihan pendapatan PT JIEP tahun buku 2023 sebesar Rp 255,95 miliar yang tumbuh sebesar 126% dibandingkan tahun 2022.
Aksi korporasi ini akan melibatkan sebanyak 500 juta saham baru dengan kisaran harga penawaran awal antara Rp100 hingga Rp150 per lembar saham.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved