Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INDONESIA merupakan negara yang kaya akan warisan budaya lokal, yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi sebuah ide bisnis berkelanjutan.
Diplomat Success Challenge (DSC) Season 14, sebuah kompetisi, ekosistem, dan movement wirausaha yang menginjak tahun ke-14 dari Wismilak Foundation, mengajak anak muda turut berperan aktif dalam membangun wirausaha berbasis pilar budaya yang berpotensi besar mengembangkan ekonomi lokal.
Banyak UMKM terus mengembangkan nilai kearifan lokal ke dalam produk dan layanannya. Beberapa alumni DSC yang tergabung dalam ekosistem Diplomat Entrepreneur Network (DEN), turut mengeksplorasi warisan budaya dalam ide bisnisnya yaitu Diva Velda Founder Oh My Gethuk, Angelus Serafim Firman Founder Nucalale, dan Kadek Yahya Founder RDNB Jewelry.
Baca juga : Wujudkan Inklusivitas, PT Heinz ABC Siapkan Pelajar SLB Jadi Pelaku Bisnis Kuliner
Salah satu alumni DSC 2022, Diva Velda, membuktikan dengan inovasi dan memanfaatkan peluang dalam memberikan pengalaman kuliner yang unik dapat memberikan nilai tambah pada produk kulinernya, Oh My Gethuk. Jajanan pasar atau panganan tradisional khas Jawa yang terbuat dari bahan utama ketela pohon atau singkong ini, disulap menjadi makanan yang siap diterima oleh anak muda.
“Di Oh My Gethuk, konsumen bisa mencoba sensasi fusion dari getuk roll dengan berbagai pilihan rasa yang kami tawarkan seperti Machiato, Mill-O, Cheese, Taro, dan bagi mereka yang mengedepankan kesehatan yaitu Gethuk Local (Low Calorie). Ini merupakan salah satu effort agar kuliner tradisional sebagai warisan budaya tidak hilang di tengah generasi muda, jadi bukan soal hanya variannya saja,” ungkap Diva.
Baca juga : Kementan dan Kemenkop UKM Kolaborasi Kembangkan Inkubator Bisnis
Helmy Yahya, salah satu Dewan Komisioner DSC mengatakan, pengusaha muda perlu menciptakan produk yang semakin kreatif dan inovatif dalam menggali potensi lokal daerahnya.
“Kembangkan potensi sekitar, dan buktikan bahwa bisnis berbasis budaya dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal, sekaligus memiliki nilai lebih untuk dikenal dunia,” ujarnya.
Selain Oh My Gethuk, Angelus Serafim Firman yang merupakan alumni DSC 2020 menarasikan budaya khas Nusa Tenggara Timur dengan tenun dan ilustrasi yang terdapat di produk Nucalale berupa fashion yang terdiri dari kaos, totebag dan kemeja.
“Saya bisa semakin mengeksplorasi ide bisnis dan link agar bisnis saya berbasis warisan sejarah di Nusa Tenggara Timur sekaligus membuka usaha yang mampu meningkatkan taraf ekonomi penduduk sekitar semakin berkembang,” terangnya.
Hal senada turut dituturkan Kadek Yahya, alumni DSC tahun 2022, yang mengembangkan lini bisnis aksesorisnya dengan memanfaatkan keindahan bebatuan alam Indonesia. RDNB Jewelry yang merupakan singkatan dari 'Rebuild Dream Now and Beyond', juga berkontribusi membangun komunitas sekitar dengan memberdayakan para pengrajin lokal di Bali dalam proses produksi koleksi-koleksi aksesorisnya.
“RDNB hadir untuk memperkenalkan kembali gemstone atau batu mulia, yang dikenal memiliki energi serta diklaim memiliki manfaat-manfaat baik untuk kesehatan sehingga memberikan nilai emosional tersendiri untuk pemakainya. Ini merupakan kontribusi saya untuk masyarakat sekitar. Selain mampu menciptakan lapangan kerja baru, juga meningkatkan kreativitas dan inovasi masyarakat dalam menghasilkan produk dan jasa yang memiliki nilai tambah,” jelas Kadek Yahya.
Program Initiator DSC Season 14 Edric Chandra mengapresiasi Oh My Gethuk, Nucalale, dan RDNB yang terus mengembangkan potensi wirausaha berbasis warisan budaya, dan selalu mendukung anak muda membuat ide bisnis berkelanjutan di Indonesia karena ini merupakan salah satu solusi penyelesaian permasalahan sosial, ekonomi dan lingkungan.
Sudah sepatutnya bisnis kini tidak lagi semata menghasilkan keuntungan saja, tetapi dapat memberikan dampak positif untuk kehidupan sosial masyarakat sekitar.
“DSC Season 14 menciptakan movement baru dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan di Indonesia, dengan mengajak entrepreneur muda membangun bisnis berbasis warisan budaya Indonesia. Sejumlah alumni DSC yang tergabung dalam DEN telah menggabungkan kearifan lokal dengan inovasi bisnis, berperan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi lokal. Mari entrepreneur muda lainnya ikuti jejak mereka, berkontribusi dalam melestarikan warisan budaya Indonesia melalui wirausaha berkelanjutan,” ujar Edric. (Z-5)
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan pengetahuan lokal memainkan peran krusial dalam membangun ketahanan komunitas menghadapi bencana.
Perhutanan Sosial berdampak positif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar hutan.
Tradisi Ruwat Agung Samin Klopoduwur Blora Mendapatkan Sertifikat KIK
Kenduri Swarnabhumi tahun ini semakin mengukuhkan semangat gotong royong dan kearifan lokal masyarakat dalam menampilkan kekayaan budaya lokal
SEKITAR 517 jemaah calon haji (JCH) di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, mengikuti tradisi tepung tawari (peusijuek). Tradisi religi yang sudah turun temurun itu melambangkan silaturahmi
Kompetisi itu mengangkat tema “Inovasi Sosial Anak Muda Indonesia”. Pertamina Foundation mengajak anak muda untuk menuntaskan isu sosial di sekitarnya melalui proyek sosial
Sejak awal berdirinya, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) selalu menjadi tempat favorit bagi para seniman di Solo Raya untuk mengekspresikan karya mereka.
Sang Kembang Bale adalah pertunjukan yang mengangkat kesenian Ronggeng Gunung dari Ciamis dan Pangandaran yang menawarkan nuansa spiritual bagi penontonnya.
Pementasan ini terinspirasi dari kesenian Ronggeng Gunung, seni klasik dari Jawa Barat.
Beberapa event yang bisa jadi pertimbangan untuk dikunjungi yakni Festival Lembah Baliem hingga Dieng Culture Festival
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan nilai estetika produk, tetapi juga membantu seniman lokal untuk lebih dikenal.
Kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 merupakan pengembangan dari kegiatan Belajar Bersama Maestro, yang sebelumnya hanya melibatkan pelaku budaya di bidang kesenian saja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved