Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HARGA minyak dunia cenderung stabil. Hal itu dipengaruhi oleh tanda-tanda peningkatan stok minyak di Amerika Serikat (AS) menjelang pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC+) terkait pasokan.
Data terbaru pada Rabu, 22 November 2023, mengindikasikan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Januari 2024 melemah sebesar -0,23 persen atau -0,18 poin menjadi US$77,59 per barel pada pukul 14.06 WIB.
Sementara itu, harga minyak Brent kontrak Januari 2024 turun -0,23 persen atau -0,19 poin ke US$82,26 per barel.
Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan harga minyak dunia turun karena OPEC+ memutuskan untuk menunda pertemuan yang awalnya dijadwalkan pada 26 November menjadi 30 November.
Baca juga: Impor Bahan Baku Hingga Oktober 2023 Turun 12,65%
"Keputusan ini menyebabkan penurunan sekitar 5 persen pada awal sesi perdagangan," kata Fischer, Kamis (23/11).
Menurut laporan American Petroleum Institute, persediaan minyak nasional AS mengalami peningkatan sebesar 9,05 juta barel dalam minggu sebelumnya, dengan peningkatan persediaan di Cushing.
Perluasan di pusat utama Oklahoma oleh AlphaBBL menandai perkembangan penting, sementara minyak mentah menghadapi tekanan dari peningkatan indikasi pasokan non-OPEC.
Spekulasi pun muncul, memperkirakan kemungkinan pemangkasan produksi lebih lanjut oleh OPEC dan sekutunya. Selain itu, perkiraan pergerakan menunjukkan bahwa kemungkinan pemangkasan produksi adalah satu banding lima menurut beberapa sumber, sementara Goldman Sachs Group Inc. memperkirakan peluangnya adalah satu banding tiga.
Baca juga: Minyak Merosot di Bawah US$80 Perdana sejak Juli
Para analis menyatakan, OPEC+ mungkin akan memberi sinyal kebijakan pengetatan, mengingat peningkatan produksi AS dan meredanya sanksi Venezuela. Sebaliknya, Daan Struyven memperingatkan bahwa pemangkasan tambahan oleh OPEC+ dapat mendorong kenaikan harga beberapa dolar AS, meski bukan skenario dasar mereka.
Dalam analisanya Fischer melihat, pasar minyak dunia mengalami pelemahan. Ini ditandai dengan selisih harga antara dua kontrak terdekat untuk Brent dan WTI yang menunjukkan pola contango yang bearish.
Perbedaan harga segera untuk Brent mencapai 3 sen per barel dalam kondisi contango, dibandingkan dengan lebih dari US$1 per barel dalam struktur backwardation yang bullish sebulan yang lalu.
Meski secara trend menunjukkan penurunan, Fischer menekankan pentingnya memperhatikan perbandingan harga dengan level support sebelumnya.
"Meski harga menunjukkan kecenderungan menurun, perbandingannya masih lebih tinggi dari harga terendah sebelumnya di level support. Hal ini memberikan indikasi bahwa masih ada potensi untuk kenaikan secara garis besar di masa mendatang," kata Fischer.
Di Timur Tengah, terdapat isu-isu geopolitik yang mempengaruhi pasar minyak. Kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk membebaskan tawanan dari Gaza, sebagai imbalan untuk jeda empat hari dalam pertempuran dan pembebasan tawanan Palestina, memberikan dampak positif pada situasi regional.
Fischer menyimpulkan meski terdapat tren penurunan, peluang kenaikan masih mungkin terjadi. Dengan harga saat ini yang masih berada di atas level support sebelumnya, ada potensi untuk pergerakan harga yang lebih tinggi dalam jangka panjang.
Sementara harga minyak cenderung stabil, isu-isu global dan kebijakan OPEC+ tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi pasar minyak dunia.
"Para pelaku pasar terus memantau perkembangan ini untuk mengantisipasi potensi perubahan lebih lanjut dalam harga dan kebijakan industri minyak global," kata Fischer.
(Z-9)
Alangkah baiknya jika pengaturan pembelian BBM subsidi juga dilaksanakan segera sehingga volume BBM subsidi bisa berkurang dan masyarakat dari kalangan mampu akan membeli BBM nonsubsidi.
Mulai 1 Agustus 2024, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia mengalami penyesuaian yang cukup signifikan.
PEMERINTAH Indonesia akan terus melihat kemampuan fiskal negara terkait dengan kemungkinan evaluasi subsidi BBM. Negara akan memantau level kenaikan harga minyak dunia.
West Texas Intermediate melonjak 3,66% menjadi US$85,76 per barel dan Brent naik 3,44% menjadi US$90,11 per barel.
Harga minyak masih menunjukkan pola kenaikan meskipun mengalami sedikit penurunan. Konflik antara Israel dan Iran serta penguatan dolar AS mempengaruhi kenaikan harga minyak.
West Texas Intermediate, misalnya naik 0,1% dengan posisi US$85,46 per barel. Sementara Brent North Sea Crude melonjak 0,4% pada posisi US$90,44 per barel.
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
AMERIKA Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
PEMBUNUHAN terhadap Kepala Biro olitik kelompok perjuangan Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, dapat mengakibatkan perang masif di Timur Tengah.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
Kamala Harris membawa kampanye presidennya ke Georgia, sebuah negara bagian yang kini dianggap sebagai kunci dalam pemilihan mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved