Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PELAKU ndustri otomotif menilai pasar kendaraan listrik di Indonesia terbilang subur. Kehadiran electric vehicle (EV) sejauh ini mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah.
Direktur Pemasaran Wuling Motors Indonesia Dian Asmahani mengatakan, dari segi regulasi, pemerintah terus mendorong proses elektrifikasi. Hal ini terbukti melalui kehadiran sejumlah kebijakan terkait kendaraan listrik sejak 2019.
“Potensi (kendaraan listrik) ke depan sebenarnya sangat bagus. Memang kalau kita lihat, dari 2021 ke 2022 sebenarnya perkembangan EV sudah 1.000 persen,” katanya di acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE 2023) di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (26/9).
Baca juga : Penggunaan Motor Listrik Ampuh Tekan Polusi Udara
Dian membahas lebih jauh terkait pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Tanah Air yang terbilang subur. Dia menyebutkan, dalam waktu kurang dari lima tahun, pangsa pasar EV mencapai dua persen. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang gesit, bahkan jika dibandingkan dengan Tiongkok.
“Pertumbuhan pangsa pasar di Indonesia eksponensial dibandingkan dengan Tiongkok pada saat masa-masa pertama kali kendaraan listrik hadir, yakni membutuhkan waktu lima tahun untuk mencapai satu persen,” ucap Dian.
Baca juga ;FIFGroup Meriahkan Pameran Motor Listrik IEMS
Menurutnya, permintaan pasar dan dukungan pemerintah menjadi faktor pendorong pasar EV di Tanah Air. Bahkan, imbuhnya, pengembangan kendaraan listrik di Indonesia kini lebih mudah karena bisa mencontoh rekam jejak negara lain, seperti Tiongkok yang ekosistemnya lebih mapan.
“Sangat memungkinkan pasar kendaraan listrik di Indonesia tumbuh masif,” tutur Dian.
Di dalam sesi diskusi SAFE 2023 soal kendaraan listrik ini, turut hadir Presiden Direktur Harita Nickel Roy A. Arvandy. Dia memaparkan soal potensi Indonesia untuk membangun ekosistem kendaraan listrik secara terintegrasi karena memiliki cadangan nikel besar.
Roy mengutip data yang mencatat, cadangan nikel di Indonesia mencapai 17 miliar ton.
“Ini saya rasa satu kontribusi yang besar nanti buat depan industri EV dan baterai EV di Indonesia,” ujarnya.
Harita Nickel sendiri adalah perusahaan yang fokus kepada produksi nikel sulfat dan kobalt sulfat. Dua komoditas ini penting untuk menjadi bahan baku pembuatan precursor yang selanjutnya diolah menjadi katoda, hingga akhirnya menjadi baterai.
Namun, sejauh ini Indonesia belum memiliki pabrik precursor. Alhasil, imbuh Roy, nikel sulfat dan kobalt sulfat yang diproduksi Harita Nickel 100 persen harus diekspor.
Harita Nickel berharap ada investor yang masuk dan berminat membangun pabrik precursor. Hal ini menjadi penting demi mengisi kekosongan rantai produksi baterai kendaraan listrik.
Secara umum, dukungan pemerintah serta kolaborasi dengan pihak swasta merupakan hal krusial untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi dari hulu ke hilir. (Z-5)
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor memberikan apresiasi terhadap PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia
RMA Indonesia merupakan satu-satunya distributor resmi Mahindra Tractor di Tanah Air. Sementara, Mahindra FES adalah produsen traktor terbesar di dunia berdasarkan volume.
DFSK Gelora E Blind Van membukukan pemesanan sebesar 212 unit, disusul Seres E1 L-Type sebanyak 126 unit.
Total pengunjung yang hadir sepanjang penyelenggaraan GIIAS 2024 pada 18-28 Juli lalu mencapai 475.084 orang.
GIIAS 2024 telah berlangsung, dan beberapa model mobil baru mencuri perhatian pengunjung serta mencatat penjualan yang mengesankan.
Hadirnya Ioniq 5 N diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan yang menginginkan pengalaman berkendara yang tak terlupakan dari mobil berperforma tinggi.
Saat ini regulasi dari pemerintah masih lebih ke arah kendaraan listrik berbasis baterai dengan segala kemudahan yang diberikan.
Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon, melalui beragam cara. Salah satu opsi yang diyakini paling berpengaruh, yakni memperkuat ekosistem kendaraan listrik.
Suzuki sedang mengembangkan beragam solusi karbon netral yang unik untuk industri otomotif global.
Penandatanganan kerja sama adalah bagian dari rencana kerjasama untuk penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik di Indonesia.
Sektor otomotif yang terkait kendaraan listrik (EV) mendominasi penjualan sekitar 70 persen dari keseluruhan transaksi lahan pada semester pertama tahun 2024.
Infrastruktur yang memadai sangat krusial untuk kendaraan listrik karena mendukung adopsi dan operasionalnya secara efektif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved