Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Bank Indonesia mencatat cadangan devisa turun sebesar US$1,8 miliar menjadi US$137,5 miliar pada Juni 2023 Juni dari posisi di bulan Mei 2023 yang berada di level US$139,3 miliar. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan cadangan devisa diantisipasi akan bertahan pada tingkat yang masih memuaskan.
“Sesuai proyeksi kami, perkiraan cadangan devisa akan berjumlah sekitar US$135 – 155 miliar pada akhir tahun 2023 (vs. USD137,2 miliar pada tahun 2022),” kata Faisal, Jumat (7/7).
Hal ini berpotensi untuk meningkatkan stabilitas nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS di tengah ketidakpastian global yang meningkat.
Baca juga: Dipakai Bayar Utang, Cadangan Devisa Indonesia Tergerus 1,8 Miliar Dolar AS
“Kami memperkirakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS akan menetap di sekitar Rp4.864 per Dolar AS pada akhir tahun 2023 (dibandikan Rp15.568 pada tahun 2022),” kata Faisal.
Pola musiman peningkatan pembayaran dividen dan kupon investasi portofolio kepada nonresiden di kuartal II-2023, juga mulai mereda, sehingga mengurangi tekanan pada kondisi cadangan devisa.
Baca juga: Jawa Timur Punya 102 Desa Devisa, Terbanyak di Indonesia
Dedikasi pemerintah yang tak tergoyahkan untuk mempromosikan hilirisasi sumber daya alam menjanjikan untuk menarik investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia.
Selain itu, inisiatif-inisiatif yang ditujukan untuk mempertahankan penerimaan ekspor dari sumber daya alam, seperti penggunaan term deposit (TD) valuta asing yang disediakan oleh Bank Indonesia, menjadi salah satu langkah untuk mencegah pengalihan aset ke penempatan luar negeri.
Di sisi lain tekanan global kembali menggelora, namun ketahanan sektor eksternal Indonesia diperkirakan tetap terpuji.
“Kami mengantisipasi pergeseran current account balance (CA) menuju defisit yang terkendali sekitar -0,65% dari PDB pada tahun 2023 (vs surplus 0,99% dari PDB pada tahun 2022),” kata Faisal.
Defisit curret account (neraca transaksi berjalan/ CA) diproyeksikan tetap dapat dikelola karena lebih rendah dari 3% dari ambang batas PDB. Hal ini menunjukkan bahwa CA masih dalam kondisi yang kuat.
Penurunan CA terutama disebabkan oleh moderasi pertumbuhan ekspor yang dipicu oleh penurunan harga komoditas akibat melemahnya permintaan global di tengah berlanjutnya tekanan inflasi dan berlanjutnya kenaikan suku bunga kebijakan.
Sementara itu, impor berpotensi menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat dibandingkan dengan ekspor sebagai hasil dari pemulihan permintaan yang berkelanjutan, didukung oleh mobilitas yang membaik dan tingkat inflasi yang terus menurun.
Potensi risiko, yang timbul dari sikap moneter bank sentral utama global yang lebih hawkish di tengah berlanjutnya inflasi global, dapat meningkatkan ketidakpastian dan memicu sentimen penghindaran risiko di pasar portofolio.
Dengan demikian, hal ini dapat menimbulkan hambatan bagi arus masuk modal ke pasar obligasi dan pasar saham.
Tapi kabar baiknya adalah bahwa tingkat inflasi tahunan terus menurun ke level terendah 14 bulan di 3,52% yoy di Juni 2023, kembali ke dalam kisaran target 2 – 4% untuk bulan kedua berturut-turut.
“Hal ini dapat memastikan terpeliharanya selisih yang menguntungkan antara suku bunga nominal dan tingkat inflasi, sehingga instrumen keuangan Indonesia tampak relatif lebih menarik dibandingkan dengan negara lain, sehingga menarik aliran masuk modal sampai taraf tertentu,” kata Faisal. (Try)
Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 sebesar US$140,2 miliar. Angka itu naik dari posisi pada akhir Mei 2024 yakni US$139,0 miliar.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan pada perdagangan Jumat (5/7).
FLUKTUASI nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu terakhir dinilai lumrah. Pergerakan naik turun itu dianggap relatif masih lebih baik dibanding negara lain.
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan nilai tukar rupiah akan segera menguat. Hal terlihat dari kondisi fundamental ekonomi Indonesia.
BANK Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2024 sebesar US$139,0 miliar, naik dibandingkan posisi pada akhir April 2024 yang senilai sebesar US$136,2 miliar.
Pembaruan insentif atas penempatan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) diyakini bakal memperbesar cadangan devisa Indonesia.
INCREMENTAL Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia dinilai masih perlu diperbaiki guna mendorong investasi yang lebih efisien di Tanah Air.
KETIMPANGAN Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia disoroti. Sebagai contoh, HDI Jakarta mencapai 82,46 dan Papua masih di angka 62,25.
Bank Dunia juga mengapresiasi program pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan oleh Indonesia.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
PRESEIDEN terpilih, Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya optimis Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di masa jabatannya yang akan datang.
Dengan durasi kerja tersisa tiga bulan, fokus pekerjaan Wameninves lebih kepada penyelesaian regulasi dan pelaksanaan kegiatan investasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved