Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ENAM perusahaan penyelenggara peer to peer (P2P) lending belum bisa memenuhi ketentuan ekuitas minimum dan belum mengajukan peningkatan modal ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Itu merupakan bagian dari 29 perusahaan P2P lending yang berada dalam radar pengawasan otoritas.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman dalam konferensi pers secara daring, Senin (30/10).
"Terdapat 6 dari 29 penyelenggaraan P2P lending yang belum memenuhi ketentuan ekuitas minimum dan belum mengajukan permohonan peningkatan modal," ujarnya.
Baca juga: AFPI Hormati Keputusan OJK soal Tingkat Suku Bunga Jasa Layanan Fintech
Agusman menambahkan, dari 29 P2P tersebut, 21 di antaranya sedang proses persetujuan peningkatan modal. Sedangkan 2 P2P lending sisanya dalam proses pengembalian izin usaha.
OJK, lanjutnya, telah menerbitkan sanksi administratif berupa peringatan tertulis kepada penyelenggara yang belum memenuhi ketentuan tersebut. Itu bertujuan agar perusahaan terkait segera menambah modal dan menjaga ekuitas minimum sebesar Rp2,5 miliar.
Baca juga: Pengamat: Akar Gagal Bayar, Informasi Pinjol tidak Simetris dan Credit Scoring masih Lemah
Diketahui, OJK sebelumnya menentukan besaran ekuitas minimum bagi perusahaan P2P lending menjadi Rp12,5 miliar. Pemenuhan itu dilakukan secara bertahap, yaitu Rp2,5 miliar pada Juli 2023, Rp7,5 miliar di Juli 2024, dan Rp 12,5 miliar pada Juli 2025.
Sedangkan dari sisi kinerja, data OJK menunjukkan perusahaan P2P lending nasional masih mencatatkan hasil positif. Tercatat pertumbuhan outline pembiayaan di September 2023 terus melanjutkan peningkatan menjadi 14,28%, dari Agustus 2023 sebesar 12,46%, dengan nominal sebesar Rp55,70 triliun.
Sementara tingkat risiko kredit macet secara agregat atau TWP90 dalam kondisi terjaga dan terus membaik menjadi 2,82%, dari Agustus 2023 tercatat 2,88%. (Mir/Z-7)
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan, pihaknya tidak perlu mengeluarkan peraturan baru untuk memberikan restrukturisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya menyatakan bahwa Program Asuransi Wajib, termasuk asuransi kendaraan, masih menunggu terbitnya peraturan pemerintah (PP).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan peningkatan batas maksimum pinjaman fintech lending untuk sektor produktif menjadi Rp10 miliar.
BRI Insurance berhasil menorehkan prestasi dengan memboyong tiga penghargaan di acara 25th Insurance Award 2024.
OJK mengungkapkan total tabungan di program Satu Pelajar Satu Rekening (Kejar) mencapai Rp32,84 triliun. Jumlah ini berasal dari 57,05 juta peserta.
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
PT Bank Negara Indonesia (BNI) melalui anak perusahaan di industri modal ventura, BNI Ventures, meluncurkan program inovatif perdana BNV Arcade.
Sinar Mas Land melalui Living Lab Ventures (LLV) berkomitmen mendukung kemajuan ekosistem startup digital inovatif dengan menggelar Startup Demo Day batch ke-1.
Sektor properti di Indonesia terus bertumbuh positif setiap tahunnya dimana sektor real estate dan konstruksi sendiri berkontribusi terhadap 16% dari total PDB Indonesia.
RPOJK mengenai koperasi di sektor jasa keuangan mengatur tentang alur perizinan dan rincian dokumen permohonan izin usaha, permodalan, pengawasan, dan pengenaan sanksi administratif.
Antler mengumumkan putaran investasi pre-seed terbesarnya hingga saat ini, dengan mengucurkan investasi total senilai US$5,1 juta (setara dengan Rp75 miliar) kepada 37 startup
Penyaluran Modal Ventura ini diberikan kepada sekitar 2,28 juta pasangan usaha yang 1,71 juta di antaranya berlokasi di Pulau Jawa, 573,07 ribu di luar Pulau Jawa, dan 44 di luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved