Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Pertamina (Persero) akan meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) terbaru yakni bioetanol, campuran pertamax dengan 5% etanol dalam waktu dekat. Harga yang akan dipatok lebih mahal dibanding BBM pertamax atau berada di atas Rp12.000 per liter.
Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan harga yang tinggi tersebut lantaran bioetanol memiliki nilai oktan atau research octane number (RON) 95, lebih tinggi dibanding pertamax yang sebesar 92.
"Saat ini harga belum ditentukan, tapi kemungkinan di atas pertamax," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (21/6).
Baca juga: Ini Penyebab Program Bioetanol yang Diluncurkan Jokowi Masih Mandek
Pertamina tengah menunggu izin komersialisasi BBM bioetanol dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Untuk tahap awal peluncuran BBM terbaru tersebut masih terbatas yakni di Surabaya, Jawa Timur. Fadjar mengatakan BBM bioetanol akan dijual di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik Pertamina.
"Kami masih menunggu perizinan, mudah-mudahan tidak lama lagi diluncurkan. Tahap awal di Surabaya dulu, Jabodetabek dan lainnya masih belum," jelasnya.
Baca juga: Pertamina akan Rilis BBM Jenis Baru Yakni Bioetanol, Campuran Pertamax dan Etanol
Terpisah, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan harga jual bioetanol yang merupakan etanol berbasis tebu akan berpatokan pada harga indeks pasar (HIP) bioetanol yang ditetapkan Kementerian ESDM.
Dalam Keputusan Menteri ESDM No. 6034K/12/MEM/2016 tentang Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati (Biofuel) yang Dicampurkan ke Dalam Jenis Bahan Bakar Minyak, disebutkan besaran harga indeks pasar bahan bakar nabati (HIP BBN) jenis bioetanol sebesar Rp11.558 per liter yang efektif berlaku per 1 Juni 2023.
"Kalau sekarang HIP-nya dikisaran Rp12.000. Harga bioetanol akan seperti HIP bioetanol," ujarnya saat ditemui di Kompleks Senayan, Jakarta.
Berbeda dengan biodiesel, penyaluran BBM bioetanol tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Kementerian ESDM telah menetapkan HIP BBN jenis biodiesel untuk Juni 2023 sebesar Rp10.234 per liter, menurun 10,9% dari HIP biodiesel bulan lalu, yaitu Rp11.493 per liter.
"Pertamina akan menghitung harga keekonomiannya. Khusus bioetanol tidak ada subsidi," pungkas Dadan.
(Z-9)
Mulai 1 Agustus 2024, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia mengalami penyesuaian yang cukup signifikan.
Dalam upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, berbagai produk bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan telah dikembangkan.
PEMERINTAH akan merilis BBM janis baru, bioetanol, yakni kandungan rendah sulfur dalam minyak solar dengan menggunakan bahan bakar nabati bioetanol pada 17 Agustus 2024.
Secara umum stok dan penyaluran BBM dalam kondisi aman dan berjalan lancar.
Konsumsi Pertalite di Sumut mengalami peningkatan menjadi 6.284 KL per hari dari 4.558 KL rata-rata konsumsi per hari pada Januari 2024.
PADA arus balik mudik konsumsi Pertamax Series (Pertamax dan Pertamax Turbo) meningkat tajam hingga 94% di Jateng dan DIY.
Inovasi Pertamina dalam penerapan bioethanol 100% (E100) sebagai bahan bakar transportasi dinilai sebagai keseriusan BUMN tersebut dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT).
Pertamina berkolaborasi dengan Toyota untuk melakukan pengisian perdana dan test drive penggunaan Bioethanol yang bersumber dari batang tanaman Sorgum.
PARA menteri kabinet dibawah pemerintahan Presiden Joko Widodo dianggap tak kompak perihal pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
MENTERI BUMN Erick Thohir menanggapi perihal tidak jadinya Pertamina mengakuisisi perusahaan bioetanol di Brasil
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan pemerintah bakal membatasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi mulai 17 Agustus 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved