Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) meresmikan fasilitas static var compensator (SVC) untuk memangkas emisi karbon dan pemakaian energi sekaligus meningkatan efisiensi dan keandalan sistem kelistrikan pabrik.
Pengerjaan fasilitas SVC ini dilakukan bersama dengan mitra pelaksana, ABB Indonesia dan ABB Swiss, yang berkontribusi dalam desain, teknik, dan pengiriman material serta menyediakan peralatan untuk digunakan.
Acara peresmian secara simbolis dilakukan Direktur Corporate Affairs GRP Fedaus bersama Local Business Line Manager ABB Process Industries for Southeast Asia Pierre Leretz, serta dihadiri perwakilan PT PLN (Persero) UP3 Cikarang, manajemen ABB Indonesia dan GRP, di Cikarang, Jabar, Selasa (16/5).
Baca juga: Indonesia Kucurkan Investasi Rp313 Triliun untuk Kurangi Emisi Karbon
Teknologi SVC memungkinkan GRP untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon yang dihasilkan oleh sistem kelistrikan pabrik.
Selain itu, penggunaan peralatan ini juga dapat meningkatkan keandalan sistem kelistrikan pabrik dan mengurangi biaya perawatan dan penggantian peralatan.
Dengan mengimplementasikan desain yang dioptimalkan, bus tegangan menengah yang merupakan bagian dari sistem distribusi listrik, tetap stabil yang menghasilkan transfer daya maksimum ke tungku. Ini menghasilkan pengurangan waktu tap-to-tap dan hemat energi sekitar 5%-6%.
Direktur Corporate Affairs GRP Fedaus menyatakan pada 2022 GRP telah meluncurkan Buku Panduan Strategi Environmental, Social and Governance (ESG) yang menjabarkan langkah-langkah perusahaan dalam proses transisi menjadi perusahaan ramah lingkungan dalam beberapa tahun mendatang.
Karena itu, fasilitas SVC merupakan implementasi konkret dari rencana GRP, dan sesuai dengan pilar ke-3 dari strategi ESG yaitu Transisi Energi dan Solusi Rendah Karbon.
"Kami juga telah berinvestasi lebih dari US$7 juta sebagai perwujudan komitmen kami dalam pembangunan fasilitas ini,” kata Fedaus melalui keterangan tertulisnya, hari ini.
Baca juga: Emisi Karbon Indonesia Paling Rendah Kedua di ASEAN
Menurut data International Energy Agency (IEA), industri baja menyumbang sekitar 7% dari total emisi gas rumah kaca global.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan sektor industri secara keseluruhan merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca tertinggi kedua di Indonesia setelah sektor energi.
Karena itu, diperlukan kerja sama mulitpihak dalam menurunkan emisi gas rumah kaca. Terlebih, pemerintah Indonesia telah menaikkan target nationally determined contribution (NDC) 2030 dari 29% menjadi 31,8% untuk menuju karbon netral pada 2060 atau lebih cepat.
“Melalui penggunaan teknologi ini, GRP menunjukkan komitmennya dalam menjalankan operasional perusahaan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan."
"Kami berharap upaya kami saat ini dapat menginspirasi perusahaan lain untuk mengadopsi teknologi serupa dan berkontribusi dalam mencapai tujuan keberlanjutan dari pemerintah serta memberikan nilai lebih secara global,” tutup Fedaus.
Baca juga: Diantara Negara G20, Emisi Karbon per Kapita Indonesia Terendah Setelah Brazil dan India
Sementara itu, Pierre Leretz dari ABB mengatakan pihaknya senang dapat bekerja sama dengan GRP untuk memperkenalkan teknologi SVC.
"Ini sejalan dengan komitmen pada strategi keberlanjutan 2030 kami, untuk secara aktif menuju masyarakat rendah karbon," ujarnya.
Dalam upaya tersebut, pihaknya menyediakan motor dengan efisiensi tinggi yang dapat mengurangi 40% pemborosan energi sehingga mampu membantu perusahaan mencapai tujuan keberlanjutannya dan memberikan manfaat bagi lingkungan wilayah sekitar.
"Sebagai mitra GRP, ABB di Indonesia akan terus mendukung konsumen dan supplier kami untuk mengurangi tujuan emisi dan pengurangan emisi karbon dalam aspek operasional yang mereka miliki.” (RO/S-2)
Bea Cukai meresmikan fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB) milik PT Multi Rezeki Pratama (PT MRP) di Kawasan Industri Cikembar, Kabupaten Sukabumi
PEMERINTAH saat ini terus bekerja secara intensif untuk membahas bagaimana meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari pupuk bersubsidi.
Efisiensi dalam mengelola keuangan pribadi merupakan keterampilan penting bagi para profesional.
ERA digital saat ini, integrasi teknologi ke dalam berbagai aspek kehidupan memberikan dampak yang besar, khususnya di bidang sumber daya manusia (HR).
PT Pupuk Indonesia berhasil mencatatkan kontribusi pendapatan sekaligus penghematan sebesar Rp 1,3 triliun. Nilai tersebut didapat dari 169 inovasi yang mengikuti ajang PIIA Summit 2024
Kemajuan peningkatan efisiensi energi di Indonesia cukup baik dengan rata-rata perkembangan intensitas energi sebesar 3% dalam 10 tahun terakhir.
Prabowo dalam pertemuannya dengan Putin juga menyampaikan minatnya untuk mengirim lebih banyak mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan di universitas-universitas Rusia.
Pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Poco Leok, Flores, NTT, bakal berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi setempat.
KPK puji pengelolaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Desa Mata Redi, Sumba Tengah, NTT. Pemerintah setempat berhasil mengoperasikan aset itu dan memberikan manfaat bagi masyarakat
PLTU Jawa 9 dan 10 menjadi pembangkit listrik pertama di Indonesia yang akan menggunakan amonia dan hidrogen hijau, mendampingi batu bara.
MDA berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang ramah lingkungan dengan penggunaan listrik hijau.
Di era digital dan modern saat ini, kebutuhan energi terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved